Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkan Tubuhmu (1)



Aku Menginginkan Tubuhmu (1)

0Qiqi memegang segelas anggur merah dan menyesapnya, setelah itu dia berbalik badan. Qiqi memandang Jiang Xuecheng yang berbadan tinggi dan tegak, mulai dari bawah hingga ke atas dan akhirnya berhenti di wajahnya yang tampan dan ekspresinya acuh tak acuh.     
0

Qiqi menatap Mo Qing, dan Mo Qing juga menatapnya. Mo Qing menatap Qiqi dengan sorot mata yang gelap dan tenang bagaikan air, dan ekspresi wajahnya masih tampak tenang seperti biasanya.     

Gu Xiaoran dan Qiqi memiliki bentuk wajah dan fitur wajah yang sama, bahkan tinggi badannya juga sama. Namun pada saat itu Qiqi ditembak di panti asuhan sebanyak tiga tembakan, salah satu tembakan itu mengenai kepalanya.     

Setelah peluru dikeluarkan, dokter mengatakan bahwa meskipun tembakan di kepala itu tidak mengenai bagian yang penting, namun tembakan yang mengenai kepalanya itu akan merusak otak. Sehingga kemungkinan besar akan menyebabkan adanya perubahan sifat yang akan terjadi pada diri Qiqi.     

Setelah Qiqi bangun, ekspresinya seolah-olah menjadi suram. Dengan berlalunya waktu, kesuraman yang ada pada alisnya tidak memudar, lingkungan dunia hitam malah membuat dia kelihatan semakin ganas dan semakin dingin.     

Sedangkan saat ekspresi Gu Xiaoran sedang serius, dia justru terlihat anggun dan cantik bahkan juga terlihat mempesona. Tetapi begitu dia mulai nakal, dia seolah-olah seperti seorang anak yang tidak tahu malu. Ini membuat Mo Qing menggertakkan giginya dengan penuh kebencian, dan sikapnya ini mirip dengan sifat Qiqi sebelumnya.     

Mo Qing menatap wanita yang elegan dan dingin, dia terpikir dengan nama 'Xiaopian'.     

Akan tetapi masalah ini melibatkan nasib dua orang wanita. Sebelum sepenuhnya memahami apa yang sedang terjadi, Mo Qing tidak akan menarik kesimpulan berdasarkan perasaannya sendiri.     

Qiqi menatap Mo Qing dan tersenyum menawan, "Kamu pasti tidak menyangka bahwa aku akan mengajak kamu untuk bertemu di sini, kan?"     

Mo Qing terdiam, sebelumnya dia benar-benar tidak pernah memikirkan hal ini.     

"Apakah kamu tahu kenapa aku ingin datang ke sini?" Qiqi menatap Mo Qing tanpa mengedipkan matanya. Dia terus mengamati setiap perubahan ekspresi yang ada pada wajah Mo Qing.     

Setelah beberapa saat kemudian, perlahan Mo Qing mulai membuka mulut dan berkata, "Qiqi, kamu tahu bahwa apapun yang kamu inginkan, aku akan memberikannya kepada kamu. Tetapi kamu jangan sentuh dia."     

Senyuman di sudut mulut Qiqi sedikit memudar. Kemudian dia meletakkan gelas berisi anggur merah, lalu melangkah maju dan meletakkan tangannya di dada Mo Qing. Dengan lincahnya dia mendorong Mo Qing ke samping sofa, lalu membuka kancing kemejanya dan perlahan-lahan mendekati bibirnya, "Aku menginginkan tubuhmu."      

Mo Qing menatap Qiqi dari jarak dekat tanpa bergerak sedikit pun. Bibir Qiqi dengan ringan menempel pada sudut bibir Mo Qing, tetapi seolah-olah dia sedang mencium sebalok es, tidak ada kehangatan sama sekali. Kemudian Qiqi pun menghentikan semua gerakannya, "Apakah masih tidak bisa?"     

Mo Qing menatap Qiqi dengan tenang, matanya yang hitam kelihatan kejam dan seolah tidak ada keinginan untuk melakukannya dengan Qiqi.     

Qiqi pun mulai merasa kecewa, "Hal tersebut sudah berlalu selama dua tahun, apakah masih tidak bisa?"     

"Maaf, aku bisa memberimu segalanya kecuali ini."     

Air mata Qiqi perlahan mulai menetes. Dua tahun yang lalu, dia diperkosa secara bergilir oleh beberapa bajingan dan karena kejadian itu dia mengalami trauma, sehingga dia tidak berbicara selama tiga hari tiga malam. Mo Qing memeluknya selama tiga hari tiga malam.     

Malam itu, Qiqi meminta dia untuk melakukan hubungan intim dengannya, tetapi Mo Qing hanya menempelkan bibirnya di dahi Qiqi dan tidak melakukan hal yang lebih. Qiqi merasa dingin dalam pelukannya, lalu dia pergi keesokan harinya.     

Dua tahun telah berlalu, Mo Qing telah memiliki wanita lain, apakah dia masih peduli bahwa aku pernah diperkosa orang lain? Qiqi tidak percaya.     

"Apakah aku tampak kotor sampai tidak dapat dibersihkan lagi di matamu?"     

"Aku tidak pernah memikirkan hal itu."     

"Lantas aku kurang baik di bagian mana? Dulu, kamu tidak memperlakukan aku seperti ini."     

Ketika melihat Qiqi diam saja, ada sebuah suara di hati Mo Qing bertanya, Aku seharusnya memanggil kamu Qiqi atau Xiaopian?     

Jika dia bukan Qiqi, kenapa dia bisa tahu hal yang berhubungan dengan Qiqi saat berada di sisiku sejak kecil?     

Qiqi adalah seorang anak yang pernah melewati berbagai kesusahan dan dibesarkan di kamp pelatihan, Mo Qing tahu seberapa ketatnya kehidupan Qiqi saat itu. Bahkan jika dia bertemu dengan saudara kembarnya sekali pun, dia juga tidak akan mengatakan apa yang telah terjadi di kamp pelatihan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.