Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kenapa Dia Datang ke Sini?



Kenapa Dia Datang ke Sini?

0Gu Xioran berusaha untuk tetap tenang, dia hanya mengharapkan kucing besar sialan ini bisa melompat keluar.     
0

Setelah beberapa saat kemudian, melihat tidak ada gerakan, Kakak Biao memanggil anak buahnya, "Ikuti aku ke sana untuk memeriksa."     

Gawat, kali ini aku tidak bisa melarikan diri lagi. Batin Gu Xiaoran.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasakan pergelangan tangannya menegang, ada kekuatan besar yang mengangkatnya, lalu dia merasa ketegangan ada pada pinggangnya dan dipeluk ke dalam dada yang berotot.     

Secara naluri Gu Xiaoran ingin melawan. Namun ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat wajah yang tampan dan tidak asing lagi baginya. Sehingga seketika dia meringkukkan tubuhnya dan berhenti bergerak.     

Mo Qing menggunakan satu tangan untuk memeluk Gu Xiaoran dan satu tangannya lagi menarik tali yang tergantung di tiang rumah, Mo Qing mengayun tubuhnya agar bisa memanjat ke tiang rumah tersebut.     

Gu Xiaoran berbalik badannya saat Mo Qing memanjat ke tiang tersebut, kemudian tubuh Gu Xiaoran di tekan hingga menempel erat dengan balok lintang yang ada di atap rumah.      

Gu Xiaoran merasakan ketegangan pada punggungnya, badan Mo Qing menekan punggung Gu Xiaoran, sekaligus memeluk badan Gu Xiaoran yang menempel pada balok lintang tersebut.     

Dada Mo Qing berdekatan dengan punggung Gu Xiaoran, bahkan Gu Xiaoran bisa merasakan napas Mo Qing yang hangat di telinganya. Dalam posisi yang seperti ini, Gu Xiaoran juga dapat merasakan detak jantung Mo Qing yang tenang, kuat bahkan tidak kedengaran panik sama sekali.     

Gu Xiaoran melihat wajah Mo Qing dari sisi samping, dia bisa melihat tatapan matanya yang begitu familiar dan dingin.     

Gu Xiaoran sedikit terkejut dan dalam benaknya dia bertanya. Mengapa dia juga datang ke Desa Feng?     

Saat ini Kakak Biao sudah berjalan mengitari tumpukan jerami dan berdiri di bawah balok lintang rumah.     

Kucing besar itu akhirnya berhenti menjilat cakarnya, kemudian dia membungkuk dengan waspada dan mengeluarkan suara peringatan.     

"Itu hanya seekor kucing." Kakak Biao sedikit kecewa, kemudian dia pergi bersama anak buahnya. Setelah berjalan dua langkah, dia menoleh ke belakang dan melihat ke arah tumpukan jerami tempat Gu Xiaoran tadi bersembunyi. Kemudian dia pun berjalan ke arah tumpukan jerami tersebut.      

Gu Xiaoran sangat panik, seolah detak jantungnya berhenti berdetak. Meskipun kondisi di bawah balok lintang sangat gelap, namun jika dilihat dengan teliti, mungkin Kakak Biao akan menemukan mereka.     

Kemudian Gu Xiaoran menoleh kepalanya untuk melihat Mo Qing.     

Saat itu Mo Qing hanya melihat Kakak Biao dengan tatapan yang dingin, dan tidak ada gerakan apapun. Matanya kelihatan jernih dan dingin, dia juga masih tetap tenang seperti cermin, bahkan frekuensi detak jantungnya juga tetap dan tidak berubah.      

Gu Xiaoran berpikir bahwa konsentrasinya jauh lebih baik daripada orang biasa, tetapi jika dibandingkan dengan Mo Qing, dia terlalu lemah.     

"Kakak Biao." Ada orang yang buru-buru lari ke arahnya.     

"Ada apa?" Seketika Kakak Biao langsung menghentikan langkah kakinya.     

"Ada informasi dari pintu desa bahwa ada orang yang masuk ke desa. Sepertinya orang tersebut adalah Mo Qing, apa yang harus kita lakukan?"     

Kakak Biao terkejut, "Mereka, berapa orang yang datang?"     

"Satu saja!"     

Kakak Biao menghela napas lega.     

Kemudian anak buah Kakak Biao itu mendekati Kakak Biao dan berkata, "Bos, bagaimana kalau kita mengambil kesempatan ini untuk membunuhnya?" Anak buahnya melakukan gerakan aksi membunuh. Dua tahun yang lalu, anak buahnya itu pernah menculik Gu Xiaoran bersama Zhang Biao. Jadi dia tahu bahwa Zhang Biao membenci Mo Qing.     

"Kita pergi dulu ke sana untuk melihatnya, baru kita diskusikan lagi." Kakak Biao dan anak buahnya itu bergegas untuk pergi.     

Setelah mereka pergi, Gu Xiaoran baru bisa menghela napas dengan lega. Hampir saja ketahuan. Batinnya.     

"Apa kamu sengaja menunjukkan keberadaanmu untuk mengalihkan perhatian mereka?"     

"Lain kali jika mencari tempat untuk bersembunyi, carilah tempat yang ada jalan keluarnya."     

Gu Xiaoran merasa malu dan tertawa, "Kenapa kamu ada di sini?"     

"Bagaimana cara kamu membuka pintu?" Mo Qing menatapnya dengan tatapan yang dingin, dia tidak menjawab pertanyaan Gu Xiaoran dan justru bertanya balik pada Gu Xiaoran.     

"Setelah selesai makan, aku menemukan bahwa pintu tidak terkunci, jadi aku langsung keluar."     

Saat ditanya oleh Mo Qing, Gu Xiaoran baru sadar bahwa ketika Zhuo Ran ingin mengambil kembali kotak makan, dia menemukan bahwa Gu Xiaoran telah melarikan dirinya. Sehingga dia langsung menghubungi Mo Qing.     

Ponsel Gu Xiaoran diberikan oleh Mo Qing, kemungkinan besar dalam ponselnya terdapat sistem pengecekan lokasi, sehingga Mo Qing dapat menemukannya dengan mudah.     

Kemampuan mendengarkan suara untuk memecahkan kode adalah senjata rahasianya yang dimiliki oleh Gu Xiaoran, karena itulah Gu Xiaoran tidak boleh memberitahukan mengenai hal ini kepada Mo Qing.     

"Tidak dikunci?" Mo Qing menatap mata Gu Xiaoran dengan serius.     

"Kalau tidak seperti itu, menurutmu bagaimana cara aku bisa keluar?" Gu Xiaoran merasa bersalah, kemudian dia menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap mata Mo Qing, supaya dia tidak ketahuan sedang berbohong.     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran tanpa mengedipkan matanya.     

'Zhuo Ran adalah orang yang sangat teliti, dia selalu melakukan segala hal dengan teliti. Jadi saat dia membuka pintu, dia tidak akan membiarkan Gu Xiaoran memiliki kesempatan dalam melihat kata sandi. Jadi sangat tidak mungkin, jika dia lupa untuk mengunci pintu.' Batin Mo Qing     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.