Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (6)



Malam Ini Aku akan Bersikap Lebih Lembut (6)

0"Aku sudah tidak ingat lagi!" Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam dan menahan air matanya supaya tidak mengalir keluar.     
0

Sorot mata Mo Qing semakin gelap dan dalam, dia menatap Gu Xiaoran dengan lekat seolah-olah ingin melubangi otaknya dan masuk untuk melihat ada apa di dalamnya.     

"Haajing…!!" Gu Xiaoran bersin lagi.      

Seketika Mo Qing langsung mengerutkan keningnya. Kemudian dia melemparkan selimut yang tergantung pada bahunya ke wajah Gu Xiaoran, "Lepaskan pakaianmu yang basah itu dalam waktu tiga menit. Jika tidak, aku tidak keberatan untuk membantumu melepaskannya!"     

Wajah Gu Xiaoran pun langsung berubah menjadi suram. Tidak habis pikir, entah bagaimana cara si bajingan tingkat dewa ini bisa terlahir. Batin Gu Xiaoran.      

"Sisa dua menit setengah!" Mo Qing membalikkan badannya.     

"Mana ada berlalu begitu cepat!"     

"Sisa dua menit!"     

Sialan!     

Berdebat dengan Mo Qing sama saja sedang mencari kematian. Batin Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran segera melompat keluar dari air dan dengan cepat melepas cheongsam basah yang dikenakannya. Kemudian dengan cepat dia meraih selimut untuk menutupi dadanya.     

Saat melihat bahunya sendiri yang telanjang dan putih bagai salju, Gu Xiaoran segera mengubah rencananya. Dia meletakkan selimut tersebut di bahunya dan membungkus semua bagian di bawah leher, sehingga tidak memperlihatkan bagian tubuhnya yang biasanya selalu tertutup pakaian.     

Selimut tersebut menyebarkan bau yang segar dan juga ada bau samar yang berasal dari tubuh Mo Qing. Mungkin selimut tersebut pergi dipakai Mo Qing saat beristirahat di helikopter.     

Kemudian Mo Qing pun membalik badannya dan menundukkan kepala untuk melihat Gu Xiaoran. Tatapan matanya jatuh pada tubuh Gu Xiaoran bagian atas yang tertutup rapat. Ketika menatap ke arah tubuh bagian bawahnya, ekspresi mata Mo Qing seketika langsung terlihat seolah dia tertarik untuk melihatnya.     

Ketika ikut melihat ke bawah, raut wajah Gu Xiaoran seketika menjadi jelek. Bagian tubuh atasnya tertutup dengan rapat, dan hanya memperlihatkan sepasang kaki putih di bawah handuk tersebut.     

Meskipun sudah menggunakan selimut itu untuk menutupi tubuhnya, namun Gu Xiaoran merasa seperti sedang tidak mengenakan apa-apa pada tubuhnya.     

Saat melihat tingkah Gu Xiaoran yang seperti itu, Mo Qing merasa bahwa tingkahnya itu terlihat sangat lucu. Jika dia benar-benar ingin melakukan sesuatu pada Gu Xiaoran, bahkan meskipun Gu Xiaoran membungkus tubuhnya dari ujung kepala sampai ujung kaki, itu tetap tidak akan membantunya.     

Tebing yang setinggi setengah tinggi dari manusia tidak termasuk terlalu tinggi. Namun karena saat ini tubuh Gu Xiaoran hanya dibalut dengan selimut yang menutupinya, sehingga dia pun tidak bisa memanjatnya. Gu Xiaoran hanya bisa memegang erat selimutnya dengan satu tangan dan mengulurkan tangan yang satunya lagi dari selimut untuk menarik tangan Mo Qing.     

Seluruh tubuh Gu Xiaoran terbungkus dengan rapat, sehingga lengan putih yang terentang dari selimut itu tampak lebih menarik perhatian.     

Mo Qing melihat lengan putih yang sedikit kemerah-merahan itu terentang ke arahnya, seketika matanya tiba-tiba menjadi gelap. Dia memegang tangan Gu Xiaoran dan langsung menariknya ke atas.     

Tubuh Gu Xiaoran segera meninggalkan tanah dan seolah-olah terbang ke arah Mo Qing. Saat Gu Xiaoran maju ke arahnya, Mo Qing dengan mudah menggunakan lengannya untuk menangkap dan melingkari pinggang Gu Xiaoran.     

Dengan tarikan ini, selimut yang dipegang Gu Xiaoran dengan satu tangan tiba-tiba terlepas dan selimut tersebut terlepas dari bahunya.     

Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya dan melihat ke bawah, ekspresi wajahnya tiba-tiba terlihat sangat tertarik.      

Saat melihat ekspresi Mo Qing yang aneh itu, Gu Xiaoran menundukkan kepalanya dan menatap dirinya sendiri. Saat itulah dia baru menyadari bahwa saat ini tubuhnya telanjang.     

Gu Xiaoran buru-buru menarik selimut yang terjatuh ke bawah itu dan mengangkat kakinya untuk menendang lutut Mo Qing dengan keras.     

Seketika Mo Qing pun langsung melepaskan Gu Xiaoran. Dia melangkah mundur dan dengan mudah menghindari kaki Gu Xiaoran yang terbang ke arahnya. Mo Qing terus melihat ke bawah dan berhenti di suatu tempat.     

Melihat sikap Mo Qing yang seperti itu, seketika Gu Xiaoran memiliki firasat yang buruk. Kemudian dia pun mengikuti tatapan Mo Qing dan melihat ke bawah.     

Karena tindakan yang dilakukan oleh Gu Xiaoran, selimut yang semula menutupi tubuhnya dengan rapat itu seolah-olah terbuka menjadi dua sisi dan menampakkan tubuh bagian bawahnya dengan jelas.      

Seketika Gu Xiaoran sangat menyesal dengan tindakan yang tadi dia lakukan.     

Awalnya Gu Xiaoran tidak menunjukkan kulit yang terlalu banyak, dia pun tidak menggunakan selimut itu untuk menutupi tubuh bagian bawahnya dan hanya meletakkannya di bahunya. Tidak disangka, ternyata tindakan yang dia lakukan itu malah memperlihatkan semakin banyak bagian tubuhnya.     

Gu Xiaoran dengan cepat menarik kembali kakinya dan berusaha untuk tetap tenang, "Kapan kamu ingin melakukan taruhannya?"     

"Apakah kamu berencana untuk melakukan taruhan dengan penampilan seperti ini?" Mo Qing berdiri satu meter darinya dan melihatnya dari atas ke bawah.     

Gu Xiaoran memelototi Mo Qing. Dia tiba-tiba memindahkan celah antara selimut tersebut ke punggungnya dan dengan cepat membuka selimut tersebut. Seolah-olah Mo Qing dan dirinya saat ini hanya dipisahkan dengan sebuah tirai. Gu Xiaoran tidak memperlihatkan tubuh bagian bahu ke bawah dan lutut ke atas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.