Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Benci Kamu yang Seperti Ini



Aku Benci Kamu yang Seperti Ini

0Mo Qing memandang Cheng Xiaoyue yang berdiri diam di sampingnya dengan linglung.     
0

"Jangan khawatir, aku akan menemani Xiaoran." Dalam hati Cheng Xiaoyue merasa tidak enak.     

Kemudian Mo Qing menganggukkan kepalanya dan berkata pada Gu Xiaoran, "Hubungi aku jika terjadi masalah."     

Gu Xiaoran memalingkan wajahnya dan tidak ingin merespon apa yang Mo Qing katakan padanya. Kemudian Mo Qing menekan bibirnya yang tipis dengan ringan dan melirik Gu Xiaoran, setelah itu dia membuka pintu dan keluar dari ruangan. Semua orang yang berada di ruang perawatan juga buru-buru pergi.     

Setelah semua orang telah pergi, Gu Xiaoran berkata, "Xiaoyue, kamu juga keluar saja, aku ingin tinggal sendirian."     

"Baiklah. Aku berada di luar saja. Kalau ada sesuatu yang terjadi, panggillah aku dengan keras, aku pasti bisa mendengarnya." Cheng Xiaoyue menepuk tangan Gu Xiaoran dengan pelan, setelah itu dia langsung berjalan keluar dan menutup pintu dengan ringan.     

Di luar pintu.     

Cheng Xiaoyue memandang Mo Qing yang sedang bersandar di pintu ruang perawatan dengan tangan ke dalam saku celananya. Kemudian Cheng Xiaoyue pun mengambil napas dalam-dalam dan melangkah maju.     

"Aku tahu bahwa kamu tidak akan pergi."     

Mo Qing tidak menjawabnya, dia tampak acuh tak acuh dan bahkan tidak mengangkat kelopak matanya.     

"Aku selalu berpikir bahwa Xiaoran memiliki kehidupan yang sangat bahagia. Aku tidak pernah menyangka bahwa semuanya akan berubah menjadi seperti ini."     

"Bisakah kamu diam sebentar?" Mo Qing mengerutkan keningnya.     

"Maaf."     

Satu dari mereka ada yang duduk dan ada yang berdiri, mereka berdua hanya berdiam diri dan tidak ada yang bicara.     

Dulu, saat Mo Qing tinggal di rumah Cheng Xiaoyue untuk sementara. Demi untuk lebih dekat dengan Mo Qing, Cheng Xiaoyue setiap hari akan menemainya untuk berlari santai. Saat itu Mo Qing tidak pernah menolaknya, tetapi percakapan antara mereka tidak akan lebih dari tiga kalimat.     

Cheng Xiaoyue menatap Mo Qing dengan tenang. Dia tahu bahwa selamanya dirinya tidak akan bisa masuk ke dalam hatinya Mo Qing.     

Cheng Xiaoyue hanya ingin lebih dekat dengan Mo Qing dan ingin melihatnya dengan tenang. Satu-satunya cara yang bisa dia lakukan adalah menjadi sahabatnya Gu Xiaoran.     

Setelah beberapa saat kemudian, tiba-tiba ponsel Mo Qing berdering.     

"Halo."     

"Aku adalah Gu Zhengrong."     

Mo Qing melirik Cheng Xiaoyue, sambil menelepon dia berjalan menuju ke arah lift.     

Melihat Mo Qing yang berjalan pergi, Cheng Xiaoyue menarik napas dalam-dalam. Kemudian Dia mendorong pintu ruang perawatan dan melihat Gu Xiaoran yang baru saja keluar dari kamar mandi. Saat ini Gu Xiaoran telah mengganti pakaian rumah sakitnya.     

Cheng Xiaoyue dengan buru-buru langsung berlari ke arahnya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Aku ingin pulang."     

"Tetapi lukamu masih belum sembuh."     

"Luka tersebut tidak akan memburuk lagi."     

"Tapi..."     

"Tidak apa-apa. Luka ini pasti akan pulih perlahan. Ayo pergi dan traktir aku makan makanan yang enak. Setelah sekian lama berada di rumah sakit, lidahku hampir tidak bisa mencicipi rasa penyedap lain." Gu Xiaoran berjalan keluar dari ruang perawatan.     

Cheng Xiaoyue dengan buru-buru mengikutinya pergi. Kemudian mereka berdua masuk ke sebuah warung makan. Gu Xiaoran tersenyum ketika melihat kue beras yang ada di hadapannya, "Aku sudah lama tidak makan makanan yang pedas. Aku hari ini harus makan sepuasnya."     

Cheng Xiaoyue merasa semakin tidak nyaman ketika melihat Gu Xiaoran tersenyum dengan bahagia.     

Cheng Xiaoyue lebih memilih melihat Gu Xiaoran menangis keras daripada berpura-pura tidak peduli dengan semua ini. Namun, selama dia ingin berpura-pura, Cheng Xiaoyue pasti akan menemaninya. Cheng Xiaoyue mengambil sumpit untuk menekan sumpit Gu Xiaoran dan berkata, "Lukamu belum sembuh, jadi kamu tidak boleh makan terlalu banyak."     

"Makan atau tidak juga sama saja. Lebih baik aku memakannya dengan senang hati." Gu Xiaoran memasukkan sepotong kue beras ke dalam mulutnya dan menyipitkan matanya dengan senang, "Enak sekali, bisa memakan traktiran dari kamu yang begitu pelit. Bagaimanapun aku harus memakannya sampai puas."     

"Hei, kapan aku pelit?"     

Saat melihat penampilan Gu Xiaoran seperti ini, Cheng Xiaoyue tidak bisa menahan lagi, dia menangis dan berkata, "Aku benci kamu yang seperti ini."     

Seketika Gu Xiaoran langsung meletakkan sumpitnya dan tidak tahu apa rasa kue beras yang ada di mulutnya. Dia menundukkan kepalanya dan menghisap hidungnya. Dia mengangkat kepalanya lagi dan tersenyum dengan paksa, "Kamu ini kenapa?"     

"Menangislah Xiaoran." Cheng Xiaoyue merasa sakit hati.     

Gu Xiaoran menjilat bibirnya, dia merasakan rasa pedas di bibirnya dan seketika dia merasa dirinya masih hidup. Dia memegang tangan Cheng Xiaoyue dan berkata, "Xiaoyue, aku benar-benar tidak mau menangis. Tidak peduli seberapa sakitnya hatiku, aku tetap tidak mau menangis."     

"Maaf Xiaoran." Cheng Xiaoyue menangis lebih keras, sehingga orang-orang yang sedang memakan kue beras di sekitar mereka, seketika langsung melihat ke arah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.