Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bajingan yang Lembut (6)



Bajingan yang Lembut (6)

0"Pengacaramu memang tidak memberitahu Nyonya Han terlebih dulu, tetapi kamu tidak membuat klausa yang mengatakan bahwa hal tersebut hanya boleh diberitahukan kepada Ibumu setelah kamu mati."     
0

"Ibu dan Adikmu yang berinisiatif untuk mencari Pengacaramu dan memastikan hal tersebut. Kamu pasti akan bertanya mengapa mereka mengetahui hal ini. Aku tidak bisa membantumu menjawab pertanyaan ini. Sepertinya Direktur Han harus bertanya kepada Adikmu sendiri."     

Mo Qing tersenyum dengan sinis dan dalam hatinya dia mencibir. Seseorang yang sering mencurigai orang lain, sering kalah dengan kecurigaan yang terbenam pada dirinya sendiri.     

Jika Han Ke bukan termasuk orang yang suka mencurigai orang lain dan menggunakan pikirannya yang sempit itu untuk menetapkan klausa ini. Maka Mo Qing tidak akan bisa mengambil keuntungan dari celah ini, dan mendesak Han Xue dan Nyonya Han untuk menandatangani perjanjian tersebut.      

Han Ke menggertakkan giginya, kemudian dia mulai mencibir, "Jika Gu Zhengrong tidak setuju dengan hal itu, maka Perusahaan Shengtang yang kamu dapatkan juga akan menjadi barang bekas yang tidak berguna."      

"Gu Zhengrong sudah menyetujui untuk membangunkan kembali Perusahaan Shengtang."     

Han Ke tertawa terbahak-bahak, seolah-olah dia telah mendengar salah satu hal sangat lucu di dunia ini, "Apakah kamu pikir bahwa aku akan mempercayainya? Orang yang paling disayangi Gu Zhengrong adalah Putrinya, dan putrinya itu adalah Istriku. Jika Gu Zhengrong ingin kehidupan Putrinya baik-baik saja, maka dia harus patuh dengan kata-kataku. Bagaimana mungkin Gu Zhengrong akan membantu kalian untuk membangun kembali Perusahaan Shengtang?"     

Saat mendengar Han Ke berkata seperti itu, diam-diam Mo Qing tersenyum sinis dalam hatinya.      

Perusahaan Shengtang merupakan milik Miao Junlan. Hanya dengan mengalokasikan sedikit uang dari Perusahaan Shengtang saja sudah dapat memberi makan ratusan orang seperti Gu Xiaoran.     

Akan tetapi Gu Zhengrong malah membuat Gu Xiaoran merasa bahwa dirinya harus mengandalkan Gu Zhengrong untuk bertahan hidup. Ini dapat membuktikan bahwa niat jahat seseorang itu tidak dapat diprediksi.      

Menyayangi Gu Xiaoran?     

Takutnya belum tentu seperti itu! Kata Mo Qing dalam hati.     

Gu Zhengrong membesarkan Gu Xiaoran karena dia hanya ingin memanfaatkan Gu Xiaoran saja. Meskipun tahu tentang hal itu, Mo Qing tidak mengatakannya secara langsung kepada Gu Xiaoran. Dia takut kata-kata tersebut akan menyakiti Gu Xiaoran jika diucapkan di hadapannya.     

Bagaimanapun juga, seiring berjalannya waktu, Gu Xiaoran pasti akan mengerti dengan semua ini. Mo Qing tidak perlu dengan sengaja menusuk hatinya.     

"Jika kamu mengetahui bahwa Gu Zhengrong sangat menyayangi Gu Xiaoran. Seharusnya kamu juga berpikir bahwa apa yang akan terjadi jika Gu Zhengrong mengetahui bagaimana Gu Xiaoran melewatkan hari pertunangannya. Selain itu juga, dengan luka bakar yang ada pada badan Gu Xiaoran, apakah kamu masih mengharapkan Gu Zhengrong akan patuh dengan kata-katamu ketika melihat luka tersebut?"     

Han Ke merasa cemas, panik dan ketakutan hingga singletnya basahi oleh keringat dingin.     

Saat ini Gu Xiaoran masih tetap duduk di ranjang rumah sakit dengan bengong. Selama dua tahun terakhir, Gu Xiaoran selalu menunggu dan menantikan Mo Qing. Alhasil Mo Qing malah hanya memanfaatkan dirinya hanya untuk mendapatkan Perusahaan Shengtang.     

Sebelumnya, perilaku Mo Qing memang sangat buruk, sehingga Gu Xiaoran pun sangat membencinya. Tetapi Gu Xiaoran selalu mencari alasan untuk membelanya.     

Gu Xiaoran berkata pada dirinya sendiri, bahwa itu merupakan perang bisnis antara Mo Qing dan ayahnya, dan Mo Qing hanya sekalian memanfaatkan dirinya saja.     

Ketika mendengarkan Mo Qing mengatakan kata-kata tersebut dengan mulutnya sendiri.     

Selama ini alasan Gu Xiaoran untuk tetap bertahan menghadapi Mo Qing, seketika langsung menjadi gelembung dan ditiup hilang oleh angin.     

Mo Qing telah melakukan persiapan yang sangat matang. Dari awal sampai akhir Mo Qing hanya memanfaatkan Gu Xiaoran demi memperoleh Perusahaan Shengtang.     

Saat ini hati Gu Xiaoran seolah-olah jatuh ke dalam kolam es yang tidak memiliki dasar. Kemudian Gu Xiaoran mengangkat kepalanya dan menahan air matanya agar tidak menetes keluar. Dia menunjuk ke arah pintu dan dengan suara yang dingin dia berkata, "Kalian semua keluar dari sini."     

Tatapan Mo Qing seketika langsung berubah menjadi gelap. Suatu hari Gu Xiaoran akan mengetahui hal ini. Bagi Mo Qing, daripada kedepannya Gu Xiaoran menyalahkan dirinya yang telah berbohong kepadanya, maka lebih baik Gu Xiaoran membencinya mulai dari sekarang.     

"Keluar." Gu Xiaoran meninggikan volume suaranya, dan dengan keras mendorong Mo Qing yang masih memeluknya.     

Seketika Mo Qing langsung melepaskan Gu Xiaoran dan memandang Han Ke dengan tatapan yang tajam. Kemudian Mo Qing berkata kepada satpam, "Lepaskan dia!"     

Satpam rumah sakit itu pun langsung melepaskan Han Ke.     

Jika Gu Xiaoran ingin menuntut Han Ke. Dia hanya bisa menuntutnya karena telah melakukan pelecehan seksual dan ujung-ujungnya Han Ke hanya akan didenda ataupun ditahan selama dua hari saja dan tidak bisa berbuat apa-apa.     

Namun, bagaimana pun juga Gu Xiaoran merasa sakit hati ketika melihat Mo Qing melepaskan Han Ke dengan begitu mudah.     

Han Ke memiliki firasat buruk bahwa Mo Qing tidak akan membiarkannya pergi dengan begitu saja, melainkan dirinya akan mendapatkan pembalasan dendam dari Mo Qing yang lebih mengerikan.     

Setelah satpam rumah sakit melepaskannya, Han Ke tidak berani menatap Gu Xiaoran dan dia pun langsung bergegas pergi meninggalkan ruangan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.