Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bagaimana Jika Kita Main Sesuatu yang Lebih Asyik (5)



Bagaimana Jika Kita Main Sesuatu yang Lebih Asyik (5)

0Mulut Gu Xiaoran tampak sedikit bergerak. Dia seharusnya telah menebak bahwa Mo Qing pernah mengecek CCTV, "Tidak bolehkah jika aku memiliki pendengaran yang sangat sensitif?"     
0

"Apa itu benar?" Mo Qing menolehkan kepalanya dan menatap Gu Xiaoran. Hawa nafsu di matanya belum sepenuhnya memudar, tetapi tatapan tersebut tampak sangat dingin sedingin es.     

Dengan reflek, Gu Xiaoran langsung menutup mulutnya dan tidak lagi melakukan perdebatan. Sebelumnya, Gu Xiaoran dapat memecahkan banyak program komputer kelas atas sehingga dia dapat menjelaskan bahwa dirinya memiliki bakat dalam bidang teknologi.     

Namun, Gu Xiaoran tidak dapat menemukan alasan mengapa dirinya bisa menerbangkan helikopter.     

Kecuali dia adalah orang yang jenius, maka dia akan percaya bahwa meskipun dirinya belum pernah menyentuh helikopter maupun pesawat terbang, namun bisa langsung bisa menerbangkannya. Gu Xiaoran cemberut karena merasa disalahkan tanpa alasan apapun.     

Jika bukan karena Ibunya Tianlei menemukan Gu Xiaoran di panti asuhan, mungkin Gu Xiaoran tidak akan percaya bahwa dirinya telah dibesarkan di panti asuhan.     

Perlahan Mo Qing menggigit bibirnya. Kemudian dengan lembut jari-jarinya mengusap rambut Gu Xiaoran yang panjang dan halus.     

Secara intuitif Mo Qing merasa bahwa hanya ketika Gu Xiaoran mendapatkan kembali ingatannya, dia baru bisa tahu mengapa identitasnya dan Xiaopian dapat berganti tanpa diketahui orang lain.     

Bagi Mo Qing, hal yang terpenting saat ini adalah dia harus tahu apa yang terjadi pada diri Gu Xiaoran hari itu dan sebenarnya siapa yang sudah melakukan pelecehan pada Gu Xiaoran.     

Jika orang yang melukai Gu Xiaoran masih hidup, Mo Qing pasti akan menghancurkan mereka satu per satu.     

Saat mengingat kembali bahwa dirinya pernah meninggalkan Gu Xiaorang di panti asuhan, sorot mata Mo Qing seketika langsung berubah menjadi lebih dalam daripada sebelumnya. Kemudian dia memeluk Gu Xiaoran dan menempelkan bibirnya ke dahi Gu Xiaoran. Dalam hati, dIa bertekad akan membayar semua yang telah dia lakukan pada Gu Xiaoran itu dengan nyawanya sendiri.     

Setelah itu, Mo Qing melepaskan Gu Xiaoran. Ketika Gu Xiaoran memulihkan kembali tenaganya tiba-tiba Mo Qing berkata, "Pergi cucilah!"     

Kemudian Gu Xiaoran pun pergi ke kabin, dan dengan cepat membersihkan dirinya. Dia merasa kakinya sangat sakit. Gu Xiaoran menatap si binatang buas yang sedang menerbangkan helikopter itu dan kini si binatang buas itu telah kembali merapikan dirinya, seolah-olah tidak tidak pernah melakukan apapun sebelumnya. Gu Xiaoran tampak sangat marah seolah-olah di atas kepalanya sudah terasa sangat panas hingga berasap.     

"Duduklah dengan baik!" Mo Qing melirik Gu Xiaoran yang sedang marah.     

Gu Xiaoran pun menggertakkan giginya dengan penuh marah. Kenapa dia tidak berpikir duduk diam saat dia berubah menjadi binatang buas?     

Gu Xiaoran dengan marah duduk di kursi penumpang. Dia mengenakan headset helikopter dan juga sabuk pengaman, lalu berteriak, "Dasar bajingan, kamu benar-benar sudah gila. Memang ada yang bakal main ini seperti kamu?"     

Mo Qing tersenyum dengan jahat, "Bukankah tadi kamu sangat senang? Kenapa sekarang baru marah?"     

"Kita tadi hampir mengalami kecelakaan helikopter."     

"Bukankah bagus jika kita mati bersama?"     

Gu Xiaoran tiba-tiba tersedak saat mendengar Mo Qing berkata seperti itu. Kemudian dia marah karena merasa malu, "Tidak bagus sama sekali!"     

Mo Qing melihat ke arah depan. Saat ini Gu Xiaoran tidak melihat ada rasa sakit yang melintas di mata Mo Qing.     

Qiqi sudah tinggal bersama Mo Qing sejak dia berusia 3 tahun, dan mulai melakukan tugas dengannya pada usia 10 tahun. Mereka telah berkali-kali berhasil melewati keadaan yang menantang maut, bahkan hampir mengalami kematian.     

Saat ini Gu Xiaoran merasa kedua kakinya terasa sangat lemas, namun si bajingan itu masih terlihat sangat tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Gu Xiaoran berpikir bahwa dia harus tetap semangat dalam berurusan dengan Mo Zhenzhong, emosi dalam hatinya langsung meledak seolah-olah ada api yang membara.     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran dengan santai, "Apakah kamu marah karena waktunya tergesa-gesa dan kamu merasa tidak puas?"     

Mata Gu Xiaoran tampak sedikit berkedut, kemudian dia pun langsung melihat jam tangan yang dia kenakan.     

Bisa-bisanya dia mengatakan bahwa satu setengah jam masih tergesa-gesa?     

Satu setengah jam?! Umpat Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran terkejut saat mendengar Mo Qing berkata bahwa satu setengah jam adalah waktu yang sangat singkat. Kemudian Gu Xiaoran melihat ke luar jendela dan melihat ke bawah.     

Tadi Gu Xiaoran tidak bisa mengendalikan helikopter, sehingga helikopter meluncur perlahan secara otomatis dan tidak tahu ke arah mana helikopter tersebut meluncur. Selama satu setengah jam, dia tidak tahu helikopter telah meluncur ke arah negara mana.     

"Di mana kita sekarang?"     

"Kota Han!"     

-     

Setelah tiba di Vila Mo, mereka pun turun dari helikopter. Ketika melihat sosok mereka berdua, Lin Shuangshuang yang sedang menunggu Mo Qing bergegas lari ke arah mereka berdua dan langsung merangkul lengan Mo Qing, "Kakak, kamu benar-benar membawa gadis ini kembali? Apakah kamu tidak takut mereka mengganggu dia?"     

Mo Qing mengerutkan keningnya dan bertanya, "Apa maksudmu?"     

"Aku hanya mengatakan faktanya saja!" Lin Shuangshuang menepuk bahu Gu Xiaoran, "Gadis, berdoalah terlebih dahulu sebelum masuk."     

Setelah menyuruh Gu Xiaoran berdoa, Lin Shuangshuang langsung melarikan diri sebelum Mo Qing marah.     

Awalnya Gu Xiaoran memang sedikit gugup, namun setelah mendengar Lin Shuangshuang berkata seperti itu, tiba-tiba dia menjadi ketakutan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.