Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Menjadi Antidote Gu Xiaoran



Menjadi Antidote Gu Xiaoran

0"Gejala apa?"     
0

"Berhari-hari tidak makan dan tidak tidur, dan hanya melakukan satu hal saja. Jangankan perempuan bahkan laki-laki pun tidak bisa tahan, bukan?"     

"Langsung saja bicara pada intinya!" Mo Qing mengerutkan keningnya.     

"Intinya adalah dia akan kecapekan. Walaupun tidak mati kelelahan, dia akan hampir kehilangan nyawanya. Meskipun keadaannya sudah membaik, namun kedepannya dia sudah tidak berminat melakukan hubungan intim lagi."     

"Apakah ada cara lain untuk menghilangkan dosis obat?"     

"Kalau tidak, biarkan aku yang membantu dia saja?"     

"Enyah! Kasih tahu aku caranya!"     

"Berikan dia suntikan sesuai dengan rasio ini untuk mengencerkan dosis obat, sisanya harus dibantu dengan keterampilan manusia. Jika kekuatan fisik Tuan Mo cukup, kira-kira melakukan hubungan intim dalam satu malam saja sudah cukup." Shao Hui menahan tawanya dengan nada rendah dan memberitahukan Mo Qing sebuah resep obat.     

"Entah wanita seperti apa sampai membuat Tuan Mo begitu gugup seperti ini." Makin lama Shao Hui makin bercanda besar.      

"Ini tidak ada hubungannya denganmu." Mo Qing bisa membayangkan senyuman jahat yang ada di wajah Shao Hui. Sehingga dia pun langsung menutup teleponnya dan menguntuk, "Sialan."     

Gu Xiaoran merasa kepanasan, dan kini dia mulai menanggalkan pakaiannya. Melihat tindakan Gu Xiaoran ini, Mo Qing mengernyitkan alisnya. Akhirnya, dia mengangkat Gu Xiaoran di atas bahunya dan melemparkannya ke atas tempat tidur.     

Gu Xiaoran berguling-guling di atas tempat tidur. Tiba-tiba dia meraih kaki dan pinggang Mo Qing, dia bagaikan ular yang sedang melingkari tubuh Mo Qing. Perlahan-lahan dia mulai merangkak ke atas tubuh Mo Qing, lalu melingkari lehernya dan mencium bibir Mo Qing.     

Mo Qing menarik lengan ramping Gu Xiaoran yang ada di lehernya dan menjauhkan Gu Xiaoran dari dirinya.     

Gu Xiaoran pun merasa tidak nyaman, seolah-olah dia akan merasa lebih nyaman kalau berdempetan dengan tubuh Mo Qing. Karena ditarik menjauhi Mo Qing, Gu Xiaoran tidak bisa mendekatinya, kemudian dia pun menggunakan kakinya untuk melingkari pinggang Mo Qing.     

"Obat sialan!" Maki Mo Qing.     

Jika biasanya Gu Xiaoran mengambil inisiatif seperti ini, tentu saja Mo Qing menyukainya. Saat berpikir bahwa Gu Xiaoran dalam kondisi tidak sadar diri, dan bahkan meskipun ada pria lain yang berdiri di depannya, dia juga akan memperlakukannya seperti ini, Mo Qing pun semakin merasa emosi.     

Kemudian Mo Qing menekan Gu Xiaoran ke tempat tidur. Dia melepaskan tali pinggangnya dan mengikatkan kedua tangan Gu Xiaoran di tempat tidur agar tidak terus-terusan mendekati dirinya.     

Ketika Mo Qing berada di organisasi, dia sering melakukan misi-misi berbahaya. Dia sering membawa obat-obat dalam kondisi darurat sehingga dia tidak asing lagi dengan cara penggunaannya.     

Kemudian Mo Qing pun membuka laci, dan mengambil obat-obat yang sudah disiapkan sehari-hari. Dia membuat dosis obat penawar sesuai resep yang dikatakan Shao Hui dan kembali lagi ke tempat tidur.     

Ketika melihat Mo Qing, Gu Xiaoran mencondongkan tubuhnya untuk mendekatinya. Meskipun tangannya tidak bisa bergerak karena terikat, namun dia menggeliatkan tubuhnya dan mendekati Mo Qing.     

Saat melihat penampilan Gu Xiaoran yang seperti ini, Mo Qing menggertakkan giginya dengan kesal. Dia benar-benar ingin merendamkan Gu Xiaoran di dalam air dingin dan membiarkan dia menahan efek obat perangsang itu sendiri.      

Gu Xiaoran selalu menggeliat dan menolak untuk bekerja sama. Mo Qing tidak ingin membiarkan orang lain melihat penampilannya seperti saat ini dan menolak orang lain untuk membantunya. Dia menggunakan berusaha sekuat tenaga untuk menyuntik obat penawar itu ke dalam tubuh Gu Xiaoran.     

Mo Qing membuang jarum suntik dan melepaskan ikatan tangannya. Kemudian, dia menanggalkan pakaiannya dan memeluk Gu Xiaoran dengan erat. Dia mencium mata Gu Xiaoran, perlahan-lahan mencium ke bawah dan akhirnya mencium di bibir Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran merasa seolah-olah ada ratusan kucing yang menggaruk badannya dan sesuatu yang ada di tubuhnya perlu segera dilepaskan. Tekanan di atas tubuhnya membuat Gu Xiaoran merasa nyaman dan perlahan-lahan mengisi hatinya yang kosong.     

Akan tetapi ini masih belum cukup, jauh tidak cukup. Gu Xiaoran masih menginginkan lebih banyak lagi, dia memeluk Mo Qing dengan erat, "Ziyan."     

Ziyan, hatiku sangat kosong!     

Ketika berusia 12 tahun, Gu Xiaoran kehilangan ingatannya. Dia selalu merasa bahwa yang hilang darinya bukan hanya ingatan, melainkan barang yang sangat berharga dalam hidupnya. Tanpa barang itu, hatinya merasa kosong dan tidak bisa diisi oleh apapun.     

Ketika bertemu dengan Mo Qing, Gu Xiaoran baru merasa bahwa hatinya yang kosong itu kembali terisi oleh sesuatu.     

Dua tahun yang lalu, setelah Mo Qing pergi, Gu Xiaoran berkata pada dirinya sendiri bahwa Mo Qing akan kembali dan dia akan menunggu sampai Mo Qing kembali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.