Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pertemuan Antara Saudara Perempuan



Pertemuan Antara Saudara Perempuan

0Mo Qing merapikan rambut Gu Xiaoran yang berantakan karena tertiup angin, kemudian menyelipkannya ke belakang telinganya. Setelah itu, Mo Qing pun merangkul pinggang Gu Xiaoran dan membawanya menuju ke dalam rumah.      
0

Meskipun penerbangan mereka menghabiskan satu setengah jam, namun kedatangannya di lokasi ternyata masih belum terlambat. Saat mereka baru datang, masih banyak tamu yang juga masih belum hadir.     

Saat itu Mo Zhenzhong sedang duduk di kursi kayu sambil minum teh. Dan Cheng Peini saat itu sedang berdiri di sampingnya sambil melihat pengurus rumah merapikan hadiah seolah-olah dia adalah pemilik tempat ini.     

Saat melihat Mo Qing dan Gu Xiaoran datang, Mo Zhenzhong langsung mengangkat kepala dan menatap mereka berdua yang baru saja masuk ke dalam rumah. Ekspresi wajah Mo Zhenzhong tampak sangat dingin dan tidak ada senyuman sama sekali, seolah-olah dia dibekukan oleh lapisan es.     

Melihat sikap Mo Zhengzhong yang seperti itu, Gu Xiaoran terpaksa menghentikan langkahnya. Kemudian Mo Qing memegang pinggangnya dan mengajaknya berjalan menuju ke depan dengan santai.     

Sebelum menunggu Mo Zhenzhong berbicara, Gu Xiaoran tersenyum sopan dan berkata, "Selamat ulang tahun Direktur Mo. Semoga Anda sehat selalu dan awet muda."     

Mo Zhenzhong mendengus dingin, "Berani-beraninya kamu datang ke sini."     

Mo Qing menjawab ucapan Mo Zhenzhong pada Gu Xiaoran, "Papa secara pribadi memerintahkan dia untuk datang ke Vila Mo. Tentu saja, dia tidak berani menolak."     

Kata-katanya bermaksud bahwa Gu Xiaoran sudah datang dengan perintah ayahnya, jadi ayahnya seharusnya tidak boleh mengucapkan kata-kata kasar seperti itu. Seketika Mo Zhenzhong langsung menatap Mo Qing dan ekspresi wajahnya tampak sangat pucat.      

Ketika Gu Xiaoran datang ke Vila Mo, dia tidak berharap akan diperlakukan dengan baik. Dia seharusnya sudah bersyukur karena Mo Zhenzhong tidak langsung mengusirnya keluar dari rumah di depan banyak orang seperti ini.      

Gu Xiaoran mengabaikan sindiran dari Mo Zhenzhong. Saat melihat seorang ayah dan putra tidak ada yang mau untuk berkompromi, suasana di sekitarnya langsung berubah menjadi tegang. Gu Xiaoran takut jika semua masalahnya akan menjadi lebih rumit.     

Kemudian Gu Xiaoran memberikan hadiah tongkat kayu yang sudah dia siapkan sebelumnya, "Ini adalah hadiah ulang tahun untuk Anda."     

Awalnya Mo Zhenzhong tampak sangat marah karena Mo Qing melindungi Gu Xiaoran. Namun ketika dia melihat ke arah tongkat kayu tersebut, Mo Zhenzhong seketika langsung tertegun sejenak.     

Saat melihat tongkat kayu itu, Cheng Peini langsung berjalan mendekati Mo Zhengzhong dan tersenyum dengan senyuman yang sinis, "Kondisi Paman Mo sangat sehat. Paman Mo tidak memerlukan barang ini. Gu Xiaoran, apakah kamu sengaja mengutuk Paman Mo?"     

Mendengar Cheng Peini berkata seperti itu, raut muka Mo Qing seketika langsung berubah menjadi jelek.     

"Nona Cheng, jangan menganggap orang lain sama seperti dirimu." Gu Xiaoran tidak ingin mencari masalah dengan Cheng Peini di sini. Namuni ucapan Cheng Peini itu terlalu kejam. Jika Gu Xiaoran tidak membalas dan hanya diam saja, pasti orang lain akan menganggap bahwa dirinya memang bermaksud untuk mengutuk Mo Zhenzhong.     

Gu Xiaoran berpikir bahwa setelah Cheng Peini berkata seperti ini, Mo Zhenzhong akan marah. Namun ternyata, Mo Zhenzhong hanya mengerutkan keningnya dan tidak mengusirnya keluar dari rumah.     

Cheng Peini tidak menyangka bahwa Gu Xiaoran berani membantahnya di depan Mo Zhenzhong. Raut wajah Cheng Peini langsung berubah menjadi jelek, namun dia masih bisa menahan dirinya untuk tidak meluapkan emosinya. Kemudian dia pun menyelinap ke samping Mo Qing dan langsung merangkul lengannya, "Hari ini adalah ulang tahun Paman Mo. Meskipun tidak mengundang banyak orang, tetapi masih akan ada banyak orang yang datang. Aku sangat sibuk, bantulah aku."     

Mo Qing menarik kembali lengannya yang dirangkul Cheng Peini dengan acuh tak acuh, "Ada begitu banyak pembantu, tidak perlu kamu yang mengurusnya."     

"Mo Qing, apa yang kamu katakan?" Mo Zhenzhong memarahinya.     

"Aku takut pembantu tidak cukup berhati-hati, jadi aku ikut campur tangan dalam segala hal. Mo Qing berkata seperti ini karena dia takut aku kecapekan." Cheng Peini buru-buru memeluk lengan Mo Zhenzhong dan mengguncangnya dengan genit, "Paman Mo, jangan salahkan Mo Qing."     

Gu Xiaoran terdiam ketika melihat tingkah Cheng Peini yang begitu manja pada Mo Qing. Bisa-bisanya dia mengubah maksud dari kata Mo Qing menjadi sedang memperhatikannya? Batin Gu Xiaoran.     

Saat melihat bahwa Gu Xiaoran masih memegang tongkat yang akan diberikan kepada Mo Zhenzhong, Mo Qing pun mengambilnya dan memberikannya kepada Qian Fu.     

Mo Zhenzhong melihat Qian Fu mengambil tongkat kayu itu dan tidak memberikan instruksi apa-apa. Qian Fu mengerti apa yang dimaksud tuannya. Itu berarti bahwa Tuannya telah menerima hadiah tersebut.     

Cheng Peini sedikit terkejut ketika melihat Mo Zhenzhong tidak langsung menyuruh Qian Fu membuang tongkat kayu pemberian dari Gu Xiaoran.     

Kemudian Cheng Peini melirik Gu Xiaoran dengan tatapan sinis dan dari tatapan matanya itu tampak ada sebuah kebencian terhadap Gu Xiaoran.     

Tidak lama kemudian, tiba-tiba ada seseorang dengan tubuhnya yang ramping muncul di depan pintu. Dia memegang tongkat kayu buatan Gunung Cuiyun di tangannya. Seketika Gu Xiaoran terkejut ketika melihat seseorang yang memiliki wajah yang sama persis dengan dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.