Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Tidak Usah Menyia-Nyiakan Waktumu untuk Mencari Kebenaran



Tidak Usah Menyia-Nyiakan Waktumu untuk Mencari Kebenaran

0Gu Xiaoran sangat yakin bahwa orang tersebut mengirim pesan singkat dari sini. Namun sampai saat ini aku masih belum tahu sebenarnya yang mengirim pesan itu adalah Kakak Biao atau mungkin orang lain?     
0

Apakah pesan singkat ini dengan pesan singkat yang dikirim ke nomor Mo Qing dua tahun yang lalu merupakan pesan yang dikirim dari orang yang sama?     

Gu Xiaoran mengangkat kepalanya, kemudian dia menatap Mo Qing dan mendapati bahwa Mo Qing tampak acuh tak acuh. Sepertinya dia tidak tertarik dengan apa yang diselidiki oleh Gu Xiaoran saat ini, "Apakah kamu tidak ingin mengetahui siapa yang mengirim pesan singkat itu?"     

"Tidak tertarik!" Jawab Mo Qing dengan acuh tak acuh.     

Gu Xiaoran terkejut hingga kedua matanya terbelalak lebar, "Melalui pesan singkat ini, mungkin kita bisa mencari tahu siapa yang mengirim pesan singkat pada dua tahun yang lalu itu, tidak mungkin kamu tidak tertarik."     

"Tidak peduli apakah yang mengirim pesan singkat ini kamu atau bukan, apa yang terjadi saat itu tidak tetap saja masih ada hubungannya denganmu." Mo Qing melirik Gu Xiaoran dengan sorot mata yang sombong, "Kamu tidak usah menyia-nyiakan waktumu untuk mencari kebenaran supaya bisa membuktikan bahwa dirimu tidak ada hubungan dengan ini!"     

Gu Xiaoran sangat marah, hingga dia ingin mengucapkan bahasa kotor. Kemudian dia menoleh dan langsung bergegas pergi. Dia takut jika masih menatap mata Mo Qing seperti ini, dia akan marah sampai mati di usia muda.     

Ketika baru saja sampai di depan desa, Mo Qing tiba-tiba melangkah ke depan dan memeluk bahu Gu Xiaoran. Mo Qing menggunakan telapak tangannya yang besar untuk menutup mulut Gu Xiaoran, kemudian dia bersembunyi di tumpukan jerami yang ada di pinggir jalan. Melalui celah-celah jerami tersebut mereka dapat melihat bahwa Kakak Biao bersama anak buahnya sedang berjalan menuju ke arah mereka.     

Gu Xiaoran tiba-tiba tersentak kaget. Ternyata Kakak Biao dan anak buahnya belum pergi!     

"Kalian menjaga jalan keluar yang ada di sini, sisanya pergi mencari mereka, aku tidak percaya aku tidak dapat menemukan mereka."     

Kakak Biao bersama dengan belasan orang berjalan menuju ke arah Gu Xiaoran dan Mo Qing.     

Kakak Biao dan anak buahnya terdiri dari sekitar tiga puluhan orang. Mereka semua membawa pistol. Jika hanya Mo Qing sendirian di sini, mungkin dia bisa mengalahkan mereka semua, tetapi saat ini dia sedang bersama dengan Gu Xiaoran yang tidak bisa berkelahi. Jika Mo Qing sungguh berkelahi dengan mereka, keberadaan Gu Xiaoran akan menjadi sangat bahaya.     

Mo Qing tidak berani mempertaruhkan resiko ini!     

Setelah melihat sekeliling, mereka sadar bahwa di belakang gunung terdapat sebuah pabrik penggilingan. Mereka berdua saling bertatapan, lalu dengan diam-diam berjalan menuju ke pabrik penggilingan tersebut.     

Mo Qing mendorong pintu kayu yang sudah kuno itu hingga terbuka, kemudian dia menyeret Gu Xiaoran untuk masuk ke dalam, setelah itu dia menutup kembali pintu tersebut.     

