Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jika Tidak Bisa Jaga Ucapanmu Lebih Baik Kamu Pergi Saja Sana



Jika Tidak Bisa Jaga Ucapanmu Lebih Baik Kamu Pergi Saja Sana

0"Bagaimana kamu tahu bahwa Kakakku tidak akan mati?" Han Xue yang sedang merapikan kukunya berbicara dengan nada yang dingin, "Jika Kakakku mati, pernikahan antara kamu dengan dia akan berakhir. Kamu tidak hanya akan mendapatkan warisannya, kamu juga bisa menikahi Mo Qing. Ini sungguh menguntungkan bagimu."     
0

"Diam, apakah kamu ingin Kakakmu mati? Jika tidak bisa jaga ucapanmu, lebih baik kamu pergi saja sana."     

Han Ke bagaikan sumber kehidupan bagi Nyonya Han. Saat ini putranya sedang berada dalam keadaan kritis. Bahkan masih belum bisa dipastikan bisa selamat atau tidak. Ketika mendengar kata 'mati' Nyonya Han merasa hatinya seperti ditusuk jarum, bahkan meskipun itu putrinya sendiri yang mengatakannya, tetap saja Nyonya Han tidak ingin mendengarnya.     

Han Xue cemberut, dan amarahnya semakin memuncak. Dengan cepat dia pun bangkit berdiri, lalu mengambil tas yang ada di atas meja dan bergegas untuk pergi.     

Kemudian Han Xue menoleh ke belakang dan memelototi Gu Xiaoran. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk menyaksikan kegembiraan yang dirasakan Gu Xiaoran.     

Dengan marah Han Xue melemparkan tasnya kembali ke sofa dan duduk lagi. Dia mengeluh sambil cemberut, "Mama, kenapa kamu membela orang luar?"     

Nyonya Han memelototi Han Xue sekilas, lalu dia kembali menatap Gu Xiaoran.     

"Karena Nona Gu dan Putraku menikah dengan perjanjian, sehingga kalian tidak dianggap sebagai suami istri yang resmi. Ada beberapa hal yang harus aku sampaikan dengan jelas."     

"Nyonya Han, jika ada hal yang ingin dibicarakan, silakan bicara dengan terus terang saja."     

Gu Xiaoran hanya ingin menyelesaikan pembicaraan ini secepat mungkin, lalu pergi menemui dokter untuk bertanya dengan jelas tentang kondisi Han Ke saat ini.     

Nyonya Han memberi isyarat mata kepada Dong Yuqiong. Kemudian Dong Yuqiong membuka tas kerja yang diletakkan di sampingnya, lalu dia mengeluarkan sebuah surat perjanjian dan meletakkan di hadapan Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran melirik judul halaman terdepan yang tertera bahwa jika Han Ke mati, maka dia akan menyerahkan seluruh hartanya.     

"Ini apa?"     

"Nona Gu, kamu sendiri sudah tahu dengan jelas bahwa apa yang kamu ingin dapatkan ketika menikah dengan putraku, tetapi aku tidak akan membiarkan siapapun untuk merebut harta keluarga Han dengan akal licik."     

"Nyonya Han, sepertinya Anda telah salah paham, saya menikah dengannya bukan demi harta keluarga Han."     

Meskipun Gu Xiaoran tidak mencintai Han Ke, namun dia tetap merasa sakit hati ketika mendengar Nyonya Han berkata seperti itu kepadanya.     

Sebelum Han Ke melewati masa kritis, keluarganya sudah berencana mencegah Gu Xiaoran untuk mendapatkan harta keluarga Han.     

Meskipun Gu Xiaoran bertunangan dengan Han Ke memang karena memiliki tujuan tersembunyi, namun dia tidak bisa menyalahkan keluarga Han Ke yang berniat untuk melindungi Putranya.     

"Jika tidak, maka bacalah dan lihat apakah ada masalah dengan kontrak tersebut. Jika tidak ada masalah, aku akan memanggil pengacara datang untuk menjadi saksi perjanjian tersebut. Meskipun kamu tidak akan mendapatkan hartanya, tetapi kami akan memberimu sejumlah uang."     

Gu Xiaoran membaca perjanjian itu dan meletakkannya kembali, "Maaf Nyonya Han, saya tidak bisa menandatanganinya."     

Isi dari perjanjian ini adalah dia harus menyerah terhadap seluruh harta yang dimiliki oleh Han Ke beserta dengan saham perusahaan. Jika Han Ke mati, maka semuanya akan menjadi milik Nyonya Han.     

Dengan kata lain berarti saham Perusahaan Shengtang yang dipegang oleh Han Ke juga akan menjadi milik Nyonya Han. Kedepannya semua keputusan Perusahaan Shengtang akan jatuh pada tangan Nyonya Han.     

Gu Xiaoran tidak menginginkan harta yang dimiliki Han Ke dan juga saham Perusahaan Shengtang. Namun dia tidak bisa menandatangani kontrak ini. Karena jika dia menandatangani kontrak tersebut, maka berarti dia telah mengakui tentang pernikahannya dengan Han Ke di Amerika Serikat serta hubungan suami istri dengannya.     

"Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu tidak menginginkan uang dari Putraku? Lalu kenapa kamu tidak mau menandatanganinya?"     

Nyonya Han mencoba untuk menahan amarahnya.     

"Saya tidak menginginkan uangnya, tetapi..."     

Sebelum Gu Xiaoran selesai berbicara, Han Xue berdiri dan berkata, "Lihat saja, aku sudah bilang bahwa dia tidak akan setuju. Dia menikahi Kakakku karena ingin merebut perusahaannya. Dia mengatakan bahwa Kakak akan baik-baik saja, tetapi kita tidak tahu seberapa besar niatnya ingin Kakakku segera mati. Jika Kakakku mati, maka dia bisa mengambil alih perusahaan."     

Ketika perjanjian tersebut ditolak, raut wajah Nyonya Han seketika berubah menjadi sangat jelek. Ditambah lagi dengan Putrinya yang berkata seperti itu, raut wajahnya menjadi semakin jelek. Kemudian dia pun mendengus dengan berat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.