Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Ingin Mendengar Suara Desahan Darimu



Ingin Mendengar Suara Desahan Darimu

0Wajah Mo Qing memang sudah tampan, apalagi ditambah dengan senyuman jahatnya membuat dirinya semakin terlihat mempesona.     
0

Ketika melihat Mo Qing masih bisa tertawa dalam situasi seperti ini, Gu Xiaoran benar-benar ingin menggigitnya sampai mati.     

Saat melihat wajah Gu Xiaoran yang marah, Mo Qing sengaja semakin memperdalam senyuman jahatnya dan perlahan-lahan menundukkan kepalanya ke arah Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran merasa tidak bisa bebas karena lengan Mo Qing yang kuat melingkari tubuhnya. Saat ini punggung Gu Xiaoran sudah menempel pada pintu kayu yang kasar dan dingin. Sedangkan di hadapannya, dia ditekan oleh napas Mo Qing yang membara, Gu Xiaoran merasakan perasaan yang aneh pada dirinya.      

Karena merasa sangat tertekan dalam kondisi seperti ini, Gu Xiaoran sampai lupa untuk bernapas bahkan dia juga lupa dengan orang-orang jahat yang ada di luar sana. Dia merasa di dunia ini seolah hanya tersisa pria yang memeluknya dengan erat.     

Perlahan bibir Mo Qing menyentuh wajah Gu Xiaoran yang sedikit berkeringat, kemudian dia berisik di telinga Gu Xiaoran, "Zhang Biao suka mencurigai orang lain, dia tidak akan pergi sebelum dia tidak melihat sendiri setiap sudut ruangan yang ada di sini." Nada suara Mo Qing kedengaran sangat stabil, tenang, dan lembut. Bahkan sampai membuat Gu Xiaoran merasa bingung dan tidak percaya bahwa Mo Qing bisa berbicara dengan nada yang selembut itu.     

Gu Xiaoran tiba-tiba mengerti bahwa hanya ada satu situasi yang tidak akan dicurigai oleh orang lain jika tengah malam muncul di pabrik penggilingan, yaitu selingkuh.      

Tidak lama kemudian, segerombolan orang itu sudah sampai di luar pintu. Dari celah pintu, Gu Xiaoran melihat semua orang membawa pistol di tangannya. Ketika melihat hal ini, Gu Xiaoran merasa sangat gugup seolah jantungnya hendak melompat keluar dari tenggorokannya.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasa sesuatu yang hangat mulai menyentuh telinganya. Dan ternyata perlahan Mo Qing mulai menghisap telinga Gu Xiaoran. Tindakan Mo Qing ini tiba-tiba membuat badan Gu Xiaoran tiba-tiba merasa lemas.     

Gu Xiaoran bergidik karena geli, kemudian dia pun dengan tergesa-gesa langsung menutup telinganya. Lalu dia menoleh dan menatap Mo Qing.     

Mo Qing mulai menempel bibirnya pada hidung Gu Xiaoran sembari berkata pelan, "Aku menginginkanmu!"     

Gu Xiaoran menggertakkan giginya dengan penuh kebencian. Dalam situasi seperti ini dia masih bisa memiliki minat untuk melakukan hubungan intim?! Batin Gu Xiaoran.     

Mo Qing tidak peduli dengan wajah Gu Xiaoran yang marah, dia mulai membuka mulutnya dan perlahan mulai menggigit ujung hidung Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran sangat marah, sehingga dia menekankan Mo Qing di pintu, "Kakak Heigou, mengapa kamu diam-diam ke sini? Kalau ketahuan oleh istrimu, dia akan mematahkan kakimu." Setelah berbicara, Gu Xiaoran sedikit terengah-engah.     

Heigou? Istri? Mematahkan kaki?     

Mendengar Gu Xiaoran berkata seperti itu, ekspresi wajah Mo Qing tiba-tiba tampak sangat terkejut. Kemudian Gu Xiaoran mengedipkan matanya dengan genit sambil melihat Mo Qing.     

Mo Qing menggertakan giginya dengan kesal, kemudian dia mengencangkan lengannya, lalu memeluk Gu Xiaoran dengan erat, dan tersenyum dengan sinis, "Sayangku ingin mendengar suara desahan darimu, bahkan jika dunia ini runtuh, aku tetap akan datang untuk memuaskanmu!"     

Sayang? Suara desahan? Memuaskanku? Batin Gu Xiaoran. Saat mendengar Mo Qing berkata seperti itu, wajah Gu Xiaoran langsung menjadi hitam seolah terkena petir.      

Sebelum kamu mendengar suara desahan, kamu puasin dirimu sendiri saja sana. Umpat Gu Xiaoran dalam hati.     

Gu Xiaoran berusaha keras untuk menghindari dari Mo Qing, "Tidak bisa, hari tidak bisa."     

Kulit Gu Xiaoran bergesekan dengan kulit Mo Qing sehingga membuat hasrat Mo Qing semakin bangkit, seketika api di dalam tubuhnya langsung membara.     

"Sayang patuhlah, jangan bergerak, beberapa hari ini aku sudah menahannya dan kali ini aku tidak bisa menahannya lagi."     

"Salah sendiri kamu tidak bisa menahannya, lagi pula siapa yang menyuruhmu menikah dengannya?"     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran sambil berkata dalam hati. Gadis ini semakin mengada-ngada saja.      

"Ibumu menginginkan uang dan mahar pernikahan yang begitu banyak, siapa yang berani menikahimu? Ujar Mo Qing.     

Gu Xiaoran merasa malu saat Mo Qing tiba-tiba berkata seperti itu, kemudian dia pun menoleh dan melihat ke luar pintu. Saat ini segerombolan orang yang ada di luar pintu itu sedang menahan tawa mendengar percakapan Mo Qing dan Gu Xiaoran, bahkan sampai membuat mereka hampir kehilangan napas.     

Kemudian Gu Xiaoran melanjutkan percakapannya dengan Mo Qing untuk membuat orang-orang yang ada di luar pintu itu semakin percaya bahwa orang yang ada di balik pintu itu sedang berselingkuh, "Kamu mengeluh bahwa uang dan mahar pernikahan terlalu tinggi nominalnya, tapi kamu sekarang sudah menikahi wanita lain. Kenapa kamu masih datang untuk mencariku? Aku sekarang mau pulang." Gu Xiaoran pura-pura hendak membuka pintu.     

Semua orang yang ada di luar pintu buru-buru menghindar ke kedua sisi.     

"Tidak peduli dengan apa yang kamu katakan hari ini, aku tidak akan membiarkanmu pulang." Saat pintu membuka sebuah celah, Mo Qing menyeret Gu Xiaoran kembali dan dengan cepat menutup pintu dengan rapat. Mo Qing meletakkan tangannya di atas kepala Gu Xiaoran, dia melihat Gu Xiaoran sambil tersenyum, kemudian Mo Qing bertanya dengan suara pelan, "Di mana kamu belajar akting?"     

"Aku belajar dari kamu." Gu Xiaoran menjawabnya dengan marah.     

Sambil mengangkat alisnya, Mo Qing melihat wajah Gu Xiaoran yang semakin memerah, bulu mata Gu Xiaoran yang panjang tampak bergetar dengan ringan bagaikan dua kipas kecil yang sedang menggoda hatinya. Tindakan Gu Xiaoran yang seperti ini membuat Mo Qing semakin merasa lemas, dan dia juga tidak bisa menahan jantungnya yang berdetak semakin cepat.     

Senyuman jahat Mo Qing pelan-pelan mulai hilang dan dia melihat Gu Xiaoran dengan tatapan yang mendalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.