Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Sungguh Munafik



Sungguh Munafik

0"Aku adalah tunangannya." Jawab wanita tersebut dengan nada yang dingin.     
0

Gu Xiaoran pun menghela napas dengan lega. Kalau Han Ke sudah punya tunangan, maka daftar pernikahan mereka di Amerika Serikat kemungkinan besar tidak benar.     

Ketika Han Ke sudah ke rumah, wanita tersebut langsung berlari menuju Han Ke dan kedua tangannya melingkari leher Han Ke, "Sayang, apakah kamu merindukanku?"     

"Siya, kenapa kamu kembali ke sini?" Han Ke sedikit terkejut, tidak ada sedikitpun kegembiraan yang terdengar dari suaranya.     

"Aku merindukan kamu, jadi aku balik ke sini!"     

Wanita yang bernama Siya mencium pipi Han Ke, lalu mencium bibir Han Ke. Gu Xiaoran merasa bahwa Siya melakukan hal ini untuk memberitahukan kepada dirinya bahwa Han Ke adalah miliknya.     

"Kenapa kamu tidak memberitahuku terlebih dulu, aku kan bisa menjemputmu."     

"Aku ingin memberi sebuah kejutan untukmu."     

Sun Siya sadar bahwa Han Ke tidak menunjukkan ekspresi apapun padanya, lalu Sun Siya berkata dengan cemberut, "Apakah kamu tidak senang melihatku?"     

"Tentu saja aku sangat senang. Aku cuma khawatir kamu merasa lelah dalam perjalanan pesawat." Han Ke memeluk tunangannya. Han Ke tampak terkejut ketika melihat Gu Xiaoran sedang duduk di sofa. Kemudian dia mengangkatkan alisnya, dan memukul pelan pinggang Sun Siya, "Ada tamu?"     

Sun Siya melepaskan tangannya yang melingkari leher Han Ke, lalu melepaskan setelan jasnya, "Dia bilang dia adalah teman satu kampung denganmu dan katanya dia mencarimu karena ada urusan penting."     

Han Ke memandang Gu Xiaoran dengan serius, kemudian dia mengalihkan pandangannya dari leher ramping Gu Xiaoran ke dadanya dengan sorot mata mendalam, seolah-olah ada api yang membara. Dia menyadari bahwa saat ini Gu Xiaoran menjadi lebih cantik setelah tidak bertemu beberapa hari saja.     

Saat ini Gu Xiaoran benar-benar terlihat sangat cantik, sehingga Han Ke tidak sabar untuk menekannya di bawah tubuhnya dan ingin menyiksanya dengan ganas.     

Han Ke sengaja tidak menjawab telepon Gu Xiaoran supaya memaksa Gu Xiaoran untuk datang mencarinya. Dengan begitu, dia baru memiliki kesempatan untuk mendekati Gu Xiaoran.     

Dan ternyata semua rencananya itu berjalan sesuai dengan harapannya. Namun Han Ke tidak pernah pikir bahwa Sun Siya akan datang pada saat seperti ini, sehingga mau tidak mau Han Ke harus merubah rencananya.     

Han Ke sadar bahwa saat ini Sun Siya marah dari sudut pandangannya. Kemudian dengan buru-buru dia menyembunyikan tatapannya dan bertanya Gu Xiaoran dengan nada dingin, "Ada apa? Kamu ingin meminjam uang atau ada hal lainnya?"     

Han Ke tahu bahwa tujuan Gu Xiaoran mencarinya, tetapi di sini bukan tempat yang cocok untuk membicarakannya. Sekarang yang harus dia lakukan adalah secepat mungkin membiarkan Gu Xiaoran pergi meninggalkan sini dan mencari waktu lain untuk bertemu dengannya.     

Gu Xiaoran tersenyum sinis. Han Ke benar-benar sangat munafik, bisa-bisanya dia berbohong terang-terangan.     

Gu Xiaoran kembali memelototi wanita yang menatap dirinya dengan garang, dia tidak ingin campur tangan dengan masalah keluarga Han Ke. Setidaknya dia tahu bahwa Han Ke sangat peduli wanita ini, jadi tidak mungkin dia dan Han Ke sudah mendaftarkan pernikahannya di Amerika Serikat. Akan tetapi masalah ini bukan masalah sepele, Gu Xiaoran ingin mendengar jawaban langsung dari mulut Han Ke, "Aku rasa bagusnya kita perbincangkan di luar saja."     

"Ada hal apa yang tidak bisa dibicarakan di depannya ya?" Ekspresi Sun Siya tampak marah, dia meninggikan nada suaranya ketika berbicara.     

Kemudian Gu Xiaoran tersenyum tipis dan berkata, "Kalau kalian tidak keberatan, kita bertiga bahas sama-sama saja." Gu Xiaoran menoleh dan berkata kepada Han Ke, "Li Hao..."     

"Kita bicara di luar saja." Han Ke menyela pembicaraan Gu Xiaoran. Kemudian dia berbalik badannya, dan mencium tunangannya, lalu membujuk Sun Siya dengan lembut, "Aku akan pergi sebentar saja."     

"Tidak boleh!" Sun Siya memeluk Han Ke dengan manja.      

"Ini hal mengenai Li Hao." Han Ke membujuk Sun Siya dengan lembut.     

"Aku tidak peduli, aku sudah dengan susah payah baru bisa kembali ke sini. Aku tidak ingin kamu pergi dari pandanganku."     

"Hanya 10 menit saja." Han Ke mencium bibir Sun Siya dan berkata, "Aku di lantai bawah saja, tidak akan pergi dari pandanganmu."     

Ketika melihat tindakan Han Ke pada wanita itu, Gu Xiaoran merasa jijik sampai bulu kuduknya berdiri. Sedangkan Sun Siya tampak sangat senang, "Hanya 10 menit saja ya."     

"Iya, hanya 10 menit saja, tidak lebih dan tidak kurang, tidak akan lebih dari sedetik." Han Ke berjanji dengan Sun Siya, kemudian dia mengajak Gu Xiaoran ke air mancur yang berada di taman lantai bawah. Di bawah sana, Han Ke cium jauh ke arah jendela, di mana Sun Siya melihatnya dari sana. Kemudian, Han Ke berbalik badannya dan kembali menatap Gu Xiaoran, dia berkata dengan penuh makna godaan, "Aku pernah bilang bahwa kelak kamu akan datang untuk memohon kepadaku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.