Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (3)



Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (3)

0Detak jantung Gu Xiaoran seolah-olah melambat dua ketukan.     
0

Gu Xiaoran dengan jelas mengetahui bahwa Mo Qing adalah bajingan dan saat ini bajingan itu sedang mengganggu dirinya. Namun ketika melihat sosok Mo Qing yang menggoda ini, Gu Xiaoran tidak bisa menahan diri untuk tidak menelan air liurnya.     

Gu Xiaoran, tampaknya kamu sudah gila. Mo Qing adalah Raja Pemarah bahkan merupakan binatang buas. Tidak peduli kamu tergila-gila dengan siapapun itu, akan tetapi kamu tidak boleh tergila-gila dengan dia. Jika tidak, kamu akan mati dengan kondisi yang tragis! Kata Gu Xiaoran dalam hati.      

Walaupun Gu Xiaoran tergila-gila dengan Mo Qing, namun dia tidak akan melupakan betapa kejamnya Mo Qing saat melakukan hubungan intim.     

Jika Gu Xiaoran tetap masih tinggal di sini. Kemungkinan besar keesokan harinya dia tidak akan bisa menemui Tianlei dengan kondisi normal. Bagaimana pun juga Gu Tianlei adalah seorang dokter, segala perubahan yang terjadi pada tubuhnya pasti akan dilihat olehnya.     

Hari ini aku tidak boleh tinggal di sini. Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran pun membuka matanya dengan terang. Lalu dia sedikit berbalik badan dan tubuhnya tiba-tiba menjadi lemas. Tidak lama kemudian dia pun terjatuh ke dalam pelukan Mo Qing. Dengan cepat dia menutup matanya dan berpura-pura pingsan karena ketakutan.     

Gu Xiaoran tidak percaya bahwa meskipun Mo Qing seorang bajingan namun dia tidak mungkin sampai memperkosa seorang mayat.     

Wajah Gu Xiaoran yang hangat menempel pada dada Mo Qing yang kekar. Gu Xiaoran mendengarkan detak jantung Mo Qing yang stabil. Jantung Gu Xiaoran berdetak lebih cepat dibanding Mo Qing seolah-olah ada seekor rusa di dalam hatinya.     

Mo Qing menatap wanita yang berpura-pura pingsan itu di dalam pelukannya. Wajah Gu Xiaoran yang putih kini menjadi merah karena akan uap rendaman air yang panas sehingga tampak sangat lembut.     

Karena terkena uap air tersebut, bulu mata Gu Xiaoran yang panjang dan lentik tampak sedikit bergetar. Melihat hal itu Mo Qing pun tersenyum tak berdaya karena akan tindakan Gu Xiaoran yang bodoh ini.     

Tindakan bodoh seperti ini pun berani dia gunakan. Kata Mo Qing dalam hati.      

Gu Xiaoran sangat yakin bahwa Mo Qing masih memiliki sedikit sifat manusiawi, sehingga dia tidak akan melakukan apa-apa padanya jika dalam keadaan pingsan seperti ini.     

Namun Gu Xiaoran tidak menyangka ternyata Mo Qing mengabaikan sifat manusiawinya dan melecehkan dirinya.     

Perlahan Mo Qing menundukkan kepalanya dan mencium bibir Gu Xiaoran yang lembut dan segar bagai buah ceri. Dalam hati Gu Xiaoran merasa sangat gelisah, dia merasa tertekan dan ingin menangis.     

Aku bahkan sudah berpura-pura pingsan, tapi dia tetap ingin melakukan hal ini padaku?     

Apakah Mo Qing benar-benar tidak memiliki sifat manusiawi? Batin Gu Xiaoran.      

Mo Qing tersenyum ketika dia melihat bulu mata Gu Xiaoran semakin bergetar dan tubuh Gu Xiaoran yang ada di pelukannya juga perlahan membeku.     

Teruslah berpura-pura. Aku mau lihat kamu bisa berpura-pura sampai kapan. Batin Mo Qing.      

