Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bergantung Padaku



Bergantung Padaku

0Ketika dilihat oleh Mo Qing seperti ini, jantung Gu Xiaoran berdetak dengan cepat. Dia tidak berani menatap mata Mo Qing, pandangannya malah tertuju ke arah jakun Mo Qing yang sedang bergerak. Gu Xiaoran merasa tenggorokannya kering, kemudian dia dengan cepat mengalihkan pandangannya, dan kali ini pandangannya malah tertuju pada tubuh bagian atas Mo Qing yang telanjang.     
0

Mo Qing memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus, bahunya yang lebar, pinggangnya yang ramping, lekuk tubuh yang cantik, serta dada dan lengan juga berotot. Semua yang ada padanya menunjukkan keindahan maskulinitas seorang pria.     

Gu Xiaoran menjadi semakin panik sampai-sampai rasanya dia ingin pingsan. Kemudian dia langsung memalingkan wajahnya dan tidak berani melihat tubuh Mo Qing lagi, perlahan-lahan wajahnya menjadi merah.     

Semakin Gu Xiaoran memaksakan dirinya untuk tidak melihat, dia semakin tidak bisa menahan diri untuk meliriknya. Kini suasana di sekitar menjadi sangat bergairah.     

Gu Xiaoran berharap Mo Qing berbicara agar dapat memecah kecanggungan yang ada, tetapi ternyata Mo Qing tetap diam dan tidak berkata apa-apa.     

Kemudian Mo Qing menurunkan tangannya yang sebelumnyanya dia tempatkan di atas kepala Gu Xiaoran. Lalu dengan lembut dia mengangkat rambut Gu Xiaoran yang berantakan karena tertiup angin.     

"Aku akan pergi untuk memastikan apakah mereka sudah pergi atau belum." Gu Xiaoran membalikkan badannya dan ingin menggunakan kesempatan ini untuk melarikan diri.     

Tiba-tiba Mo Qing perlahan mengangkat alisnya yang tebal dan sepertinya dia sudah bersiap untuk melakukan sesuatu.     

Saat itu juga Gu Xiaoran merasa bahwa Mo Qing menekannya dari belakang, badan Gu Xiaoran seketika langsung menegang bahkan sampai membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.     

Mo Qing menggunakan lengannya untuk melingkari pinggang Gu Xiaoran, dia mendekati wajahnya Gu Xiaoran dan menggunakan bibir tipisnya untuk menghisap telinga Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran menolehkan kepalanya untuk melirik Mo Qing dari samping. Ketika tahu bahwa Gu Xiaoran sedang menatapnya, Mo Qing malah mencium Gu Xiaoran dengan ganas. Ciuman iniMo Qing ini sangat brutal, seolah-olah dia ingin menelan seluruh badan Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran sangat marah, hingga dia hampir sulit untuk bernapas.     

Mo Qing baru melepaskan Gu Xiaoran ketika dia merasa bahwa Gu Xiaoran hampir pingsan karena ciuman tersebut. Setelah itu Mo Qing mendorong badan Gu Xiaoran ke belakang pintu dan mengulurkan tangannya untuk membuka pintu.     

"Apa yang sedang kamu lakukan?" Gu Xiaoran meraih lengan Mo Qing dengan penuh ketakutan.     

"Aku pergi mengalihkan perhatian mereka, kamu cari kesempatan untuk pergi dari sini."     

"Apakah kamu gila?" Gu Xiaoran mendorong Mo Qing ke sudut dinding. Gu Xiaoran menggunakan badannya untuk menekan tubuh Mo Qing dan tidak membiarkan dia pergi.     

Ketika Zhang Biao mendengar bahwa Mo Qing tiba di Desa Feng, dia sudah punya rencana untuk membunuhnya. Segerombolan orang yang ada di depan pintu itu jumlah ada puluhan orang dan mereka semua membawa pistol. Jika Mo Qing keluar sekarang, sama saja dia sedang mencari mati.     

Di sini adalah desa nelayan sehingga dekat dengan laut. Setelah mereka membunuh Mo Qing, mereka dapat langsung membuang Mo Qing ke dalam laut, jika hal itu terjadi maka jenazahnya tidak akan bisa ditemukan.     

"Aku akan baik-baik saja."     

Saat ini Zhang Biao sudah berada di depan pintu pabrik penggilingan. Jika tidak keluar sekarang, maka mereka tidak akan bisa keluar lagi.     

Gu Xiaoran tiba-tiba memeluk Mo Qing dari belakang, "Aku seharusnya tidak menyalahkanmu. Tidak peduli siapa yang kamu nikahi, aku tidak akan membiarkanmu pergi."     

Zhang Biao tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika mendengarkan suara seorang wanita. Kemudian dia cepat-cepat bersembunyi di samping jendela dan diam-diam melihat ke dalam.     

Mo Qing tersenyum pahit, dia tahu bahwa saat ini Zhang Biao sudah mendengar suara Gu Xiaoran. Satu-satunya solusi untuk mengalihkan perhatian musuh ini tidak dapat digunakan lagi.     

Mo Qing membalikkan badannya dengan perlahan, kemudian dia menatap gadis yang memeluknya dengan erat.     

Di bawah sinar bulan, meskipun raut wajah Gu Xiaoran tampak semakin pucat, namun matanya masih terlihat jernih dan bersinar.     

Tiba-tiba Mo Qing melamun, seolah-olah dia kembali ke kenangan saat pertama kali dia membawa Qiqi keluar untuk melakukan sebuah misi.     

Misi itu adalah masuk ke wilayah musuh dan menarik perhatian pihak yang bersenjata, agar mereka dapat membantu rekan-rekannya masuk ke markas lawan untuk mencuri informasi rahasia mereka.     

Itu merupakan misi yang sangat bahaya. Jika ekspresi wajah mereka ada sedikit kesalahan saja, maka mereka akan ketahuan oleh musuhnya dan mereka akan mati.     

Saat itu Qiqi baru saja berusia 10 tahun, dan saat itu Qiqi juga menatapnya seperti ini dengan wajah yang pucat, dan mata yang jernih dan bersinar.     

Mo Qing tiba-tiba merasa nyaman dan hangat dalam hatinya, kemudian perlahan dia mengangkat tangannya dan menyentuh pipi Gu Xiaoran.     

Diam-diam Mo Qing menghitung posisi yang paling menguntungkan untuk melakukan serangan. Sehingga saat musuh masuk, Mo Qing dapat bertindak terlebih dahulu dan ini akan menguntungkan mereka.     

"Tidak ingin pergi lagi?" Gu Xiaoran tidak mengetahui Zhang Biao sedang bersembunyi di mana, tetapi dia dapat merasakan bahwa Mo Qing sedang bernapas dengan ringan.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran berjinjit dan menggigit dagu Mo Qing.     

Mo Qing tersenyum karena dalam situasi saat ini Gu Xiaoran masih bisa bertindak nakal seperti ini, "Kamu sangat bergantung padaku, bagaimana aku bisa rela pergi?"     

Mo Qing kembali mencium Gu Xiaoran dan melirik Zhang Biao yang sedang bersembunyi di luar jendela.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.