Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kamu yang Membangkitkan Hasratku



Kamu yang Membangkitkan Hasratku

0Kedua orang yang ada di dalam ruang menghentikan gerakannya. Kemudian terdengar suara ketakutan dari seorang wanita, "Apakah ada seseorang yang datang?"     
0

"Saat ini, tidak akan ada orang."     

"Tapi, sepertinya aku baru saja mendengar suara dari luar."     

"Aku akan pergi untuk melihatnya."     

"Jangan pergi, aku takut nanti kamu akan ketahuan."     

Zhang Biao perlahan-lahan mundur, lalu memberi isyarat kepada anak buahnya untuk meninggalkan tempat ini.     

Gu Xiaoran bersandar di celah pintu, saat memperhatikan Zhang Biao berjalan menjauh dengan pelan, dia baru merasa lega dan tersenyum pada Mo Qing. Gu Xiaoran melepaskan kakinya yang ada pada pinggang Mo Qing lalu melompat ke bawah.     

Mo Qing melihat alat kelamin yang menegang dan kembali melihat ke arah Gu Xiaoran yang sedang mengambil pakaian.     

Gu Xiaoran melirik keluar lagi, ekspresinya mulai terlihat sedikit santai, "Saat mereka sudah pergi, kita sudah bisa keluar dan memikirkan cara untuk meninggalkan tempat ini."     

Mo Qing tidak tahan dengan sakit yang membengkak pada alat kelaminnya, wajahnya yang tampan berubah-ubah, dari merah padam ke suram hitam, dan begitu seterusnya. Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan tatapan penuh amarah, "Kamu menyuruhku keluar seperti ini?"     

"Tentu saja harus mengenakan pakaian." Gu Xiaoran menjawabnya dengan senang, kemudian dia mengambil pakaian Mo Qing dan meletakkannya di pundak Mo Qing.     

Mo Qing sangat marah hingga dia ingin mencubit Gu Xiaoran sampai mati. Gadis ini memang benar-benar sial. Batin Mo Qing kesal.     

Kemudian Mo Qing menjatuhkan pakaian yang ada di pundaknya dan tiba-tiba memegang pergelangan tangan Gu Xiaoran. Dia menyeret Gu Xiaoran ke dalam pelukannya sambil menggertakkan giginya dia berkata, "Kamu yang membangkitkan api ini, jadi kamu harus membantuku untuk meredakannya!"     

Gu Xiaoran melirik ke bawah, wajahnya tiba-tiba menjadi merah, lalu dia tersenyum sambil berkata, "Lain kali saja."     

Keinginan dan hasrat Mo Qing untuk bercinta tidak kunjung mereda, seolah ada api yang berkobar dengan liar sehingga membuat jantungnya seperti terbakar. Anak panah sudah terlepas dari tali, masih bisa bilang tunggu? Batin Mo Qing, kemudian dia menatap Gu Xiaoran dengan tatapan yang tajam, "Lain kali?"     

"Lain…" Saat melihat Mo Qing menatapnya dengan tatapan yang tajam, Gu Xiaoran menelan kembali kata 'kali' yang hendak dikatakannya.     

Wajah ekspresi Gu Xiaoran tampak sangat memelas, "Kalau kita tidak pergi sekarang, nanti Zhang Biao kembali ke sini lagi bagaimana?"     

"Aku tidak peduli apakah dia akan kembali atau tidak!" Mo Qing menundukkan kepalanya dan menggigit leher Gu Xiaoran, dia berpikir untuk menggigit wanita kejam ini hingga mati saja.     

Gu Xiaoran tersentak karena kesakitan, Mo Qing yang awalnya menggigit seketika langsung berubah menjadi menghisap. Gu Xiaoran merasa geli dan juga sakit, tindakan Mo Qing yang seperti ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman.     

Gu Xiaoran tidak tahan lagi dengan tindakan Mo Qing membuatnya merasa geli. Kemudian dia tertawa dan langsung mengulurkan tangannya untuk mendorong Mo Qing.     

Namun dengan cepat Mo Qing langsung mengencangkan lengannya dan memeluk Gu Xiaoran dengan erat. Lalu dia mendorong tumpukan jerami kering yang ada di bawah jendela hingga terjatuh ke bawah.     

Gu Xiaoran terkejut dan dia pun langsung mengulurkan tangannya untuk memegang panel jendela yang ada di sekitarnya.     

Mo Qing berlutut di antara kedua kaki Gu Xiaoran, dia tidak memperbolehkan Gu Xiaoran untuk menutup kedua kakinya. Kemudian Mo Qing memajukan badannya untuk menekan tubuh Gu Xiaoran.     

Lima jari Gu Xiaoran menggenggam erat panel jendela, tidak peduli seberapa eratnya Gu Xiaoran berpegang, dia tetap tidak bisa melarikan dirinya dari badan Mo Qing.     

Kemudian Mo Qing meletakkan dagunya di pundak Gu Xiaoran lalu menoleh sehingga dia menghadap ke telinganya Gu Xiaoran. Kemudian dia mulai berbisik, "Hari ini aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja." Suara Mo Qing yang serak seolah menunjukkan hasratnya yang tidak ada habisnya.     

Gu Xiaoran sedikit tertegun, kemudian dia mengangkat kepalanya. Kemudian bibirnya mulai menyentuh bibir Mo Qing yang panas dan berapi-api, lalu Mo Qing menciumnya dengan ganas.     

Tangan Mo Qing membelai lengan Gu Xiaoran yang ramping dan akhirnya berhenti di tangan kecilnya yang sedang menggenggam panel jendela, dia menggabungkan lima jari tersebut dan memegang tangan kecilnya dengan erat.     

Mo Qing berhenti untuk mencium bibirnya Gu Xiaoran, ciuman Mo Qing yang basah perlahan turun ke bawah hingga ke bagian samping lehernya.     

Gerakan bibir dan lidah Mo Qing membuat seluruh tubuh Gu Xiaoran menegang, dia seolah merasa kesemutan dan kebas yang tak tertahankan. Kemudian dia berusaha mengambil napas panjang untuk menekan rangsangan yang menyebar, tetapi Gu Xiaoran tetap tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.     

Saat Gu Xiaoran terengah-engah, Mo Qing semakin bergairah. Kemudian Mo Qing menjulurkan lidahnya dan mempermainkannya di dalam mulut Gu Xiaoran, dia bermain hingga mengenai titik terdalam di dalam mulut Gu Xiaoran. Tindakan yang dilakukan Mo Qing ini sangat ganas, seolah dia ingin menelan Gu Xiaoran hidup-hidup.     

Saat ini Gu Xiaoran sudah tidak mengenakan pakaian, rambutnya yang panjang tergerai berantakan dan menutupi bahunya yang putih bagaikan salju. Tubuh Gu Xiaoran yang halus benar-benar telanjang di depan Mo Qing, kulitnya yang halus dan lembut terlihat indah di bawah sinar bulan. Keindahan tubuhnya ini membuat orang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari dirinya.     

Aliran darah di dalam tubuh Mo Qing seolah membara, dan di bawah sorot matanya seolah muncul api yang membuat matanya terlihat merah.     

Sorot mata Mo Qing yang mendalam bagaikan tinta, tidak bisa melihat sedikitpun cahaya di dalam matanya. Mo Qing menggenggam erat tangan kecil yang ada di panel jendela dan tidak membiarkan Gu Xiaoran untuk bergerak. Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya dan mencium perut Gu Xiaoran yang rata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.