Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkan Tubuhmu (3)



Aku Menginginkan Tubuhmu (3)

0"Satu bulan lagi, aku akan mengurusnya sendiri. Kamu tumbuh besar bersamaku, seharusnya kamu mengetahui seperti apa diriku. Jika perlu, bahkan meskipun itu adalah kerabat kesayanganku, aku juga akan bertindak jahat padanya."     
0

Ketika berbicara sampai di sini, Mo Qing berhenti sejenak. Kemudian dia melanjutkan pembicaraannya, "Nomor ponselku tidak akan berubah, kata-kata yang pernah aku janjikan juga tidak akan berubah. Apa yang yang kamu inginkan, selama aku dapat memberikannya, aku akan berikan kepadamu."     

"Bagaimana jika aku ingin nyawamu?" Ujar Qiqi.      

"Baik, tetapi lihat dulu bagaimana cara memberikannya dan kapan memberikannya! Jika kamu sudah memikirkannya dengan matang, kamu boleh datang mencariku. Selain itu, anak buah Zhuo Ran akan segera datang." Setelah selesai bicara, Mo Qing langsung pergi tanpa menoleh lagi ke belakang.     

Qiqi dengan lemah duduk di atas lantai. Dengan wajahnya yang tampak pucat dia menatap lantai yang ada di depan matanya. Setelah beberapa saat kemudian, perlahan-lahan dia berkata dalam hati.     

Kenapa?     

Kenapa Gu Xiaoran selalu beruntung, sedangkan aku selalu ditinggalkan oleh orang lain? Batin Qiqi.      

Mereka berdua adalah kakak beradik. Mereka ditinggalkan di depan pintu asuhan sebelum mereka melepaskan gelang yang mereka kenakan di tangannya setelah mereka lahir.     

Gelang tangan tersebut hanya tertera nama saja dan tidak memiliki marga apa pun. Nama dia adalah Xiaopian sedangkan adik perempuannya bernama Xiaoran.     

Kondisi panti asuhan saat itu sangat buruk, sebagian besar perawat yang ada di sana memiliki sifat yang tidak sabaran dan suka memukul anak-anak.     

Jika anak-anak tidak dapat bertahan dalam menghadapi luka dan kesakitan, maka yang akan mereka hadapi adalah kematian. Tingkat hidup anak bayi di sana sangatlah rendah. Ketika mereka belum tahu apa-apa, mereka sudah mengetahui apa itu kematian.     

Saat berusia 3 tahun, sebuah penyakit menimpa pada adiknya, Xiaoran. Waktu itu Xiaoran menderita demam tinggi. Anak-anak yang sakit parah akan diantar ke tempat lain untuk dikarantina, dan secara otomatis Xiaoran akan dibawa pergi tanpa pengecualian.     

Anak-anak yang dikirim ke tempat karantina kebanyakan tidak memiliki kesempatan untuk pulang kembali lagi. Jadi pergi ke tempat karantina itu rasanya seperti menuju jalan kematian.      

Adik perempuannya dibawa pergi secara paksa, Xiaopian alias Qiqi sangat takut dan sedih. Dia menangis mati-matian agar perawat yang bertugas di panti asuhan tidak membawa adiknya pergi.     

Tetapi perawat yang ada di sana menyeretnya kuat-kuat agar Qiqi tidak mendekati adiknya. Saat itu Qiqi merasa sangat cemas, demi merebut adiknya kembali, dia menggigit tangan perawat itu.     

Gigitan ini membuat Qiqi harus membayarnya dengan dengan hukuman yang berat, dia dipukul oleh petugas yang ada di sana dengan sangat kejam. Sejak saat itu, ketika perawat tersebut melihat Qiqi, dia akan menghantamnya tanpa alasan. Secara otomatis, perawat lain juga ikut memperlakukannya dengan buruk.     

Luka yang ada pada tubuhnya tidak pernah sembuh. Meski demikian, dia seperti kecoa yang tidak bisa dipukul sampai mati, berkali-kali dia selalu selamat dari siksaan.     

Saat itu Qiqi merasa seperti berada di tempat tidak dapat melihat cahaya, seolah-olah tempat tinggalnya itu adalah neraka. Sampai pada suatu hari, dia melihat seorang pria yang lebih terang dan lebih menyilaukan daripada matahari, pria tersebut adalah Mo Qing!     

Mo Qing memiliki wajah yang begitu tampan dan bersih. Bahkan bisa dikatakan kulitnya sangat bersih, hingga membuat Qiqi merasa rendah diri. Qiqi tidak berani mendekatinya, dia hanya berani menatap Mo Qing dari jarak jauh.     

Memandang Mo Qing membuatnya merasa bahwa masih ada cahaya di dunia ini dan masih ada keinginan untuk bertahan hidup!     

Saat itu Mo Qing datang ke panti asuhan setahun sekali, dia akan membawa baju baru, mainan dan buku-buku untuk anak-anak yang ada di panti asuhan.     

Berkat sponsor dari Mo Qing, kehidupan anak-anak di panti menjadi lebih baik dan mereka bahkan memiliki kesempatan untuk sekolah ketika umurnya sudah mencapai umur untuk sekolah. Anak-anak yang mendapatkan nilai terbaik atau anak-anak yang meraih juara di berbagai lomba akan memperoleh beasiswa.      

Demi bisa berdiri di hadapan Mo Qing, Qiqi rela menggunakan berbagai cara untuk menyenangkan hati manajemen yang jijik itu dan mendapatkan kesempatan untuk belajar.     

Qiqi belajar dengan keras sehingga dia selalu meraih peringkat pertama saat ujian dan memenangkan banyak penghargaan. Dengan sponsor beasiswa tersebut, perlahan-lahan dia menjadi semakin menonjol.     

Waktu berlalu begitu cepat, tahun demi tahun telah dia lewati, hingga pada akhirnya Qiqi tumbuh menjadi wanita tercantik yang ada pada panti asuhan tersebut.     

Qiqi sangat menyukai kecantikan yang dia miliki. Dia berpikir bahwa jika dia bekerja lebih keras lagi, maka kehidupannya akan menjadi lebih baik dan dengan begitu dia berpikir bahwa dirinya bisa berdiri di hadapan Mo Qing. Dia ingin membuat Mo Qing melihat dirinya yang terbaik itu.     

Qiqi hanya memiliki niat untuk membuat dirinya menjadi lebih hebat. Tetapi dia tidak pernah pikir bahwa karena kecantikannya itu, bahkan saat itu masih belum sempat berdiri di depan Mo Qing, dia malah dijadikan 'penghargaan' untuk seseorang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.