Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Takut, Ada Aku di Sisimu!



Jangan Takut, Ada Aku di Sisimu!

0"Aku sudah memiliki tunangan, tentu saja aku tidak akan melakukan tunangan dengan orang lain lagi!" Mo Qing menjawabnya dengan terus terang.     
0

Gu Xiaoran menatap mata Mo Qing yang tenang dengan linglung, jantungnya berdebar dengan kencang. Mengapa dia melakukan ini?     

Tidakkah dia takut akan menyinggung keluarga Cheng? Batin Gu Xiaoran.      

Mo Qing merasakan tatapan Gu Xiaoran yang sedang melihat ke arahnya. Kemudian dia menolehkan kepalanya dan pandangannya jatuh pada tatapan Gu Xiaoran. Lalu Mo Qing pun tersenyum dan menundukkan kepalanya, dia dengan lembut mencium dahi Gu Xiaoran, dan berkata dengan nada lembut, "Jangan takut, ada aku di sisimu!"     

Suaranya sangat rendah dan ringan, tetapi orang-orang yang berdiri dekat dapat mendengarnya dengan jelas.     

Pelukan Mo Qing yang lembut itu membuat Gu Xiaoran terkejut sejenak. Gu Xiaoran tidak menyangka bahwa iblis seperti Mo Qing yang secara pribadi menyiksanya hingga hampir mati akan melindungi martabatnya di hadapan banyak orang.     

Saat kejadian yang memalukan ini terjadi, Mo Qing tidak membiarkan dia sendirian dan menjadikan dia sebagai sasaran kritik publik. Mo Qing justru melindunginya di lengannya dan menggunakan tubuhnya untuk memblokir panah tajam yang terbang ke arahnya.     

Seketika berbagai emosi bergejolak di dalam hatinya. Di dalam kepahitan ini, Gu Xiaoran juga merasa tersentuh terhadap tindakan Mo Qing padanya.     

Gu Xiaoran menatap mata Mo Qing yang hitam dan tidak nampak dasarnya di depan ini, dan perlahan matanya berangsur-angsur menjadi basah. Mo Qing pun dengan lembut menyeka air mata yang mengalir dari sudut mata Gu Xiaoran dengan ujung jarinya.      

'Klik'      

Tiba-tiba ada seorang wartawan memegang kamera tidak bisa tahan untuk tidak mengambil foto momen kehangatan ini. Setelah mengambil foto, dia baru menyadari hal konyol yang telah dia lakukan. Saat melihat Mo Qing menatapnya, dia hampir menangis karena ketakutan.     

Mo Qing melirik kartu kerja yang tergantung di depan dada wartawan itu. Dia menatapnya tanpa mengeluarkan ekspresi apapun, "Apakah kamu sampai seperti itu untuk meningkatkan kinerja kamu?"     

"Saya tidak tidak bermaksud apa-apa. Saya hanya… hanya merasa momen yang hangat tadi sangat menyayangkan jika tidak diabadikan. Jadi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengambil foto momen itu. Ini tidak ada hubungan dengan laporan berita..."     

Wartawan tersebut sangat ketakutan sampai bicara dengan gagap. Kemudian dengan cepat dia mengeluarkan foto yang baru saja dia ambil dan menyerahkannya kepada Mo Qing, "Saya akan segera menghapus foto ini dan tidak akan mempublikasikannya."     

"Tidak perlu!" Mo Qing mengambil foto tersebut. Di dalam foto tersebut, Mo Qing memeluk Gu Xiaoran dengan satu tangan dan satu tangannya lagi memegang wajah Gu Xiaoran, jari-jarinya sedang mengusap sudut mata Gu Xiaoran, lalu Gu Xiaoran bersandar di lengannya, ekspresi Gu Xiaoran tampak sangat percaya dan bergantung pada Mo Qing.      

Di dalam foto itu sorot mata Mo Qing menjadi gelap, saat dia mengalihkan pandangannya pada orang lain. Namun ternyata tatapannya bisa menjadi begitu lembut ketika menatap Gu Xiaoran.     

"Ah?" Wartawan tersebut terkejut. Dia tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi.     

Mo Qing menggenggam foto itu dengan erat, "Semua foto yang diambil hari ini, hanya ini yang boleh dipublikasikan. Sedangkan yang lainnya, aku batasi kalian untuk menghapusnya dalam waktu sepuluh detik. Jika ada yang merasa enggan dan mempublikasikannya, kalau sampai tertangkap basah olehku, aku akan membuat kalian semua tahu apa itu pelanggaran hukum!"     

Para wartawan media buru-buru mengambil kamera dan dengan cepat menghapus foto-foto yang baru saja mereka ambil, karena takut ketinggalan satu lembar akan secara tidak sengaja mempublikasikannya. Jika hal itu terjadi, maka kemungkinan besar mereka akan kehilangan pekerjaan mereka, dan jika mereka kehilangan pekerjaan mereka takut kelak tidak akan bisa bertahan hidup!     

Han Ke seketika tertegun. Dia tidak menyangka bahwa Mo Qing akan berani berkata seperti ini ketika Direktur Cheng kembali ke dalam negeri.     

Akan tetapi Han Ke tidak percaya bahwa Mo Qing tidak memiliki pertimbangan terhadap keluarga Cheng. Kemudian dengan nada yang dingin dia berkata, "Tunangan? Aku khawatir dia bukan tunangannya Tuan Mo, bagaimana jika kita mendengarkan apa yang dikatakan Nona Gu Xiaoran?"     

Gu Xiaoran tahu bahwa Han Ke telah mendaftarkan pernikahan dengannya di Amerika Serikat. Han Ke sangat yakin bahwa Gu Xiaoran pasti tidak bisa menjawabnya tanpa keraguan seperti Mo Qing.     

Kata-kata yang diucapkan oleh Han Ke seperti langsung mendorong Gu Xiaoran ke tebing yang curam lagi.     

Para wartawan yang telah menghapus foto dan berencana untuk meninggalkan kamar, secara serentak memandang Gu Xiaoran lagi.     

Saat mendengar peringatan Han Ke yang menindas, Gu Xiaoran langsung mengangkat kelopak matanya dan menatap Mo Qing yang masih bersikap tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.