Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Lain Kali, Aku Ingin Kamu yang Mengambil Inisiatif!



Lain Kali, Aku Ingin Kamu yang Mengambil Inisiatif!

0Gu Xiaoran hampir menggigit lidahnya sendiri, "Syarat apa?"     
0

Mo Qing memeluk Gu Xiaoran dan menghisap telinganya. Kemudian dia berkata dengan suara yang tegas, sehingga tidak memberikan Gu Xiaoran kesempatan untuk tawar-menawar, "Lain kali, aku ingin kamu mengambil inisiatif!"     

Mo Qing jelas-jelas adalah pria brengsek, akan tetapi ekspresi wajahnya selalu terlihat polos dan acuh tak acuh. Gu Xiaoran hampir menderita luka batin ketika menatapnya.     

Ketika wajah Mo Qing terlihat muram, Gu Xiaoran tahu bahwa Mo Qing akan mengucapkan hal-hal yang tidak realistik. Kemudian Mo Qing mengambil roknya dan ingin membantu Gu Xiaoran untuk memakaikannya.     

"Aku bisa memakainya sendiri." Gu Xiaoran dengan buru-buru menarik kembali pakaiannya.     

"Yakin, bisa melakukannya sendiri?" Mo Qing melirik seluruh badan Gu Xiaoran.     

"Kenapa tidak bisa?" Wajah Gu Xiaoran tiba-tiba menjadi merah.     

"Apa kamu bisa sedikit menahan?" Karena Zhang Biao sembunyi di sudut luar untuk melihat kondisi di dalam pabrik, jadi Mo Qing tidak sepenuhnya melampiaskan hasratnya saat melakukan hubungan intim. Tetapi fisiknya sangat baik, dia menyelesaikan hubungan intim ini secepat mungkin. Kira-kira mereka melakukannya selama 1 jam.     

"Aku tidak lemah seperti yang kamu pikirkan." Gu Xiaoran merasa sangat malu sampai-sampai ingin mencari tempat untuk sembunyi. Kemudian Gu Xiaoran menatap Mo Qing dengan kesal, "Putar badanmu ke belakang."     

"Dari seluruh badanmu, bagian mana yang belum pernah aku lihat?" Mo Qing berdiri di depan Gu Xiaoran dan menatapnya dalam diam. Kemudian tanpa ragu-ragu dia langsung mulai membantu Gu Xiaoran untuk mengenakan pakaiannya.     

Kemudian Gu Xiaoran juga ikut berdiri, ketika hendak berdiri tanpa sengaja Gu Xiaoran melihat alat kelamin Mo Qing.     

Sebelumnya, ketika Mo Qing menatapnya atau menyentuhnya, Gu Xiaoran tidak pernah merasa malu. Namun ketika dia melihat alat kelamin Mo Qing yang sedang bergerak di depan matanya, entah kenapa dia merasa malu. Meskipun saat ini sedang dalam kondisi tidak tegang, tetapi jika mengingat kembali saat dirinya melakukan hubungan intim tadi, seketika wajahnya terasa panas seperti api yang membara.     

Dengan tergesa-gesa Gu Xiaoran menurunkan kelopak matanya dan pandangannya jatuh pada kaki Mo Qing yang ramping dan kuat. Tiba-tiba dia terpikir bagaimana memisahkan kedua kakinya dengan kuat, tidak hanya wajahnya yang merasa panas kini tubuhnya pun ikut panas seolah sedang berada di dalam oven.     

Perlahan Mo Qing mengenakan pakaiannya sambil memperhatikan ekspresi Gu Xiaoran dengan penuh minat. Mo Qing tiba-tiba tersenyum, lalu dia membungkuk dan mencubit dagu Gu Xiaoran. Kemudian dia mengangkat wajah Gu Xiaoran dan melihat pipinya yang memerah. Perlahan dia mulai mendekati wajah Gu Xiaoran, hingga berada dalam jarak yang sangat dekat. Ketika jaraknya hanya satu jari dari bibirnya, Mo Qing baru berhenti.     

Pabrik yang awalnya terasa sepi dan dingin sekarang mulai memanas, mereka berdua terlihat sangat mesra.     

"Kita sudah berhubungan intim beberapa kali, apa kamu masih merasa malu?!"     

"Aku, aku tidak malu." Gu Xiaoran tidak ingin mengakuinya.     

Mo Qing tersenyum lagi, kemudian dia mencium Gu Xiaoran dan dia benar-benar ingin melakukan hubungan intim hingga puas dengan Gu Xiaoran.     

Kemudian Gu Xiaoran cepat-cepat mendorongnya, dia tidak berani menyuruh Mo Qing untuk menghadap ke belakang. Dengan cepat dia mengenakan roknya. Menyuruh pria ini melakukan sesuatu sama saja sedang mencari masalah untuk diriku sendiri. Batin Gu Xiaoran.      

Tubuh Gu Xiaoran terasa sakit ketika dia bergerak. Sehingga dia merasa sedikit tidak nyaman ketika bergerak.     

Ketika Mo Qing melihat Gu Xiaoran seperti itu, tiba-tiba dia tertawa dan dengan pelan bertanya, "Apakah kamu merasa nyaman dengan hubungan intim tadi?"     

Gu Xiaoran tiba-tiba batuk dengan canggung. Dia tidak menjawab pertanyaan Mo Qing, dan justru berkata dengan suara yang tenang, "Kakak Heigou, kita sekarang harus bagaimana?"     

Mo Qing tiba-tiba menekan Gu Xiaoran, "Kamu kalau masih berani memanggilku Heigou, aku tidak keberatan melakukan hubungan intim sekali lagi di sini."     

Mo Qing terlalu tangguh, dia selalu tampak berani dalam melakukan sebuah hal. Jika dia bilang akan melakukannya di sini, dia benar-benar akan menepati kata-katanya.     

Gu Xiaoran tidak berani memprovokasi Mo Qing lagi, kemudian dia mengendus dan memaksakan diri untuk tersenyum, "Bagaimana caranya kita meninggalkan tempat ini?"     

Mo Qing langsung menggendongnya, lalu bersandar di jendela sambil melihat ke luar sejenak. Setelah dirasa cukup aman, dia pun mulai membuka pintu, "Aku ada di sini, kamu tidak perlu khawatir."     

Gu Xiaoran menariknya, "Bagaimana aku bisa jalan kalau kamu menggendongku seperti ini."     

Mo Qing hanya meliriknya dengan ringan, namun dia tidak menurunkan Gu Xiaoran, tetapi malah terus berjalan keluar dari pabrik penggilingan.     

Saat ini anak buah Zhang Biao masih terus mengintai mereka di seluruh sudut desa. Gu Xiaoran tidak tahu apa yang akan dilakukan Mo Qing, namun dia tidak berani bertanya apa-apa lagi supaya tidak mengalihkan perhatiannya.     

Setelah berjalan tidak terlalu jauh, tiba-tiba dari depan terdengar suara Zhang Biao yang sedang marah-marah, "Bagaimana mungkin tidak menemukan mereka? Kamu segera pergi dan selidiki apakah ada yang menyebarkan informasi bahwa kita sedang mencarinya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.