Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkan Tubuhmu (10)



Aku Menginginkan Tubuhmu (10)

0Gerakan Xiaopian membuat Mo Qing menarik kembali pandangannya dari wajah Xiaoran. Ketika melihat Xiaopian yang memiliki wajah mirip dengan Xiaoran memegang kerah bajunya dengan erat, dia bergegas pergi tanpa ragu-ragu.     
0

Xiaopian dengan susah payah menoleh dan menatap Xiaoran yang tergeletak di atas tanah.     

Wajah Xiaoran ditutupi oleh rambut, sehingga hanya memperlihatkan kulitnya yang penuh dengan luka. Xiaoran sedang mengulurkan tangannya ke arah mereka. Meskipun tidak bisa melihat mata Xiaoran, namun Xiaopian bisa merasakan mata yang penuh dengan putus asa sedang menatap mereka berdua.     

Pandangan Xiaopian menjadi semakin kabur, kepalanya semakin terasa sakit. Dia hanya bisa mendengar Mo Qing menggeram dengan cemas, "Jangan tidur Qiqi, bertahanlah demi aku. Kalau kamu benar-benar mati, aku akan melemparkan kamu ke dalam laut biar kamu menjadi makanan ikan-ikan."     

Setelah itu Xiaopian tidak tahu apa-apa lagi. Saat dia terbangun, dia sudah tidak berada di Kota Han lagi, melainkan di sebuah tempat yang asing.     

Xiaopian membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah mata hitam Mo Qing yang tidak nampak dasarnya. Mo Qing menatapnya dengan tenang, wajahnya berangsur-angsur menunjukkan sebuah senyuman.      

Mo Qing sangat tampan! Batin Xiaopian.      

Setelah beberapa saat kemudian, Xiaopian baru sadar bahwa tangannya selalu dipegang erat oleh Mo Qing. Kebahagiaan yang dia rasakan saat ini bagaikan sedang bermimpi.     

Pada saat itu, Xiaopian memutuskan bahwa dia tidak ingin beridentitas menjadi Xiaopian lagi. Dia ingin menggantikan Xiaoran untuk hidup dengan menggunakan identitas Qiqi. Karena dia tahu bahwa Xiaoran akan hilang ingatan dan tidak akan ada orang yang tahu identitas aslinya.     

Namun saat lukanya berangsur-angsur membaik, tatapan Mo Qing berubah menjadi semakin dingin ketika memandang dirinya.     

Tidak hanya itu, bahkan Mo Qing mulai meragukan identitasnya dan menggunakan berbagai cara untuk mengetesnya. Ini semua sesuai dengan tebakannya, tetapi setelah menerima perlindungan Mo Qing dengan sepenuh hati, keraguan Mo Qing padanya membuat hatinya sakit.     

Saat Xiaopian menghipnotis Xiaoran, dia mengetahui banyak hal detail tentang kebersamaan Mo Qing dan Qiqi. Sebagian besar pertanyaan yang Mo Qing tanyakan pada Xiaopian, semuanya bisa dia jawab dengan benar.     

Pada saat yang sama, dia merasa bersyukur dengan tembakan yang ada pada kepalanya. Sehingga dia tidak boleh memikirkan terlalu banyak hal yang dalam waktu singkat. Mo Qing khawatir dengan lukanya, sehingga dia tidak akan bertanya lebih banyak lagi.     

Setelah lukanya pulih, ada beberapa orang yang datang untuk menanyakan dia beberapa pertanyaan, lalu memintanya untuk melakukan beberapa kompetisi pertarungan.     

Xiaopian tidak pandai bertarung. Dia juga tidak bisa menjawab pertanyaan yang orang-orang itu tanyakan padanya. Apalagi gerakan yang lincah akan langsung menyebabkan rasa sakit yang parah pada kepalanya.     

Orang-orang itu pun saling bertatapan seolah sedang membicarakan sesuatu, tidak lama kemudian mereka pun pergi.     

Mo Qing saat itu sedang duduk di hadapannya, dia dengan tenang menatapnya dan bertanya, "Maukah kamu tinggal di rumahku?"     

Xiaopian seketika langsung tercengang saat Mo Qing bertanya seperti itu kepadanya. Xiaoran pernah mengatakan bahwa dia telah bersama Mo Qing sejak kecil. Apakah selama ini Xiaoran tinggal di rumah Mo Qing? Batin Xiaopian.      

"Kamu telah kehilangan kemampuan yang kamu miliki, jadi kamu tidak bisa tinggal di sini lagi. Kamu harus mengundurkan diri dari kamp pelatihan. Aku memiliki adik perempuan bernama Xiaoshuang. Kamu bisa berteman dengannya dan hidup berdampingan."     

Xiaopian tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Xiaoran sebelumnya. Akan tetapi, dia mengetahui bahwa kedepannya dia bisa tinggal di rumah Mo Qing. Ini membuatnya merasa senang dan menyetujui tawaran dari Mo Qing.     

Xiaopian tidak pernah berpikir bahwa ketika dia tinggal di rumah Mo Qing, dia malah harus berpisah dengan Mo Qing. Mo Qing hanya akan pulang setahun sekali dan waktu tinggalnya sangat singkat.     

Ketika Mo Qing berada di rumah, Mo Qing juga bertindak acuh tak acuh padanya. Namun saat itu, Xiaopian tidak pernah kekurangan uang.     

Xiaopian pernah kembali ke dalam negeri dan mengunjungi panti asuhan. Sesuai dengan ekspektasinya, masalah tersebut telah ditangani dengan diam-diam dan Xiaoran sudah tidak berada di panti asuhan lagi. Di catatan panti asuhan, tercatat bahwa Xiaopian telah diadopsi, tetapi tidak ada informasi yang jelas tentang orang yang mengadopsinya.      

Xiaopian tidak percaya bahwa Xiaoran telah diadopsi. Dia merasa sangat yakin bahwa Xiaoran telah meninggal.     

Kota Han memberikan dia terlalu banyak kenangan yang buruk. Tidak peduli hal yang mana, semuanya membuatnya merasa takut dan ngeri hingga bulu kuduknya berdiri. Kemudian Xiaopian melarikan diri dari Kota Han dan kembali ke Thailand.     

Supaya dapat berdekatan dengan Mo Qing, Xiaopian melibatkan diri dalam semua bisnis keluarga Mo dan berjuang mati-matian demi keluarga Mo!     

Namun tindakan ini tidak membuat Mo QIng menaruh seluruh perhatiannya kepada dirinya. Justru sebaliknya, Mo Qing malah semakin cuek padanya.     

Tidak peduli seberapa keras Xiaopian mencoba, bagaimana dia mengambil inisiatif untuk mendekati Mo Qing, kemesraan Mo Qing terhadap Xiaoran tidak pernah terjadi pada dirinya.     

Xiaopian juga tidak mengerti kenapa meskipun dia memiliki wajah yang sama persis dengan Xiaoran, namun mendapatkan perlakuan yang berbeda.     

Kemudian, Xiaopian melihat Mo Qing di Kota Han ketika dia melakukan bisnis di sana dan wanita yang berjalan di samping Mo Qing ternyata adalah Xiaoran.      

Xiaoran kini telah memiliki marga, namanya menjadi Gu Xiaoran. Dia adalah putri angkat dari Gu Zhengrong!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.