Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pelukannya Sangat Hangat (2)



Pelukannya Sangat Hangat (2)

0Saat itu Gu Xiaoran dibawa oleh Ibu Tianlei ke keluarga Gu, dan sejak saat itulah dia baru memiliki 'rumah'. Namun dia tidak pernah merasakan kehangatan sebuah keluarga dalam meski tinggal bersama mereka, dia juga tidak pernah merasakan nyamannya dilindungi oleh seseorang seperti yang dia rasakan seperti sekarang ini.     
0

Kini Gu Xiaoran malah merasakan hangatnya perlindungan dari seseorang yang selama ini tidak pernah dia rasakan.     

Tanpa sadar Gu Xiaoran memejamkan matanya dan mencium aroma tubuh pria yang samar-samar keluar dari tubuhnya.     

Sebenarnya apa yang terjadi dengan diriku dua belas tahun yang lalu?     

Dokter mengatakan bahwa dia memilih untuk melupakannya, namun pada saat ini Gu Xiaoran merasa sangat penasaran dengan masa lalunya, dia ingin tahu jati dirinya dan seperti apa kehidupannya dulu.     

Apakah sebelumnya aku pernah menghabiskan waktu bersama Mo Qing seperti ini? Tanya Gu Xiaoran dalam hati.     

Gu Xiaoran dan Mo Qing saling memeluk dengan erat, mereka hanya diam dan tidak berbicara apapun.     

-     

Di tempat parkir bawah tanah Hotel Jinhu, saat Han Ke hendak membuka pintu mobil, tiba-tiba ada sosok yang cantik berjalan dari belakang mobil.     

"Direktur Han! Kita sudah tidak lama bertemu."     

Dengan panggilan Direktur Han, Han Ke pun sudah bisa menebak bahwa orang yang memanggilnya itu bukanlah Gu Xiaoran.     

Ketika memandang wajah seseorang yang mirip seperti Gu Xiaoran, Han Ke langsung tersenyum, kemudian dia bertanya kepada gadis tersebut, "Mengapa Nona Annie ada di sini?"     

Wajah Gadis itu memang terlihat sangat mirip dengan Gu Xiaoran. Namun jika diperhatikan baik-baik, tentu akan ada perbedaan antara kedua orang tersebut. Gu Xiaoran sangat manis dan cantik, sedangkan Nona Annie terlihat sangat dingin dan terkesan memiliki aura yang selalu ingin menekan orang lain.     

"Ketika aku akan pergi, tiba-tiba aku melihat mobil Direktur Han. Jadi aku datang kemari untuk menyapa. Kebetulan sekali kita bertemu di sini, bagaimana kalau kita minum dulu?"     

"Baiklah! Kita akan pergi ke mana?"     

"Aku menyimpan sebotol anggur merah di bar seberang sana. Bagaimana jika kita ke bar yang ada di seberang sana saja?"     

"Aku akan ikut pergi ke tempat yang ingin Nona Annie pergi, tetapi aku yang akan membayar untuk anggur merahnya."     

Xiaopian tersenyum dan berjalan menuju ke arah pintu masuk tempat parkir. Kemudian Han Ke pun menutup pintu mobil dengan tergesa-gesa dan langsung mengikuti Xiaopian yang sudah pergi duluan.     

Meskipun dia bukan Gu Xiaoran, tetapi dia terlihat sangat mirip dengannya. Jika dilihat dari penampilan luarnya, dia bagaikan sebuah barang yang bagus dan susah di dapat di antara puluhan ribu barang yang ada. Jika Han Ke mendapatkannya, maka dia bisa mempermainkannya sebagai pengganti Gu Xiaoran.     

-     

Bar Dihao.     

Han Ke sengaja ingin membuat Xiaopian mabuk. Namun ternayata Xiaopian tidak mabuk, dan justru Han Ke sendiri yang mabuk terlebih dulu.     

"Direktur Han, kamu sudah mabuk!"     

"Aku tidak mabuk!"     

"Jika kamu minum lagi, nanti kamu tidak bisa menyetir mobil."     

"Tidak apa-apa. Jika mabuk palingan nanti aku menyuruh sopir untuk menyetir saja."     

"Kalau begitu, kita minum satu gelas terakhir lagi. Setelah selesai minum, kita harus segera pergi dari sini." Xiaopian memandang Han Ke sambil tersenyum sinis.     

Han Ke tidak berencana untuk minum lagi, namun ketika melihat senyuman di wajah gadis yang ada di depannya itu, Han Ke malah langsung menghabiskan minumannya hanya dalam sekali teguk.     

Kemudian Xiaopian meletakkan tangannya di atas bahu Han Ke dan senyumannya terlihat semakin dalam, "Kepalaku terasa sangat pusing, aku pergi dulu."     

Han Ke menatap mata Xiaopian dengan lekat-lekat, dan seketika pikirannya menjadi kosong. Tiba-tiba Han Ke lupa bahwa dia akan menelepon sopirnya.     

"Aku pergi bersama kamu."     

Xiaopian senyum dengan acuh tak acuh, kemudian dia bangkit dari tempat dan langsung pergi.     

Dengan linglung, Han Ke bangkit dan berjalan mengikuti Xiaopian pergi ke tempat parkir.     

Kemudian Xiaopian masuk ke dalam mobilnya dan menurunkan jendela mobil. Dia mengedipkan matanya, dan kedipan tersebut terlihat sangat mempesona.     

Han Ke yang memang sudah setengah sadar kini semakin kelihatan bingung. Ketika melihat mobil Xiaopian pergi, Han Ke langsung masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin mobilnya.     

Saat ini hanya ada satu hal dalam yang ada di dalam otak Han Ke, yaitu dia ingin mengejar mobil gadis tersebut, sehingga bisa bersenang-senang untuk malam ini.     

Mobil Xiaopian meninggalkan tempat parkir lebih dulu. Ketika melihat mobil Han Ke baru saja keluar dari tempat parkir dan melihat sebuah truk mendekat ke arahnya, Xiaopian tiba-tiba mengendalikan mobilnya dengan kencang. Sebelum truk tiba, dia sudah menyebrang jalan dan masuk ke dalam terowongan, lalu berhenti di tepi jalan yang tidak terlalu jauh dari sana.     

Han Ke hanya ingin mengejar Xiaopian dan ketika dia menyadari bahwa jarak antara truk dengan mobilnya sangat dekat, dia pun panik dan dengan penuh ketakutan dia langsung menginjak remnya.     

Detik selanjutnya terdengar suara 'plak'. Tiba-tiba ban mobilnya bocor, mobilnya pun terbalik, dan menabrak truk yang sedang datang menuju ke arahnya sehingga bagian depan mobilnya penyok.     

Kaca jendela mobil Han Ke pecah dan jatuh berserakan di atas jalan. Han Ke yang sedang duduk di dalam mobil tampak tidak bergerak, kepalanya miring ke samping dan wajahnya sudah berlumuran darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.