Mo Qing memeluk Gu Xiaoran dan tiba-tiba membalikkan badannya dengan kuat. Dia bersandar di dinding batu untuk duduk. Gu Xiaoran terpaku di pelukan Mo Qing dan duduk di salah satu pangkuannya. Posisi seperti ini membuat mereka terlihat sangat mesra.     

Gu Xiaoran merasa bahwa sentuhan seperti ini ada sesuatu yang aneh, seolah-olah ada ribuan semut yang sedang berjalan dan menyebar di seluruh tubuhnya. Hal ini membuat merasa tidak nyaman dan dalam hati dia merasa geli.     

Kemudian Gu Xiaoran pun menggeser tubuhnya ke samping dengan sangat hati-hati tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Dia berusaha untuk menjauh dari kaki yang sedang didudukinya.     

Akhirnya Gu Xiaoran menjauhi bagian tersebut dan perasaan canggung yang dia rasakan karena sentuhan aneh tersebut seketika langsung menghilang.     

Ketika Gu Xiaoran hendak menghela napas lega, Mo Qing tiba-tiba menekuk kakinya dan berhasil membuat Gu Xiaoran kembali ke posisi semula. Posisi mereka saat ini lebih berdempetan dibandingkan dari sebelumnya, dan suasana menjadi lebih mesra.     

Seketika Gu Xiaoran pun langsung tersentak karena tindakan yang dilakukan Mo Qing secara tiba-tiba, kini dia sudah tidak bisa berpura-pura lagi. Kemudian dia pun membuka matanya dan melirik wajah Mo Qing yang tampan sedang menyeringai dengan tatapan yang tajam.     

Saat tersenyum, tatapan mata Mo Qing seketika menjadi semakin dalam. Mo Qing menahan bagian belakang kepala Gu Xiaoran dan mulai menciumnya dengan ganas.     

Mo Qing mencium Gu Xiaoran sambil senyum. Gu Xiaoran pun sangat marah sehingga dia menekan bahu Mo Qing dengan kedua tangannya dan menggigitnya dengan keras.     

Gigit mati bajingan yang tidak tahu malu ini. Umpat Gu Xiaoran.      

Mata Mo Qing menjadi gelap. Gerakan ketika mencium Gu Xiaoran juga perlahan menjadi lembut, dia takut jika dirinya akan melukai Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran menatap mata Mo Qing yang sangat hitam seperti tinta, seolah-olah dia ingin meresap dan masuk ke dalam matanya.      

Gu Xiaoran tidak bisa bernapas. Dia merasakan perasaan aneh, seketika suasana hatinya menjadi berantakan. Dia pun langsung mundur dengan buru-buru, lalu menundukkan kepalanya, dan tidak berani menatap mata Mo Qing.     

Namun Mo Qing tetap menatapnya dengan tenang, "Kamu tidak mau berpura-pura lagi?"     

Gu Xiaoran mengerucutkan bibirnya dengan tidak senang, "Bukankah kamu memang sengaja menggangguku karena kamu lebih kuat daripada aku? Kalau aku memiliki kekuatan seperti dirimu, pasti aku juga bisa mengalahkanmu."     

Mo Qing mengerucutkan mulutnya dan menatap Gu Xiaoran dengan pandangan rendah. Dulu keterampilan Gu Xiaoran memang sangat bagus, namun dia tidak pernah menang dari Mo Qing. Sekarang dia sudah tidak memiliki keterampilan apapun, tetapi masih berani berlagak dengan omong kosong.     

"Kalau kamu memaksa, anjing pun akan memanjat dinding dan begitu juga tikus, kalau memaksanya tikus juga akan menggigit orang. Meskipun aku tidak akan bisa melawan kamu, tetapi bukan berarti aku tidak memiliki kesempatan dalam menjatuhkan kamu." Gu Xiaoran benar-benar sangat emosi, bagai landak yang durinya sedang berdiri.     

Ini adalah taruhan yang diajukan Mo Qing. Sekarang dia mau langsung memenangkan taruhan ini tanpa bertaruh lebih dulu, bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Batin Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.