Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Pria Picik



Pria Picik

0Tiba-tiba ada seseorang yang mengirim pesan teks kepada Mo Qing, "Sepertinya kamu menyukai hadiah yang aku berikan padamu!"     
0

Mo Qing melirik pesan teks tersebut dan mengabaikannya. Tidak lama kemudian sebuah pesan teks muncul lagi di layar ponselnya, "Mari kita ketemu. Aku tidak berbohong padamu kali ini. Aku tunggu telepon darimu!"     

Setelah melihat layar ponsel itu padam, dalam hatinya Gu Xiaoran tidak bisa merasa tenang seperti biasanya. Kemudian dia pun menoleh dan melihat ke arah Mo Qing. Ketika Gu Xiaoran melihat ke arahnya, Mo Qing fokus menatap ke arah depan. Dia tampak fokus dalam mengemudi mobilnya dan tidak melirik ponselnya lagi.     

Gu Xiaoran ingin bertemu Qiqi yang kemungkinan merupakan kakak kembarnya. Sebenarnya dia ingin bertanya kepada Qiqi kenapa Qiqi melakukan hal ini. Namun ketika melihat Mo Qing yang dari tadi hanya diam saja sepanjang jalan, itu sangat jelas menunjukkan bahwa Mo Qing tidak ingin membiarkan Gu Xiaoran untuk bertemu dengan Qiqi lagi.     

"Aku sangat berterimakasih kepadamu, karena tadi kamu sudah membelaku di depan media. Tetapi aku bisa telepon ke media tersebut dan menjelaskan bahwa hal yang terjadi hari ini hanya merupakan candaan seseorang. Kata-kata yang kamu ucapkan hanya karena ingin membantuku dalam kondisi seperti itu, sebenarnya hubungan kita berdua tidak seperti dengan apa yang telah kamu sampaikan."      

"Berapa kali kamu sudah tidur denganku? Kamu masih berharap untuk menyembunyikan hubunganmu dengan aku?" Perlahan Mo Qing melirik Gu Xiaoran, kemudian sudut mulutnya tampak sedikit melengkung ke atas, seolah-olah dia sedang mengejek.     

"Apa maksudmu, aku pernah tidur denganmu? Kamu yang memaksa aku setiap kali kamu menginginkannya."     

Sudut mulut Mo Qing sedikit terangkat dan ada sebuah senyuman muncul di wajahnya. Hal ini membuat Gu Xiaoran tiba-tiba teringat kembali dengan adegan video yang terjadi kemarin, di mana dia menjerat Mo Qing seperti seekor ular.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran terbatuk sebentar, "Kecuali waktu itu, tetapi aku tidak sadar diri waktu itu. Meskipun ada seekor babi hutan di depanku, aku pun akan bertindak seperti itu juga, jadi kejadian itu tidak boleh dihitung."     

Babi hutan?     

Raut wajah Mo Qing seketika berubah menjadi suram. Dia membanting setir mobilnya dan menyetir mobilnya ke tepi jalan, tiba-tiba dia menghentikan mobilnya dan memerintah Gu Xiaoran, "Turun dari mobil!"     

Gu Xiaoran dicekik oleh sabuk pengaman dan hampir kehilangan napas. Dia melihat ke arah luar jendela dan duduk tanpa bergerak, "Antar aku sampai ke halte bus di depan!" Posisi tempat mobil itu berhenti itu terlihat tidak ada tempat apa-apa di depannya, sehingga jika Gu Xiaoran turun di sini dia harus menghabiskan waktu 40 menit untuk berjalan ke halte bus yang ada di depan.      

Mo Qing malas untuk berbicara dengan Gu Xiaoran. Dia pun mencondongkan tubuhnya ke depan dan melepaskan sabuk pengaman Gu Xiaoran, lalu membuka pintu dan mendorongnya keluar dengan satu tangan.     

Gu Xiaoran dengan kuat memegang pintu mobil dan tidak ingin melepaskannya, "Aku dibuat mabuk oleh Qiqi dengan begitu banyak alkohol dan ditinggalkan di hotel. Aku bahkan tidak marah ketika dipermalukan di depan orang banyak, kini aku hanya mengatakan yang sebenarnya, kamu malah langsung emosi. Kenapa kamu begitu picik?"     

Mo Qing membuka jari-jari Gu Xiaoran yang menempel di mobil satu per satu, lalu membanting pintu mobil dan setelah tangan Gu Xiaoran terlepas dari pintu mobil, Mo Qing langsung mengemudikan mobilnya dan mobil pun langsung melaju pergi.     

Gu Xiaoran memandang knalpot mobil yang berasap putih dan dengan marah dia berteriak, "Dasar bajingan, dasar pria picik, anak kecil berumur 3 tahun saja tidak begitu kekanak-kanakan seperti kamu!"     

Dasar pria brengsek, semenit yang lalu masih bisa membuat orang terharu, semenit kemudian malah bisa membuat orang marah hingga berhenti napas. Umpat Gu Xiaoran.      

Mo Qing tersenyum tipis ketika melihat Gu Xiaoran yang tampak marah dengan menendang-nendangkan kakinya di udara dari kaca spion.     

Kemudian Mo Qing mengaktifkan panggilan suara kepada seseorang, "Zhuo Ran, apakah kamu telah melakukan apa yang telah aku pesan?"     

"Tuan, jangan khawatir. Saya sudah menyuruh anak buah untuk melindungi Nona Gu. Tidak akan ada orang yang mencuriga yang bisa mendekati Nona Gu."     

Saat berita keluar, jika Gu Xiaoran segera mengalami kecelakaan, keluarga Cheng pasti akan menjadi tersangka utama. Demi menghindari kecurigaan, Cheng Guoliang tidak akan terlalu cepat mengambil tindakan. Meskipun demikian, Mo Qing tetap harus waspada.     

Mo Qing tetap terus waspada dengan keluarga Cheng, dan dia juga harus tetap waspada dengan orang yang ingin mengambil kesempatan ini untuk melukai Gu Xiaoran.     

-     

Di sebuah loteng kecil.      

Saat itu pintu kamar tidak tertutup dengan rapat, samar-samar terlihat ada cahaya lampu menembus keluar dari celah pintu. Mo Qing merasa ragu-ragu sejenak, kemudian dia melangkah maju dan membuka pintu loteng tersebut.     

Di sana ada seorang wanita yang sangat modis sedang bersandar di jendela dengan tangan terlipat. Wajah wanita itu sedikit menyamping, wajahnya cantik seperti wanita di dalam foto dengan dandanan yang cantik.     

Mo Qing berdiri di depan pintu. Dia menatap wanita yang memiliki wajah sangat mirip dengan Gu Xiaoran itu. Kemudian dia berhenti sejenak, setelah itu dia pun masuk ke dalam kamar dan sekaligus menutup pintu kamar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.