Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Basah Kuyup



Basah Kuyup

Gu Xiaoran baru teringat bahwa dia mematikan nada dering ponselnya sebelum dia berangkat ke Vila Mo.     

Kemudian Gu Xiaoran pun membuka pesan masuk di ponselnya!      

[Apakah kamu sudah selesai makan?]     

[Pakaian yang aku bawa tidak cukup, ayo temani aku pergi berbelanja.]     

[Gu Xiaoran, kenapa kamu masih belum balik?]     

[Kapan kamu balik?]     

[Mengapa kamu tidak mengangkat telepon dariku?]     

[Aku akan pergi untuk menjemputmu!]     

[Aku tunggu kamu di depan pintu, cepat pulang.]     

[Kenapa kamu masih belum pulang?]     

[Apakah kamu sudah meninggalkan rumah Bibi Hui? Mengapa kamu tidak pulang ke rumah?]     

[Mengapa kamu tidak mengangkat telepon?]     

[Gu Xiaoran, kamu lagi di mana?]     

[Sialan, angkat teleponku!]     

[Apakah ada sesuatu yang terjadi? Sialan, angkat teleponku!]     

Ketika melihat serangkain pesan teks ini, Gu Xiaoran dapat membayangkan seberapa khawatirnya Gu Tianlei kepadanya. Gu Xiaoran pun menyesal karena tidak mengirim teks kepada Gu Tianlei sebelumnya, untuk memberitahunya bahwa dirinya ada urusan yang harus dilakukan sehingga akan sedikit terlambat ketika sampai di rumah.     

Awalnya Gu Xiaoran ingin menelepon Gu Tianlei, namun setelah dia melihat ke arah keberadaan Mo Qing, dia pun langsung mengurungkan niatnya untuk menelponnya. Dan dia memilih untuk mengirim pesan teks kepada Gu Tianlei, [Aku ada urusan yang harus dilakukan sehingga pulangnya agak telat. Besok aku akan menemanimu untuk membeli pakaian.]     

Tidak lama kemudian Gu Tianlei dengan cepat membalas pesan teks tersebut, "Kamu lagi di mana?"     

Gu Xiaoran tidak ingin memberitahu Gu Tianlei bahwa dirinya sedang berada di Pulau Nanwan. Gu Xiaoran yang saat ini sedang memegang ponselnya dan hendak membalas pesan dari Gu Tianlei. Namun dia tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaannya, karena dia tidak pandai berbohong.     

Tidak lama kemudian, ada sebuah pesan teks muncul lagi di layar ponselnya.     

[Kapan kamu akan balik?]     

Gu Xiaoran merasa ragu sejenak sebelum membalasnya.     

[Masih belum pasti kapan aku pulang ke rumah, mungkin agak sedikit malam.]     

Setelah menunggu beberapa saat, ternyata Gu Tianlei sudah tidak lagi membalas pesan teksnya. Kemudian Gu Xiaoran pun menyimpan ponselnya dalam tas, namun tiba-tiba layar ponsel menyala lagi.     

[Apakah kamu sekarang sedang bersama dengan dia?]     

Tanpa sadar tangan Gu Xiaoran menggenggam ponselnya semakin erat.     

Jika Gu Tianlei tidak bisa menghubungi Gu Xiaoran, dia pasti akan menghubungi Xiaoyue. Sehingga bukan hal yang sulit bagi Gu Tianlei untuk mengetahui bahwa Gu Xiaoran saat ini sedang bersama dengan Mo Qing.     

Gu Xiaoran ragu-ragu sejenak dan akhirnya dia pun membalas pesan teks dari Gu Tianlei.     

 [Iya.]     

Setelah membalas pesan teks tersebut, Gu Xiaoran merasa gelisah sehingga dia membalas dengan satu pesan teks lagi.     

[Apa yang ingin kamu makan untuk cemilan tengah malam? Nanti aku akan membelikannya untukmu!]     

Gu Tianlei tidak membalas pesan teksnya.     

Dalam hati, tiba-tiba Gu Xiaoran merasa resah.     

Padahal saat itu Gu Tianlei bergegas kembali Kota Han hanya demi Gu Xiaoran. Namun Gu Xiaoran malah tidak berbicara dengannya lebih lama dan langsung keluar begitu saja, bahkan membuatnya khawatir begitu lama.     

Akhirnya Gu Xiaoran pun turun dari helikopter, kemudian dia berjalan menuju ke tebing. Dia melihat Mo Qing yang sedang berendam di pemandian air panas.     

Saat itu Mo Qing mengambil sebuah kain dan dengan hati-hati menyeka panah yang ada di tangannya.     

"Mo Qing!"     

"Apa!" Mo Qing tidak mengangkat kepala untuk melihatnya.     

"Aku harus segera balik."     

Mo Qing tiba-tiba mengulurkan tangan, lalu meraih pergelangan tangan Gu Xiaoran, dan menyeretnya ke bawah.     

Gu Xiaoran pun terjatuh ke dalam air. Dengan cepat Mo Qing pun langsung menyeret Gu Xiaoran ke dalam pelukannya. Dia menggunakan satu tangan untuk memeluk pinggang Gu Xiaoran dengan erat. Kemudian Mo Qing menundukkan kepala dan mendekati telinga Gu Xiaoran, "Tempat ini akan kelihatan sangat cantik saat malam hari! Bintang-bintang akan memenuhi langit bagai jala yang membentuk berlian."     

Punggung Gu Xiaoran menempel pada dada Mo Qing sehingga dia bisa merasakan detak jantungnya yang tenang. Gu Xiaoran merasa geli ketika napas Mo Qing yang hangat berhembus di telinganya.     

Gu Xiaoran tidak berniat menunggu melihat bintang sampai malam. Ketika dia ingin mendorong Mo Qing untuk memberitahukan bahwa dirinya ada urusan dan harus segera pergi.     

Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang terdengar dari atas tebing. Dan tidak lama kemudian dia mendengar suara Zhuo An, "Helikopter ada di sini. Seharusnya Tuan Kecil juga ada di dekat sini."     

Tidak lama kemudian Gu Xiaoran mendengar suara pengawal Yang Hong, "Saya akan pergi mencarinya."      

"Baik."     

Yang Hong pergi berjalan menuju ke arah hutan. Sedangkan Zhuo An berdiri diam untuk menunggu. Seketika Gu Xiaoran secara refleks melirik Mo Qing yang berdempetan dengannya.     

Tidak ada sepotong kain pun yang dikenakan pada tubuh Mo Qing, sedangkan cheongsam yang dikenakan pada tubuh Gu Xiaoran kini terlihat transparan karena terendam air.     

Jika penampilanku saat ini dilihat oleh Zhuo An…      

Gu Xiaoran tiba-tiba berkeringat dingin saat memikirkan hal itu.     

Kemudian dia pun segera menghilangkan niatnya untuk menjawab pertanyaan Zhuo An. Saat ini Gu Xiaoran hanya bisa berharap Zhuo An tidak berjalan menuju ke arah mereka.     

Zhuo An hanya berdiri diam di tempat untuk beberapa saat saja, kemudian dia pun jalan menuju ke arah tebing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.