Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bukankah Ada Aku? (3)



Bukankah Ada Aku? (3)

0"Aku bisa membangun bisnis, mungkinkah aku tidak bisa melindungi wanitaku sendiri? Sayang sekali, tontonan yang ingin Direktur Han lihat takutnya kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk menontonnya. Lebih baik Direktur Han pergi mengurus masalah yang ada di Amerika Serikat daripada menghabiskan pikiran pada hal yang tidak berguna. Jika tidak, sampai aku mulai beraksi, Direktur Han tidak akan tersisa apapun termasuk lidahmu."     
0

Han Ke hendak melawan ancaman Mo Qing terang-terangan ini, tetapi dia tercengang dan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun ketika melihat niat membunuh Mo Qing yang ada pada matanya.     

Mo Qing perlahan mulai mundur ke belakang. Dia menatap Han Ke seolah-olah sedang melihat sampah, dia sama sekali tidak menyembunyikan perasaan jijik pada Han Ke.     

Tiba-tiba Sun Siya sadar kembali, dia menatap Mo Qing lalu mengalihkan pandangannya ke arah Gu Xiaoran, "Jadi kalian yang memesan kamar hotel ini?"     

"Jika Nona Sun memiliki pertanyaan, kamu bisa melihat tajuk berita besok." Mo Qing tidak menekan berita media tersebut, tajuk berita besok akan berubah dari 'tunangan Mo Qing dengan Cheng Peini' menjadi 'Mo Qing berkencan di hotel dengan Gu Xiaoran, tunangannya'.     

Sun Siya tercengang mendengar Mo Qing berkata seperti itu kepadanya.     

Namun Mo Qing mengabaikan sepasang bajingan yang ada di dalam kamar itu. Dengan cepat dia meraih tangan Gu Xiaoran dan menyeretnya keluar dari kamar, lalu berjalan keluar untuk meninggalkan hotel yang mewah ini.     

Setelah meninggalkan hotel, Gu Xiaoran mencoba untuk melepaskan diri dari tangan Mo Qing, "Dasar gila, apa yang akan kamu lakukan setelah ini?"     

Mo Qing menoleh untuk melihat Gu Xiaoran dan dia justru bertanya balik, "Kamu khawatir denganku?"     

Gu Xiaoran tersedak saat mendengar pertanyaan Mo Qing. Dia benar-benar mengkhawatirkannya, tetapi begitu teringat dengan berbagai 'perbuatan buruknya', Gu Xiaoran tidak ingin mengaku bahwa dia sedang mengkhawatirkannya, "Dasar bajingan."     

Mo Qing mengangkat sudut mulutnya, dan dia pun tersenyum. Saat itu juga Gu Xiaoran menatap Mo Qing dan dia mendapati bahwa Mo Qing saat ini masih terlihat tenang dan raut wajahnya juga tidak terlalu jelek.     

Pria tampan seperti Mo Qing adalah penampilan yang paling membuat orang tergila-tergila ketika di sekolah menengah atas.     

Apakah benar dia tidak khawatir dengan keluarga Cheng? Batin Gu Xiaoran.      

"Kenapa kamu ada di hotel?"     

Mo Qing dari awal tidak bertanya kepada Gu Xiaoran apa yang telah terjadi dan kenapa dia bisa mabuk di hotel. Hal ini menunjukkan bahwa Mo Qing tahu dengan apa yang telah terjadi.     

"Ada yang memintaku untuk bertemu di hotel." Mo Qing menjawabnya dengan jujur.     

"Qiqi yang mengajak kamu untuk bertemu?" Wajah Gu Xiaoran seketika langsung berubah menjadi pucat.      

Dia datang ke hotel untuk berkencan dengan Qiqi, apakah mereka begitu mesra hingga untuk berkencan di hotel?      

Jika yang muncul di hotel hari ini bukan aku melainkan Qiqi, apakah tunangan yang akan Mo Qing publikasikan adalah Qiqi bukan diriku? Batin Gu Xiaoran.     

Saat itu juga ada seorang pelayan mengendarai mobil Mo Qing, kemudian Mo Qing mengambil kunci mobilnya dari tangan pelayan tersebut. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan Gu Xiaoran, tetapi meliriknya dengan pelan lalu berjalan menuju ke kursi mengemudi, "Gu Xiaoran, kapan kamu bisa menjadi orang yang tidak sebodoh ini?"     

Mo Qing membuka pintu mobil, tetapi dia tidak langsung naik ke mobil. Dia berdiri di depan pintu mobil dan mengenakan kacamata hitam lalu memandang ke arah Gu Xiaoran.     

Tubuh Mo Qing tampak tinggi dan kekar, entah itu postur tubuhnya dan auranya membuat semua orang yang masuk ke dalam hotel tidak dapat mengalihkan pandangan darinya. Tetapi dia mengabaikan pandangan orang lain dan hanya menatap Gu Xiaoran dengan jarak satu mobil.     

Gu Xiaoran tidak bisa melihat tatapan mata Mo Qing karena saat ini Mo Qing sedang mengenakan kacamata. Namun dia bisa merasakan tatapan matanya yang dingin di balik kacamatanya.     

"Apa?"     

"Apa yang akan terjadi pada dirimu jika hari ini yang muncul di hotel bukan aku melainkan orang lain?"     

Jawabannya tidak bisa terbayangkan oleh Gu Xiaoran. Gu Xiaoran tahu dengan jelas apa yang akan terjadi.     

Akan tetapi karena Mo Qing muncul di hotel, maka hal tersebut akan menjadi lebih rumit, "Saat Tuan Mo menerima telepon, pernahkah kamu berpikir bahwa ini adalah sebuah jebakan? Jika tidak, apa bedanya kamu dengan aku yang gampang percaya dengan orang lain? Akan tetapi, aku pikir meskipun Tuan Mo tahu bahwa telepon dari Qiqi adalah sebuah jebakan, aku khawatir kamu juga akan datang tanpa ragu-ragu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.