Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bagaimana Jika Kita Main Sesuatu yang Lebih Asyik (2)



Bagaimana Jika Kita Main Sesuatu yang Lebih Asyik (2)

0"Kamu yang akan menerbangkan helikopter ini!" Mo Qing memasangkan headset helikopter untuk Gu Xiaoran.     
0

"Aku tidak bisa." Jawab Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran bahkan tidak pernah naik pesawat, dan sekarang Mo Qing malah menyuruhnya untuk menerbangkan helikopter. Gu Xiaoran pun langsung menoleh dan memelototi Mo Qing.     

Saat memelototi Mo Qing, Mo Qing juga sedang menatapnya. Wajah yang sangat tampan itu tidak asing bagi Gu Xiaoran. Hanya saja mulutnya sedikit melengkung seolah-olah tersenyum sinis padanya.      

"Aku akan mengajarimu!" Suara Mo Qing terdengar santai. Seolah dia sedang menyuruh Gu Xiaoran untuk pergi berbelanja.     

"Aku tidak ingin belajar."     

Lelucon macam apa ini?     

Dia mengatakan ingin main sesuatu yang lebih asyik. Apakah yang dia maksud adalah menerbangkan helikopter?     

Membiarkan seseorang yang belum pernah naik pesawat untuk menerbangkan helikopter, apakah dia ingin cari mati? Umpat Gu Xiaoran.      

"Apa kamu tidak ingin belajar?" Tanya Mo Qing.      

"Iya, aku tidak mau belajar!" Gu Xiaoran langsung menolaknya tanpa berpikir panjang. Hatinya tidak cukup kuat untuk melakukan permainan yang terlalu mendebarkan hati seperti ini.     

"Yakin?"     

"Yakin!"     

"Baiklah!" Mo Qing mengabaikan Gu Xiaoran, kemudian dia mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak si pilot tadi, "Kembali ke sini!"     

Gu Xiaoran menghela napas lega. Namun tubuh Gu Xiaoran tiba-tiba didorong ke bawah dan roknya terangkat.     

"Apa yang akan kamu lakukan?" Gu Xiaoran terkejut.     

"Apakah kamu ingin tahu bagaimana rasanya ketika melakukan hubungan intim di langit?" Mo Qing menekan Gu Xiaoran dengan satu tangan agar dia tidak bisa bergerak dan satu tangannya lagi menanggalkan celana dalamnya.     

Mo Qing berdiri dan lengannya melingkari pinggang Gu Xiaoran supaya dia tidak bisa bergerak sama sekali. Kemudian tubuhnya menekan tubuh Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran terkejut ketika melihat pilot itu datang kembali di atas gedung. Tiba-tiba Gu Xiaoran baru sadar bahwa Mo Qing menyuruh pilot kembali untuk menerbangkan pesawat, supaya dia melakukan hubungan intim dengannya di sini.     

Diam-diam Gu Xiaoran melirik kopilot yang ada di sebelahnya. Gu Xiaoran merasa hampir mau gila saat berada dalam situasi seperti ini.      

Ketika melihat ke arah luar jendela, saat ini si pilot sudah berada di luar helikopter. Jika Mo Qing membuka pintu kabin, maka pilot itu akan melihat tindakan 'mesra' Mo Qing dengannya.     

Gu Xiaoran ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat. Dia buru-buru berkata, "Biar aku yang menerbangkan helikopter saja!"     

Dengan tergesa-gesa Gu Xiaoran langsung menurunkan roknya, kemudian memegang pedal gas yang ada di sebelahnya. Pada saat itu juga, dia menginjak pedal yang ada di bawah kakinya.     

Mo Qing melirik tangan Gu Xiaoran yang memegang pedal gas, lalu melihat betis Gu Xiaoran yang sedang menginjak pedal. Sorot mata Mo Qing tiba-tiba menjadi tajam saat melihat tindakan Gu Xiaoran yang secara tiba-tiba, "Apa kamu bisa menerbangkan helikopter?"     

"Tidak bisa, cepat ajari aku!" Gu Xiaoran sekarang hanya berharap si pilot itu tidak naik ke dalam helikopter. Saat melihat bahwa beberapa langkah lagi si pilot akan tiba di depannya, dia dengan refleks melepaskan pedal gas dan mendorong tuas kendali. Helikopter tersebut segera meninggalkan tanah dan menggelinding datar ke arah yang berlawanan dari tempat si pilot berada.     

Sorot mata Mo Qing semakin tajam saat melihat Gu Xiaoran. Bagaimana mungkin orang yang tidak pernah belajar tentang pesawat bisa dengan mahir menerbangkan helikopter? Bahkan gerakan menggelinding datar yang sulit dilakukan, bisa dia lakukan dengan sangat baik. Pikir Mo Qing.      

Mo Qing melepaskan Gu Xiaoran dan duduk kembali. Gu Xiaoran tercengang ketika melihat helikopter terbang dan meninggalkan tanah.     

Karena tercengang, penerbangan langsung menjadi tidak stabil. Gu Xiaoran sangat ketakutan sehingga dia memegang tuas kendali untuk menstabilkannya dan telapak tangan yang memegang tuas kendali tampak berkeringat dingin.     

Helikopter berangsur-angsur stabil dan dalam benak Gu Xiaoran seketika muncul banyak pikiran.     

Kenapa aku bisa menerbangkan helikopter?     

Dan mengapa Mo Qing membiarkanku menerbangkan helikopter ini?     

Apakah dia tahu bahwa aku bisa menerbangkan helikopter?     

Tapi kenapa dia tahu sesuatu yang bahkan aku tidak tahu? Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Gu Xiaoran.     

"Gu Xiaoran, ini sangat bagus!" Suara Mo Qing yang dingin terdengar dari belakang Gu Xiaoran. Nadanya tidak dapat dibedakan antara merasa gembira atau marah.     

Gu Xiaoran tidak tahu apa maksud dari ucapan Mo qing padanya, namun dia terus fokus menatap ke depan dan tidak berani mengalihkan pandangannya ke tempat lain.     

Meskipun dia tidak tahu mengapa dirinya bisa menerbangkan helikopter, namun helikopter ini masih tampak asing baginya, sehingga dia tidak berani mengalihkan fokusnya.     

Kursi pengemudi memang hanya memiliki satu tempat saja, tetapi sekarang ditempati oleh dua orang. Mo Qing bertubuh tinggi dan besar duduk di kursi, dan Gu Xiaoran berdiri di antara kedua kakinya, sehingga tidak ada banyak ruang untuk bergerak dengan bebas.     

Untuk sedikit menjauh dari Mo Qing, Gu Xiaoran hampir menyandarkan seluruh tubuhnya di panel kemudi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.