Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Bukankah Ada Aku? (2)



Bukankah Ada Aku? (2)

0Gu Xiaoran tidak ingin Mo Qing melihatnya dalam situasi yang memalukan seperti ini. Namun semakin dia tidak ingin, dia semakin terlihat memalukan di hadapannya.     
0

"Bukankah ada aku?" Nada Mo Qing terdengar angkuh.     

Biasanya Gu Xiaoran tidak suka menangis, tetapi begitu mendengar kata-kata yang diucapkan Mo Qing, hidungnya tampak mulai memerah dan tiba-tiba ia meneteskan air matanya. Gu Xiaoran bergumam, "Itu karena aku tadi tidak melihat kamu."     

"Begitu tidak percayanya kamu kepadaku? Tampaknya kamu harus dihukum!" Wajah Mo Qing kelihatan dingin, tetapi nada suaranya tidak bisa menutupi bahwa ia sangat memanjakan Gu Xiaoran, "Setelah aku berurusan dengan si sampah ini, aku akan mempertimbangkan bagaimana cara menghukummu."     

Kata 'hukuman' yang didengar oleh Gu Xiaoran terdengar sangat mesra, sehingga wajahnya pelan-pelan menjadi merah.     

Di sisi lain, Sun Siya tampak sangat terkejut ketika melihat Mo Qing yang tiba-tiba muncul di dalam kamar.     

Terakhir kali dia melihat Mo Qing di lantai bawah rumah Han Ke. Dia mengira bahwa itu hanya kebetulan saja. Lagi pula selama ini Mo Qing terkenal dengan sifatnya yang suka menggoda wanita, tetapi tidak bermaksud bertanggung jawab. Dia benar-benar tidak percaya bahwa Gu Xiaoran adalah tunangan Mo Qing dan mengira bahwa Gu Xiaoran hanya merupakan mainannya saja.     

Mo Qing mengalihkan pandangannya dari wajah Gu Xiaoran. Ketika menatap Sun Siya, raut wajah Mo Qing menjadi jelek, "Nona Sun, tidak masalah kalau kamu bertengkar dengan tunanganmu, tetapi jangan melibatkan orang lain."     

"Tuan Mo, kata-kata Anda sepertinya kurang tepat. Jelas-jelas Gu Xiaoran yang merayu tunanganku untuk datang ke hotel." Sun Siya tidak paham mengapa Mo Qing berada di dalam kamar. Akan tetapi, Sun Siya melihat dengan jelas bahwa Gu Xiaoran dan Han Ke bertengkar di luar kamar. Dia bahkan mengira bahwa Mo Qing telah dibohongi oleh wajah cantik Gu Xiaoran si pelakor ini.     

"Siya, diam!" Han Ke tadi melihat Gu Xiaoran keluar dari kamar sendirian. Dia juga mengira bahwa Mo Qing sudah pergi, tetapi dia tidak menyangka ternyata Mo Qing masih berada di dalam kamar. Ini membuat ketakutan sampai detak jantungnya berdebar kencang.     

"Kenapa aku harus diam? Aku melihatnya dengan mataku sendiri, kamu masih ingin membelanya? Tuan Mo, Anda jangan tertipu oleh si jalang ini." Sun Siya tidak berani menggunakan nada yang keras untuk berbicara dengan Mo Qing, tetapi dia menoleh kepalanya dan berteriak dengan Han Ke.     

Wajah Mo Qing yang tampan seketika ekspresinya berubah menjadi dingin. Tiba-tiba sebuah kaki menendang perut Sun Siya sehingga membuatnya terbang keluar, "Wanita jalang siapa yang kamu marahi?"     

Sun Siya jatuh dengan keras ke lantai. Dia tidak mengerang kesakitan dalam waktu yang lama, dan hanya menatap Mo Qing dengan penuh ketakutan.     

Gu Xiaoran tercengang melihat tindakan Mo Qing pada Sun Siya, dia tidak pernah menyangka bahwa Mo Qing akan memukul orang lain demi dirinya.     

Kemudian Mo Qing meletakkan tangannya di bahu Gu Xiaoran dan memeluk wanita yang Gu Xiaoran yang masih tercengang itu.     

"Aku baru saja mempublikasikan berita mengenai Gu Xiaoran adalah tunanganku. Nona Sun malah datang ke sini dan berkata bahwa tunanganku merayu Han Ke dan membuka kamar? Hanya poin ini saja, aku bisa menuntut kamu mencemarkan nama baik seseorang."     

"Dia benar-benar adalah tunanganmu? Tetapi tadi aku melihat dia dan Han Ke sedang bertengkar di depan pintu."     

Sorot mata Mo Qing yang dingin langsung melintas sebuah niat membunuh sekilas. Dia tersenyum dengan sikapnya yang dingin, "Aku dengan tunanganku sedang berkencan di hotel. Han Ke datang bersama dengan para wartawan dan polisi untuk mencari masalah denganku, aku belum sempat memperhitungkan masalah ini dengannya, sekarang Direktur Han kembali untuk mengganggu tunanganku? Direktur Han merasa aku terlalu gampang diganggu atau karena akhir-akhir ini sifatku terlalu baik jadi membuat Direktur Han lupa akan sifat asli aku?"     

Han Ke mendengar suara Mo Qing yang membawa niat membunuh, luka di tangannya yang sudah sembuh itu tiba-tiba berdenyut nyeri.     

Kemudian Mo Qing maju satu langkah ke depan dan mendekati Han Ke. Dia menggunakan nada suara yang hanya bisa didengar oleh Han Ke dan berkata, "Jangan pikir bahwa kamu memiliki dukungan dan aku tidak berani menyentuhmu. Aku pikir aku perlu menjelaskan situasi yang terjadi saat ini kepada kamu."     

"Situasi apa?" Han Ke tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya.     

"Aku hanya perlu menjaga lidahmu agar tidak bicara sembarangan, sedangkan mengenai yang lain..." Mo Qing tidak melanjutkan pembicaraannya lagi.     

Raut wajah Han Ke seketika langsung berubah, "Kamu bilang di depan umum bahwa dia adalah tunangan kamu. Besok ketika berita dipublikasikan, kamu tidak mungkin tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh keluarga Cheng kepadanya. Ketika kamu melihat dia disiksa oleh keluarga Cheng, apakah kamu masih bisa tenang seperti sekarang ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.