Desa Feng memiliki sejarah lebih dari 300 tahun, sehingga masih tersisa banyak barang-barang tua, salah satunya yaitu pabrik penggilingan ini. Pabrik ini kelihatan sangat sederhana, selain mesin penggiling manual yang ada di tengah, tidak ada apa-apa lagi di dalamnya. Ini benar-benar bukan merupakan tempat yang baik untuk bersembunyi. Sekarang Mo Qing dan Gu Xiaoran hanya berharap Kakak Biao dan anak buahnya tidak mencemaskan warga desa dan tidak masuk ke dalam pabrik ini.     

Kemudian Mo Qing bersandar di pintu sambil sedikit memiringkan kepalanya dia menatap Gu Xiaoran yang sedang bersandar di jendela.     

"Kamu tidak takut?"     

Gu Xiaoran menoleh kepalanya dan melihat Mo Qing. Suasana di dalam pabrik tersebut sangat gelap dan saat ini Mo Qing sedang membelakangi cahaya, sehingga Gu Xiaoran tidak bisa melihat ekspresi Mo Qing dengan jelas. Gu Xiaoran hanya bisa melihat sosok yang tinggi dan kurus, sosok yang tidak asing ini membuat Gu Xiaoran merasakan nyaman bahkan dia tidak merasa takut sama sekali.     

Tidak lama kemudian, belasan orang membawa pistol itu berjalan menuju ke arah pabrik tersebut.     

Dengan buru-buru, Gu Xiaoran langsung berjongkok dan bersandar di bawah jendela sambil menahan napasnya. Saat ini ekspresi wajah Mo Qing tampak sangat serius.     

Tadi ketika Kakak Biao berada di bawah balok tiang, Mo Qing tidak menunjukkan ekspresi seperti ini. Gu Xiaoran tiba-tiba merasa tegang, dan diam-diam dia melihat ke luar.     

Saat ini Kakak Biao berdiri dalam jarak satu meter dari pabrik penggilingan, dan dengan suara rendah dia bertanya kepada anak buahnya, "Tempat apa yang ada di depan itu?"     

"Itu adalah pabrik penggilingan, tadi kami baru saja memeriksanya, dan di dalam tidak ada orang."     

"Pergi ke sana, dan periksa sekali lagi."     

Kali ini Mo Qing dan Gu Xiaoran tidak bisa ke mana-mana lagi, Gu Xiaoran dengan cepat menatap Mo Qing dan kebetulan saat ini Mo Qing juga sedang menatapnya. Mereka berdua saling menatap satu sama lain, kemudian Mo Qing tersenyum jahat dan mulai menanggalkan pakaiannya.     

Gu Xiaoran sedikit terkejut melihat tindakan yang dilakukan Mo Qing, ketika dia belum sempat bereaksi tiba-tiba pinggangnya langsung dipeluk oleh Mo Qing yang sudah telanjang tanpa pakaian. Kemudian Mo Qing mendorong Gu Xiaoran hingga badan Gu Xiaoran menempel di pintu panel.     

Tiba-tiba terdengar suara benturan yang cukup keras dari pintu panel tersebut.     

Karena didorong oleh Mo Qing, kepala Gu Xiaoran terbentur cukup keras. Seketika Gu Xiaoran merasa seolah ada suara dengungan di dalam kepalanya, dia pun merasa sangat ketakutan sampai wajahnya tampak sangat pucat.     

Dengan cepat Gu Xiaoran melihat keluar dari celah pintu, dan dia mendapati bahwa semua orang yang berada di luar pintu sedang melihat ke arah pabrik penggilingan. Kemudian Gu Xiaoran menggigit bibirnya dan menatap Mo Qing dengan kesal. Di dalam sorot mata Mo Qing terlintas sebuah senyuman yang jahat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.