Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Perselisihan



Perselisihan

0Saat itu, Mo Qing tidak paham mengapa Qiqi melakukan hal yang bodoh seperti itu.     
0

Kemudian, setelah Qiqi terluka dan tidak sadar diri, ada seorang pengacara yang datang untuk mengkonfirmasi apakah dia masih hidup atau sudah meninggal. Di saat itulah Mo Qing baru tahu bahwa Qiqi telah membuat surat wasiat. Jika Qiqi meninggal, semua bonus yang diterima dalam menyelesaikan tugas akan diberikan kepada orang yang ingin dia lindungi.     

Qiqi takut bahwa dirinya akan mati dan uangnya tidak dapat sampai pada orang tersebut. Dia mempertaruhkan kematiannya dan pergi ke panti asuhan untuk memastikan apakah orang tersebut masih hidup atau tidak.     

Hanya dengan poin ini saja, Mo Qing bisa memastikan bahwa mereka bukan orang tidak saling kenal sejak lahir.      

Gu Xiaoran berharap bahwa Xiaopian memperlakukan dirinya seperti itu, karena dia tidak tahu bahwa dirinya adalah adik perempuannya. Kini setelah mendengar kata-kata Xiaopian, Gu Xiaoran merasa tidak enak hati.     

Lin Shuangshuang pernah menceritakan hal-hal mengenai Qiqi, yang berarti itu juga merupakan hal-hal mengenai Xiaopian. Xiaopian tinggal di lingkungan yang sangat berbahaya dan bahkan dia juga pernah mengalami hal-hal yang mengerikan.     

Ketika Xiaopian diperkosa oleh anak buahnya, dia pasti mengharapkan seseorang datang untuk menyelamatkannya. Namun saat itu, tidak ada seorang pun yang datang untuk menyelamatkannya, sehingga dia hanya bisa menanggung semua ini sendirian.     

Xiaopian yang bertahan hidup hingga sekarang pasti ada kebencian yang telah tertanam pada dirinya. Saat mengingat hal itu, seketika Gu Xiaoran tidak ingin memperdebatkan masalah ini lagi dengannya.     

Tiba-tiba terdengar nada dering ponsel yang sudah tidak asing. Mereka berdua seketika langsung menoleh ke arah asal suara tersebut. Mereka melihat bahwa Mo Qing sedang mengangkat telepon dan berjalan pergi.     

Xiaopian tampak sedikit terkejut. Dia menatap Gu Xiaoran dengan tatapan yang tajam dan berjalan pergi dengan cepat. Dia bukannya takut untuk menindas orang lain di hadapan Mo Qing, tetapi dia tidak ingin terlihat sebagai orang yang kejam di matanya.     

Gu Xiaoran melihat Mo Qing dan Xiaopian berjalan pergi satu demi satu. Dia dengan kesal menendang batu kecil yang ada di sisi kakinya.     

Han Ke bertindak semena-mena karena dia pasti mengira bahwa Xiaopian adalah saudara perempuan Gu Xiaoran. Karena itu, dia percaya bahwa Gu Xiaoran tidak akan menggugat saudara perempuannya ke pengadilan.     

Xiaopian berjalan menuju ke mobilnya. Kebetulan saat itu ada sebuah mobil parkir di sebelah mobilnya. Tiba-tiba Xie Baoling turun dari mobil tersebut dan melihat Xiaopian yang wajahnya tampak muram. Dia mengira itu adalah Gu Xiaoran.     

"Xiaoran!"     

"Kamu salah memanggil orang!" Sebelumnya Xiaopian tidak pernah melihat Xie Baoling, sehingga dia tidak tahu bahwa Xie Baoling adalah Nenek Mo Qing. Saat mendengar pihak tersebut memanggil Xiaoran, ekspresi wajah Xiaopian semakin terlihat jelek. Kemudian dia membuka pintu mobil dan langsung duduk di dalam mobil, lalu dia pun langsung menutup kembali pintu mobil itu dengan keras.     

Tidak lama kemudian, mobil yang dinaiki Xiaopian itu melaju pergi dengan cepat.     

Melihat hal itu Xie Baoling tampak sangat terkejut, sampai dia hampir terjatuh. Dia merasa aneh ketika melihat knalpot mobil yang berasap.     

Xie Baoling selalu merasa bahwa Gu Xiaoran memiliki kepribadian yang sangat baik, tetapi kenapa penampilannya tiba-tiba berubah menjadi begitu ganas dan kejam? Tanya Xie Baoling dalam hati.     

Lin Shuangshuang pun langsung berlari dan meraih lengan Xie Baoling, "Nenek, mengapa Nenek baru datang sekarang?"     

"Apakah Xiaoran si gadis ini telah menanggung banyak kemarahan?"     

"Sedikit!"     

Ketika Mo Zhenzhong mempermalukan Gu Xiaoran, Lin Shuangshuang bersembunyi di luar pintu, sehingga dia dapat melihat dengan jelas bagaimana situasi yang terjadi di dalam ruangan.     

"Sedikit?" Xie Baoling melirik ke gerbang lagi. Mobil yang dia lihat tadi, kini sudah menghilang dari pandangannya, "Sepertinya tidak hanya sedikit. Jika tidak, dia tidak akan buru-buru pergi dengan penuh amarah seperti itu."     

"Ah, yang tadi itu ya?" Lin Shuangshuang melihat mobil Xie Baoling memasuki gerbang dan bergegas berlari ke bawah untuk menjemputnya. Tentu saja dia melihat bahwa yang mengemudikan mobil tadi adalah Xiaopian.     

"Iya, Xiaoran. Kamu pernah melihatnya di Kota Huaning."     

"Yang tadi bukan Xiaoran."     

"Mata Nenekmu ini masih belum rabun sampai tidak bisa mengenali orang."     

Lin Shuangshuang tersenyum, "Itu adalah Qiqi, bukan Gu Xiaoran."     

"Qiqi?" Xie Baoling belum pernah melihat Qiqi, tetapi dia pernah mendengar nama itu. "Tidak mungkin, aku jelas-jelas melihat dia adalah Gu Xiaoran."     

"Mereka memiliki wajah yang sama persis."     

"Memiliki wajah yang sama persis?"     

"Iya, jika mereka mengenakan pakaian sama, aku pasti juga tidak bisa membedakan mereka berdua yang mana Qiqi dan yang mana Gu Xiaoran."     

Xie Baoling membuka matanya lebar-lebar dengan terkejut, "Apa hubungan antara mereka berdua?"     

"Aku tidak tahu." Lin Shuangshuang menggelengkan kepalanya.     

"Jangan-jangan mereka adalah saudara kembar?"     

"Mungkin juga. Hal ini harus tanya dengan Kakakku lagi."     

"Shuangshuang, kamu harus menjawab dengan jujur pertanyaan aku." Xie Baoling sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa Qiqi akan memiliki wajah yang sama dengan Gu Xiaoran.     

"Ada apa?"     

"Kakak kamu bilang di depan media bahwa Gu Xiaoran adalah tunangannya. Apakah dia melakukan ini bertujuan membuat Qiqi emosi supaya pulang ke rumah?" Tanya Xie Baoling.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.