Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Padahal Kita Sudah Tidur Banyak Kali



Padahal Kita Sudah Tidur Banyak Kali

0Gu Xiaoran merasa tersentuh, "Orang-orang pada mengatakan bahwa jika langit runtuh maka akan ditanggung oleh orang yang bertubuh tinggi. Kamu lebih tinggi dariku dan kamu saja tidak takut, untuk apa aku takut?"     
0

"Baiklah jika kamu tahu arti ini!" Mo Qing kembali ke posisi pengemudi dan menyalakan mesin mobil.     

Mo Qing tidak segera pergi ke Vila Mo, tetapi pergi ke vila di Teluk Jinsha yang dekat dengan Gunung Cuiyun. Gaun malam yang ada di vila di Teluk Jinsha bisa dikenakan Gu Xiaoran untuk menghadiri berbagai pesta.     

Hari ini Gu Xiaoran pergi ke rumah Bibi Hui, sehingga dia hanya mengenakan kaos dan celana jeans biasa. Pakaian seperti ini tidak cocok untuk tampil di acara formal.     

Ketika mendengar bahwa dirinya akan pergi ke Vila Mo, Gu Xiaoran marah karena Mo Qing tidak memberitahunya terlebih dulu. Ini membuat dia tidak memiliki waktu untuk berdandan dan tidak mungkin dia hadir di acara pesta ulang tahun ayahnya dengan pakaian seperti ini.     

Saat mendapati bahwa Mo Qing ingin pergi ke vila yang ada di Teluk Jinsha, dia merasa lega dan pada saat yang sama dia juga merasa tersentuh dengan perhatian Mo Qing padanya.     

Ketika si bajingan ini tidak jahat, dia benar-benar sangat baik! Kata Gu Xiaoran dalam hati.      

Hari ini Mo Qing mengenakan jaket linen berwarna krem. Penampilannya yang seperti ini tidak memberikan rasa pengekangan karena formal dan juga tidak terlihat berlebihan untuk tampil di berbagai acara. Gaya kasual cina seperti ini sulit untuk dikenakan oleh orang lain dan terkesan pesona, tetapi ketika pakaian tersebut dikenakan Mo Qing, membuatnya terlihat anggun dan berwibawa. Benar-benar sangat tampan.     

Gu Xiaoran memilih cheongsam dengan motif bunga bahan sutra berwarna krem untuk dirinya agar cocok dengan pakaian yang dikenakan oleh Mo Qing. Gu Xiaoran menggulung rambut panjangnya dan mengenakan bunga manik kecil yang bertatahkan mutiara kecil.     

Selama ini Gu Xiaoran tidak pernah memakai riasan, tetapi kali ini dia memecahkan pengecualian tersebut dan menggunakan riasan ringan untuk dirinya sendiri.     

Gaun yang sangat oriental tersebut tidak bisa menyembunyikan auranya yang masih berumur 18 tahun. Dia memang terlihat menawan, apalagi saat mengenakan pakaian ini membuatnya terlihat semakin cantik, seperti gadis cantik yang biasanya ada dalam lukisan.     

Saat Gu Xiaoran membuka ruang ganti, Mo Qing yang sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Mo Qing mengangkat kepalanya, matanya tiba-tiba berbinar ketika melihat Gu Xiaoran yang sedang berdiri di depan pintu ruang ganti.     

Mo Qing duduk dalam diam. Dia memandang Gu Xiaoran dari atas hingga bawah, tatapan tersebut sangat dalam hingga tidak dapat melihat dasarnya.     

Meskipun tahu bahwa pesta yang akan dihadiri saat ini kemungkinan akan membawakan keributan, tetapi Gu Xiaoran masih menyempatkan dirinya untuk merias dirinya dengan cantik. Tindakan ini merupakan rasa hormat Gu Xiaoran terhadap ayah Mo Qing, dan juga merupakan tekadnya untuk berjuang dengan Mo Qing.     

Gu Xiaoran merasa malu karena ditatap oleh Mo Qing dengan waktu yang lama. Diam-diam dia meremas tas mutiara kecil yang ada di tangannya dengan tidak nyaman.     

Kemudian perlahan Mo Qing tersenyum tipis ketika melihat Gu Xiaoran yang terlihat tidak nyaman, "Datanglah ke sini!"     

Gu Xiaoran pun berjalan ke arah Mo Qing dengan cemas. Lalu Mo Qing meraih tangan Gu Xiaoran dan langsung memeluknya.     

Gu Xiaoran mengenakan sepatu stiletto dengan tinggi 9 cm. Begitu diseret oleh Mo Qing, Gu Xiaoran tidak bisa berdiri dengan stabil, sehingga dia pun jatuh ke dalam pelukan Mo Qing. Gu Xiaoran buru-buru menopang bahu Mo Qing dengan tangannya. Dia ingin berdiri, tetapi Mo Qing malah memeluknya dengan erat.     

Mo Qing mengambil napas dalam-dalam. Saat ini Gu Xiaoran tidak mengenakan parfum, tetapi ada aroma samar tersebar dari tubuhnya. Aroma ini membuat hati orang lain berdebar-debar dibandingkan aroma parfum yang harum.     

Mo Qing melihat ke bibir Gu Xiaoran yang memakai lipstik. Gu Xiaoran menggunakan lipstik berwarna merah jambu, dan ini membuat bibirnya terlihat berkilau. Mo Qing menurunkan kelopak matanya. Perlahan-lahan dia mulai mendekati Gu Xiaoran untuk menciumnya.     

Gu Xiaoran menatap wajah Mo Qing yang tampan mulai mendekatinya. Alis Mo Qing yang hitam, rapi dan bersih itu tampak seperti baru saja dipotong dengan pisau kertas. Bulu matanya seperti dilukis oleh tinta hitam, panjang dan padat bahkan terlihat sangat indah.     

Saat Mo Qing mendekati dirinya, Gu Xiaoran tidak bisa mengendali detak jantungnya. Di saat bibir Mo Qing hampir menyentuh bibirnya, napasnya seolah-olah berhenti dan tubuhnya seketika menjadi tegang.     

Pinggang Gu xiaoran yang kecilnya sedikit membeku ketika lengan Mo Qing yang berotot melingkarinya. Hal ini membuat Gu Xiaoran terlihat semakin kasihan sampai menimbulkan hasrat untuk melindunginya.     

Tiba-tiba Mo Qing menghentikan gerakannya. Dia melihat kepanikan Gu Xiaoran dari jarak dekat dan tidak bisa menahan senyumannya, "Padahal kita sudah tidur bersama berkali-kali, kenapa kamu masih saja gugup seperti ini?"      

"Si… siapa yang gugup!" Gu Xiaoran merasa sangat malu. Meskipun dia mengetahui betapa brengseknya Mo Qing, tetapi saat Mo Qing mendekatinya, dia selalu bertindak ceroboh seolah otaknya tidak berjalan sama sekali karena pesona Mo Qing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.