Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (1)



Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (1)

0Mo Qing menarik napas dalam-dalam. Adegan kematian Ibu dan Kakak Perempuannya yang tragis itu tiba-tiba melintas di benaknya. Saat mengingat kejadian itu, seolah-olah kejadian itu adalah cambuk yang terbuat dari tembaga dan menghantam jantungnya sehingga hatinya terasa sangat sakit.     
0

Saat melihat Gu Xiaoran yang hanya diam saja, Mo Qing pun menundukkan kepala dengan ekspresi patuh dan perlahan dia mulai menggigit telinga Gu Xiaoran.     

Mo Qing seolah benar-benar ingin menelan Gu Xiaoran hidup-hidup dan membiarkannya menghilang dari dunia ini, sehingga sifat dirinya dapat kembali seperti dulu, dingin, kejam, ganas dan tidak perlu memikirkan hal-hal yang belum terjadi.     

Gu Xiaoran merasa telinganya terasa sakit, sehingga dengan reflek dia ingin menampar Mo Qing.     

Dengan gerakan yang cepat, Mo Qing pun langsung meraih tangan kecilnya sembari berkata, "Ingat, jika kamu kalah, malam ini kamu akan menjadi milikku dan kamu tidak boleh memikirkan orang lain."     

"Adik laki-lakiku datang ke Kota Han." Gu Xiaoran mengerutkan keningnya, napas hangat Mo Qing membuat Gu Xiaoran merasa geli.     

"Aku tidak peduli dengan siapapun yang datang!" Mo Qing mengencangkan lengannya, dadanya yang berotot menempel di badan Gu Xiaoran. Lalu dia menundukkan kepala untuk menatap Gu Xiaoran. Suaranya terdengar dingin dan tatapan matanya juga terlihat dingin bagai es yang membeku.     

"Kenapa sikapmu begitu dingin? Kamu memiliki kerabat, begitu juga dengan aku!" Gu Xiaoran menjadi cemas.     

"Kerabat-kerabat mu adalah musuhku!"     

Mo Qing mendengus dingin. Gu Tianlei bukan Adik Kandungnya. Namun dia terus bersikap baik pada Gu Xiaoran, pasti ada sesuatu yang tidak beres.     

Aku sudah bertindak sopan karena tidak menggertak Gu Tianlei. Sekarang Gu Xiaoran masih berharap aku mengizinkan dia pulang untuk menemami Gu Tianlei?      

Mimpi saja! Kata Mo Qing dalam hati.     

Gu Xiaoran tersedak setelah mendengar Mo Qing berkata seperti itu kepadanya. Kemudian dia pun berkata, "Tianlei tidak bersalah."     

"Ada hubungan apa denganku?"     

"Aku tahu bahwa kamu tidak suka dengan anggota keluarga Gu, tetapi bagaimana pun juga, aku tetap bermarga Gu!"     

"Diam!" Wajah tampan Mo Qing seketika berubah menjadi dingin, "Gu Xiaoran, kamu tidak usah bicara omong kosong. Aku menginginkan dirimu malam ini. Kamu jangan berharap bisa pergi ke mana-mana."     

"Belum pasti siapa yang akan menang dan kalah." Gu Xiaoran dapat memahami kebencian Mo Qing terhadap keluarga Gu, namun dia tidak setuju dengan tindakan Mo Qing yang melibatkan orang-orang yang tidak bersalah.     

"Jangan menyesal dengan apa yang sudah kamu katakan."     

Mo Qing merasa Gu Xiaoran sangat imut ketika sedang merasa cemas seperti sekarang ini. Wajah dan telinga Gu Xiaoran tampak sedikit memerah, Mo Qing tidak bisa menahan diri untuk tidak meniup di telinganya.     

"Kenapa kamu bisa begitu yakin bahwa aku akan kalah?" Gu Xiaoran merasa sedikit takut. Namun dia berusaha untuk menyingkirkan semua perasaan takutnya itu dan menatap Mo Qing dengan tajam. Menemani kamu satu malam? Mimpi saja sana. Umpat Gu Xiaoran dalam hati.     

"Berdasarkan kecakapan memanah,aku lebih bagus dibandingkan dengan dirimu."     

"Apakah sebagai seorang pria kamu tidak malu dalam memilih kemahiran kamu untuk mengganggu orang lain?" Wajah Gu Xiaoran merah karena akan amarahnya semakin memuncak.     

"Memangnya kenapa kalau aku mengganggumu?"     

Gu Xiaoran tiba-tiba tersedak.     

"Daripada menguras tenaga, bagaimana jika kamu mengalah saja dan menemaniku satu malam. Jika kamu mengalah, aku akan bersikap lebih lembut malam ini!" Mo Qing perlahan mulai menundukkan kepalanya dan menggigit telinga Gu Xiaoran yang merah. Suaranya yang serak terdengar begitu menggoda, "Kamu ingin menemani aku atau tidak?"     

"Tadi kamu dengan jelas mengatakan bahwa malam ini bukan seperti malam yang aku pikirkan."     

"Malam yang kamu pikirkan merupakan malam yang bagaimana?"     

Gu Xiaoran buru-buru menutup mulutnya dan ingin menjauhkan telinganya dari Mo Qing. Dia tahu dengan jelas bahwa Mo Qing adalah bajingan dan kini dia malah masih ingin berdebat dengannya, bahkan sampai membuat dirinya terjebak dalam ucapannya sendiri.     

Gu Xiaoran dengan marah menolehkan kepalanya dan mengabaikan Mo Qing.     

"Apa kamu benar-benar tidak mau mengalah?"     

"Tidak mau."     

Begitu Gu Xiaoran mengucapkan kata 'tidak mau', Mo Qing langsung menundukkan kepalanya dan menutup bibir Gu Xiaoran dengan bibirnya. Kemudian, Mo Qing membalikkan badan Gu Xiaoran dan menekannya ke tepi kolam.     

Tubuh Mo Qing yang tinggi dan besar menekan tubuh Gu Xiaoran yang ada di bawahnya.     

Dengan buru-buru Gu Xiaoran mengulurkan tangannya untuk mendorong Mo Qing. Namun Mo Qing justru meraih kedua tangannya, lalu menyatukannya menjadi satu dan menahannya.      

Mo Qing menggunakan tangannya untuk menekan kepala Gu Xiaoran dan satu tangannya lagi berada di belakang badan Gu Xiaoran untuk menahannya. Kemudian, dia memegang pantatnya lalu dengan keras mendorong tubuhnya dan memasukkannya ke dalam tubuh Gu Xiaoran, sehingga kini posisi tubuhnya sepenuhnya berdempetan dengan Gu Xiaoran.      

Cheongsam Gu Xiaoran yang terendam air membuat pakaiannya menjadi lengket dan menempel pada badannya, sehingga setiap lekuk tubuhnya terlihat dengan jelas dan sangat mempesona.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.