Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kesabaran Itu Ada Batasnya



Kesabaran Itu Ada Batasnya

0Meskipun tidak tahu apa yang direncanakan Mo Qing saat ini, namun Gu Xiaoran tahu seberapa serius situasi yang terjadi sekarang. Meskipun dia merupakan orang yang tidak penting, tetapi jika dia menyangkal pernyataan ini dan membalikkan apa yang dikatakan Mo Qing, maka Mo Qing akan kehilangan reputasinya di hadapan banyak orang.     
0

Sebagai seorang pebisnis, reputasi adalah hal yang terpenting.     

Gu Xiaoran menatap Mo Qing, sedangkan Mo Qing hanya tersenyum padanya tanpa ada paksaan. Ekspresi Mo Qing saat ini sangat berbeda dengan yang biasanya saat dia yang secara pribadi suka memaksakan kehendak orang lain.     

Mo Qing mempertaruhkan resiko keretakan hubungan antara keluarga Mo dan keluarga Cheng, bahkan dia juga tidak membiarkan Gu Xiaoran sendirian untuk menghadapi semua keburukan ini.     

Entah itu secara emosional atau logika, Gu Xiaoran tidak akan membiarkan bajingan seperti Han Ke mencapai tujuannya yang licik itu.     

Gu Xiaoran menolehkan kepalanya dan menatap Han Ke yang penuh dengan peringatan. Kemudian dia mencibir, "Yang Tuan Han katakan sangat aneh. apa yang harus aku jelaskan ketika aku sedang berkencan dengan tunanganku?"     

Gu Xiaoran tidak terlalu sengaja untuk menjawab pertanyaannya, tetapi sebuah kata 'tunangan' sudah cukup untuk menjelaskan hubungan antara dirinya dengan Mo Qing saat ini.     

Han Ke memelototi Gu Xiaoran. Apakah karena adanya dukungan dari Mo Qing, si wanita murahan ini bahkan tidak tahu bagaimana cara menulis kata 'mati'? Umpatnya.      

Ketika keluarga Cheng berniat membunuh Gu Xiaoran, Han Ke tidak percaya bahwa demi Gu Xiaoran, bahkan Mo Qing rela bermusuhan dengan keluarga Cheng.     

Saat Han Ke masih ingin berbicara. Tiba-tiba tatapan mata Mo Qing berubah menjadi dingin, dan raut wajah yang tampan seketika menjadi jelek, "Han Ke, kesabaranku ada batasnya."     

Han Ke terkejut karena melihat adanya rasa niat membunuh dari tatapan mata Mo Qing. Saat ini Han Ke hanya berpikir tentang bagaimana cara mengancam pihak lain untuk mencapai tujuannya. Namun dia lupa bahwa Mo Qing juga ingin menghancurkannya, bahkan bisa membuatnya hilang dari dunia ini tanpa diketahui oleh siapapun.     

Menyadari hal itu, Han Ke langsung menutup mulutnya. Dengan apa yang dikatakan oleh Han Ke malam ini, hubungan keluarga Cheng dan keluarga Mo tidak akan bisa harmonis seperti dulunya lagi.     

Hal yang ingin Han Ke lihat adalah keluarga Mo memutuskan hubungan dengan keluarga Cheng, dia seperti anjing menggigit anjing sehingga akan melukai kedua belah pihak. Meskipun dia tidak bisa mengancam Mo Qing untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, namun hasil yang dia dapatkan seperti ini saja sudah cukup bagus.     

Han Ke menatap Gu Xiaoran dengan tatapan yang sengit, kemudian dia pun berbalik badan dan langsung pergi meninggalkan kamar. Saat ini Gu Xiaoran merasa suasana hatinya sangat berantakan. Dia segera mengambil pakaiannya yang ada di lantai dan bergegas pergi ke kamar mandi.     

Ketika Gu Xiaoran keluar dari kamar mandi, saat itu Mo Qing sudah tidak berada di kamar lagi. Gu Xiaoran ingin tahu apa yang akan dilakukan Mo Qing selanjutnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor ponsel yang sudah lama tidak pernah dia hubungi, namun ternyata pihak yang ingin dia hubungi itu sedang menelepon orang lain.     

Gu Xiaoran meraih tas yang ada di sofa. Dengan terhuyung-huyung dia berjalan ke depan pintu. ketika baru saja membuka pintu, dia menabrak seorang pria yang sedang berdiri di depan pintu.     

Han Ke, si bajingan ini. Umpat Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran memasang ekspresi wajah dingin. Kemudian dia membuka mulutnya dan hendak memakinya. Namun ternyata, Han Ke bergerak lebih cepat. Dia mengangkat tangannya dengan penuh amarah dan dengan keras menampar Gu Xiaoran, "Dasar wanita murahan!"     

Ketika Gu Xiaoran melihat Han Ke mengangkat tangannya, tubuhnya langsung bereaksi. Dengan cepat dia memiringkan kepalanya, dan gerakan tersebut kebetulan dapat menghindari tamparan dari Han Ke. Kemudian dia mengangkat tangannya untuk menampar balik wajah Han Ke.     

Gerakan yang dilakukan Gu Xiaoran kali ini juga sangat cepat, sehingga Han Ke masih belum sempat menanggapinya.     

'Plak', tamparan yang kuat seketika langsung terjatuh pada wajah Han Ke.      

Gu Xiaoran tertegun sambil mengangkat tangannya di udara, selama ini dia tidak pernah berpikir bahwa dia bisa menghindari tamparan Han Ke dan justru menamparnya balik seperti ini.      

Gu Xiaoran benar-benar merasa sangat puas. Amarahnya seolah-olah menjadi sedikit reda!     

Ketika Gu Xiaoran ingin menampar Han Ke lagi, tetapi kali ini tidak secepat tamparan tadi. Tangannya malah ditangkap oleh Han Ke.     

"Dasar wanita murahan, berani-beraninya kamu menampar aku!"     

"Kamu yang ingin menampar aku lebih dulu, kenapa aku tidak boleh menampar kamu?"     

"Dasar wanita murahan, kamu adalah istriku, berani-beraninya kamu mengatakan bahwa kamu adalah tunangan Mo Qing di depan publik. Apakah kamu tidak merasa malu?"     

Rasa sakit mulai melanda di wajah Han Ke, dan hal ini membuatnya semakin marah. "Apakah karena Mo Qing membuat kamu merasa enak ketika melakukan hubungan intim sampai kamu berani melakukan poliandri? Jangankan memukulmu, bahkan aku sekarang ingin memuaskanmu dalam hubungan intim biar kamu tahu bahwa aku adalah suamimu yang sesungguhnya."     

Gu Xiaoran berusaha keras untuk melepaskan tangannya yang dicengkeram oleh Han Ke. Dia mencoba menarik kembali tangannya yang sakit karena ditangkap Han Ke.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.