Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (5)



Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (5)

0"Gu Xiaoran, jika suatu hari nanti aku meninggal, apakah kamu masih akan menganggap benda ini menjijikkan?" Mo Qing bertanya sambil menatap lurus ke arah mata Gu Xiaoran.     
0

"Apa?" Gu Xiaoran terkejut.     

"Jawab pertanyaanku!"     

"Setan akan hidup ribuan tahun, bagaimana mungkin kamu akan meninggal? Walaupun semua orang yang ada di dunia ini mati, kamu juga dapat hidup dengan baik." Dan kamulah adalah setan yang terjahat. Umpat Gu Xiaoran.      

"Dasar!"     

Mo Qing meninggalkan Gu Xiaoran dan langsung berdiri dengan tegak. Pandangannya tidak terlepas dari wanita yang sedang menutupi wajahnya dengan erat. Kemudian Mo Qing melangkah keluar dari pemandian air panas dan menarik handuk yang dibawanya dari helikopter tadi untuk menyeka air di tubuhnya.     

Setelah itu Mo Qing mengenakan pakaiannya. Lalu sambil membawa kedua panah tersebut dia melompat ke atas tebing.     

Ketika mendengar suara langkah kaki Mo Qing yang berjalan menjauh, Gu Xiaoran baru melepaskan tangan yang menutupi matanya dan menghela napas panjang dengan lega.     

Gu Xiaoran pun menundukkan kepalanya dan melihat dirinya sendiri, lalu dia mengutuk dalam hati, "Sialan!"     

Cheongsam bahan sutra yang dia pakai hari ini terbuat dari untaian bunga. Setelah dibasahi oleh air, untaian bunga tersebut menjadi transparan dan ditambah dengan pakaian tersebut melekat erat pada tubuhnya membuat lekuk tubuhnya semakin terlihat dengan jelas. Tubuhnya yang indah itu bagaikan karya seni yang dilukis dengan tangan yang halus.      

"Apakah kamu tidak kedinginan?" Suara Mo Qing yang dingin tiba-tiba terdengar dari atas tebing.     

Pakaian basah yang menempel di tubuh, ditambah dengan hembusan angin membuat Gu Xiaoran seketika langsung merinding karena kedinginan.     

Gu Xiaoran tidak ingin ada orang lain yang melihatnya dalam kondisi yang seperti ini. Namun Gu Xiaoran masih bersikeras tidak ingin muncul seperti ini di hadapan si bajingan Mo Qing. Dalam situasi seperti ini, Gu Xiaoran hanya berharap angin dapat mengeringkan pakaiannya dengan cepat.     

Gu Xiaoran berusaha untuk menahan agar tubuhnya tidak menggigil kedinginan. Kemudian dia pun menggertakkan giginya dan berkata, "Tidak dingin!"     

Ketika dia menjawab seperti itu, hidungnya terasa gatal dan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bersin.     

Ini sungguh memalukan! Batin Gu Xiaoran.     

Saat ini Gu Xiaoran benar-benar merasa sangat tertekan, hingga rasanya ingin mati saja. Dalam hati dia mengutuk Mo Qing si bajingan itu.      

Tiba-tiba ada seseorang dengan tubuhnya yang tinggi menutupi kepalanya. Seketika Gu Xiaoran pun langsung mengangkat kepalanya.     

Kemudian Mo Qing pun berjongkok di tepi tebing dan memandang Gu Xiaoran dari atas.     

Gu Xiaoran buru-buru menutupi dadanya dengan lengannya, seolah-olah tubuhnya menyusut dan menjadi sebuah bola. Dia menutupi semua area yang bisa ditutupinya.     

"Ada apa yang belum pernah aku lihat?" Mo Qing merasa lucu dengan tindakan Gu Xiaoran yang seperti ini.     

Gu Xiaoran pun mengerucutkan bibirnya dan berkata dalam hati. Walaupun sudah pernah melihatnya, aku juga tidak ingin menunjukkannya lagi kepadamu.     

"Naiklah!" Mo Qing mengulurkan tangannya pada Gu Xiaoran.     

"Pemandangan di sini lumayan bagus. Aku masih ingin melihatnya. Sebentar lagi aku baru naik ke atas. Haaajing (suara bersin)..."      

Sungguh memalukan! Batin Gu Xiaoran.      

Dalam hati Gu Xiaoran rasanya ingin mati saja!     

"Apakah kamu ingin membekukan dirimu sampai mati?" Bibir Mo Qing tampak melengkung, dan dia pun tersenyum sinis dan tatapan matanya terlihat seperti sedang menghina Gu Xiaoran..     

"Aku bukanlah wanita yang manja seperti yang kamu pikirkan. Dulu aku pernah membeku di tempat bersalju selama beberapa hari dan tidak mati kedinginan." Setelah selesai bicara seperti itu, Gu Xiaoran sendiri merasa terkejut. Ini ingatan sejak kapan? Tanya Gu Xiaoran pada dirinya sendiri.     

Tiba-tiba dalam benak Gu Xiaoran muncul gambaran yang kabur. Dalam ingatannya itu menampakkan Gu Xiaoran yang sedang tergeletak di atas tumpukan salju, dia dengan erat menarik sudut celana seorang pria.     

Gambaran tersebut sangat buram, sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria tersebut. Namun, walaupun gambaran tersebut tidak jelas, dia tetap dapat merasakan bahwa orang tersebut adalah seorang pria yang tampan.     

Pria tersebut sangat tinggi, bahunya sangat lebar dan bahkan sosoknya kurus seperti pria muda yang tampan.     

Saat itu Gu Xiaoran berbicara dengan susah payah, "Bawa aku pergi."     

Pria tersebut berhenti di hadapannya, tetapi dia bergerak dengan cepat dan sedikit demi sedikit menarik celananya yang ditarik oleh Gu Xiaoran. Kemudian pria tersebut melangkah pergi dan tidak menoleh lagi ke belakang.     

Sosok pria tersebut seketika langsung menghilang dalam benaknya. Saat ingatan yang samar itu berakhir, entah kenapa Gu Xiaoran tiba-tiba merasa sedih dan ingin menangis.     

Gu Xiaoran berusaha menutupi dadanya sendiri dengan erat.     

Mengapa begitu sakit?      

Dalam ingatan itu, kenapa aku begitu sedih dan putus asa ketika melihat pria itu pergi?     

Apakah karena saat itu aku hampir mati?     

Atau saat melihat seseorang bagaikan bertemu penyelamat hidup dan penyelamat hidup tersebut tidak menolongku, jadi aku merasa sangat putus asa dan juga sedih?     

Tetapi aku sudah selamat dalam bencana itu, mengapa aku masih merasa sedih dan sakit hati ketika melihat bayangan ingatan itu? Kata Gu Xiaoran dalam hati.      

"Kapan itu terjadi?" Ketika melihat wajah Gu Xiaoran yang berangsur-angsur menjadi pucat, Mo Qing perlahan-lahan berkata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.