Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kami akan Memenuhi Kemauan Tuan Mo



Kami akan Memenuhi Kemauan Tuan Mo

1"Selama Ayah tidak ikut campur, aku akan menangani sendiri apa yang telah aku lakukan."     
0

"Kenapa kamu melakukan semua ini?" Meskipun Mo Zhenzhong marah, namun dia tahu bahwa putranya bukan orang yang suka gegabah dalam bertindak. Jika putranya bersikeras membunuh Elang Botak, pasti karena ada alasan tertentu.     

"Zhang Biao ingin membunuhku. Aku harus membunuhnya dan juga semua orang yang masih ada sangkut pautnya dalam hal ini. Jadi aku tidak akan membiarkan Elang Botak itu hidup dengan tenang."     

"Berani-beraninya dia…" Mo Zhenzhong terkejut. Dia sudah lama tidak pernah ikut campur tangan lagi dalam dunia hitam, tetapi dia masih sedikit tahu kabar mengenai dunia hitam.     

Zhang Biao adalah salah satu anak buah Elang Botak yang paling aktif di tahun ini. Elang Botak sangat menyukai anak buah ini.     

Elang Botak adalah orang yang sangat serakah dan berpandangan picik. Mo Qing membunuh anak buahnya, meskipun saat ini Elang Botak tidak berani membunuh Mo Qing. Namun dia pasti masih memiliki dendam dan kedepannya akan mencari kesempatan untuk membalaskan dendamnya.     

Untuk mengakhiri masalah tersebut, tentunya Mo Qing juga harus membunuh Elang Botak.     

"Jadi Ayah jangan ikut campur tangan dalam hal ini. Tunggu Paman Cheng pulang, aku akan menjelaskan semua ini padanya."     

Setelah itu Mo Qing pun langsung menutup teleponnya, kemudian dia kembali ke loteng kecil. Saat ini dia baru menyadari bahwa Gu Xiaoran tidak pulang ke rumah.     

Mo Qing menelepon Gu Xiaoran, tetapi Gu Xiaoran tidak mengangkat teleponnya. Oleh karena itu, Mo Qing menyalakan sistem pelacakan lokasi untuk mengetahui lokasinya dan segera mengemudikan mobilnya untuk mencari Gu Xiaoran. Namun Gu Xiaoran malah mematikan ponselnya, hal inilah yang membuat Mo Qing sangat emosi padanya.     

Untungnya Mo Qing pandai dalam pengintaian, sehingga dia bisa dengan cepat menemukan Gu Xiaoran. Jika tidak, pasti akan terjadi hal-hal yang tidak inginkan.     

Raut wajah Mo Qing tampak sangat dingin, dia tidak berbicara dan hanya bisa menahan amarahnya. Gu Xiaoran menyadari kesalahannya dan tidak berani bertanya lagi. Dia takut jika dia terus bertanya, Mo Qing tidak dapat menahan emosinya dan ujung-ujungnya dialah yang kena.     

Kemudian Gu Xiaoran mengambil tas yang ada di lantai dan bangkit sambil berpegangan pada di dinding sebagai tumpuannya. Kepala Gu Xiaoran terasa pusing, dan tiba-tiba tubuhnya jatuh ke lantai.     

Mo Qing pun langsung bergegas menangkapnya, "Bagian mana yang terluka?"     

Gu Xiaoran tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepalanya. Seluruh tubuh Gu Xiaoran mulai terasa panas, wajahnya juga terasa sangat panas seolah terbakar api.     

Mo Qing merasa ada yang tidak beres dengan Gu Xiaoran. Kemudian dia pun menggendong Gu Xiaoran dan dia merasa bahwa tubuh Gu Xiaoran terasa sangat panas. Kemudian dia mengerutkan keningnya dan berkata, "Sialan, apa yang telah kamu makan?"     

Gu Xiaoran tidak berani mengatakan bahwa dia makan obat perangsang. Dia hanya membenamkan wajahnya dalam pelukan Mo Qing dan berpura-pura pingsan.     

Tidak lama kemudian polisi datang dan sekilas mengenal bahwa pria yang tergeletak di atas lantai adalah orang yang ingin mereka tangkap selama ini, julukannya adalah Ular Terbang, ahlinya adalah menggoda gadis. Saat melihat Gu Xiaoran yang ada di dalam pelukan Mo Qing, polisi sudah bisa menebak apa yang telah terjadi.     

"Tuan dan Nona, tolong ikut kami ke kantor polisi untuk bekerja sama dalam melakukan investigasi."     

Wajah Mo Qing tampak dingin, kemudian dia pun mengeluarkan sebuah kartu nama, "Jika ada yang ingin ditanyakan, carilah pengacara aku."     

Si polisi tersebut melirik kartu nama yang diberikan Mo Qing dan dia pun langsung terkejut. Sikapnya langsung berubah total, "Ternyata Anda adalah Tuan Mo. Maafkan aku tidak menyadarinya." Kemudian si polisi melirik Gu Xiaoran yang ada di dalam pelukan Mo Qing, "Sepertinya Nona ini telah diberi obat perangsang sejenis Shenxian Yihao."      

Saat mendengar nama obat ini, Mo Qing merasa bahwa ini bukanlah obat yang baik. Mo Qing pun langsung menatap Gu Xiaoran dan mendapati bahwa pandangan Gu Xiaoran mulai kabur. Wajah Mo Qing yang tampan kini menjadi lebih dingin, dia melirik preman yang ditangkap oleh si polisi dan berkata, "Apa yang harus dilakukan, aku pikir kalian sudah tahu dengan jelas."     

"Kami akan memenuhi kemauan Tuan Mo." Jika ada seseorang yang berani memprovokasi Tuan Mo, walaupun tidak membunuhnya, mereka juga akan menyiksa si preman itu dengan keras.      

Seluruh tubuh Gu Xiaoran seperti terbakar dan benar-benar terasa panas, seolah aliran darahnya meningkat.     

Semakin lama Gu Xiaoran merasa semakin panas dan tidak nyaman. Dia menyeka keringat di leher dengan punggung tangannya. Saat melihat pria bertubuh jangkung yang ada di depannya, dia merasakan mulutnya sangat kering, sehingga ingin menempelkan bibirnya dan mulai menciumnya.     

Saat angin malam bertiup, Gu Xiaoran sedikit mulai sadar. Kemudian dia pun menarik kerah baju Mo Qing dengan erat, "Cepat antar aku pulang."     

Mo Qing menatapnya dengan sorot mata yang dingin, "Apakah kamu yakin kamu ingin pulang dalam kondisi seperti ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.