Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Melarikan diri



Melarikan diri

0Kamar yang ditempati Gu Xiaoran saat ini adalah kamar eksklusif milik Mo Qing, dan hanya Mo Qing yang bisa menginap di sini.     
0

Tidak ada yang bisa masuk tanpa sidik jari atau kata sandinya. Selain Mo Qing hanya Zhuo Ran yang mengetahui kata sandinya. Zhuo Ran adalah anak buah Mo Qing. Tanpa perizinan dari Mo Qing, Zhuo Ran tidak akan membiarkan siapapun untuk masuk ke kamar ini, termasuk ayahnya Mo Qing.     

Meskipun di dalam kamar ini Gu Xiaoran tidak merasa bebas, namun di kamar inilah tempat yang paling aman untuknya.     

Gu Xiaoran menatap pintu multifungsi yang memiliki ukiran indah itu sambil menggertakan giginya dengan penuh kebencian!     

Di Pulau Nanwan, Gu Xiaoran terisolasi dari dunia luar. Tanpa transportasi dia tidak bisa keluar dari sana. Sedangkan di sini, selama di hotel ini Gu Xiaoran masih bisa menghubungi pemilik nomor ponsel yang diberikan oleh Mo Qing, dengan begitu dia bisa pergi dari sini.     

Di pesan singkat tersebut, Mo Qing menggunakan kata 'dia laki-laki' untuk menyebut orang pemilik nomor ponsel tersebut. Itu berarti orang tersebut bukanlah Lin Shuangshuang.     

Gu Xiaoran tidak tahu 'dia laki-laki' yang dimaksud oleh Mo Qing itu siapa. Namun sebelumnya Gu Xiaoran sudah tahu, bahwa selain Mo Qing, ada orang lain yang bisa membuka pintu kamar ini. Gu Xiaoran tidak yakin orang itu akan lebih sulit untuk diurus dibandingkan Mo Qing.     

Mo Qing tidak memberitahukan kata sandi kepada Gu Xiaoran supaya dia tidak bisa keluar dari kamar, tetapi dia tidak membatasi pergerakannya di dalam kamar. Komputer yang ada di dalam kamar masih bisa digunakan untuk mengakses internet, telepon juga masih bisa digunakan untuk melakukan panggilan.     

Gu Xiaoran tidak segera menghubungi nomor telepon yang diberikan Mo Qing, namun dia malah menyalakan komputer. Ada banyak hal yang tidak dimengerti oleh Gu Xiaoran, salah satunya adalah bagaimana cara mengakses komputer.     

Saat di sekolah, Gu Xiaoran pernah mempelajari bagaimana cara mengakses komputer, tetapi yang dipelajarinya hanyalah dasar-dasarnya saja. Jika sudah mengakses komputer, dia secara otomatis bisa menggunakannya bahkan sudah mahir sampai bisa menjadi seorang hacker.     

Gu Xiaoran berpikir bahwa mungkin dia pernah mempelajari bagaimana mengakses komputer sebelum dia kehilangan ingatannya, tetapi dia tidak memahami bagaimana cara dia bisa memahami prosedur yang rumit di sebuah panti asuhan.     

Setelah berpikir sekian lama, Gu Xiaoran tetap tidak menemukan jawaban yang dia inginkan, sehingga pada akhirnya dia mengambil kesimpulan bahwa dia memang tidak berbakat pada bidang ini.     

Gu Xiaoran tidak ingin bermain-main ketika dia memberitahukan kepada Mo Qing bahwa dia ingin mengecek pesan singkat yang dia terima dua tahun yang lalu. Dia ingin mencari orang yang mengirim pesan tersebut dengan mulai dari nomor pesan singkat yang telah dihapus.      

Gu Xiaoran ingin menggunakan bakatnya sendiri untuk melacak keberadaan orang yang mengirim pesan singkat tersebut, kemudian dia akan menggunakan petunjuk ini untuk mencari sebuah kebenaran.     

Namun sebelum dia memiliki bukti yang jelas, Gu Xiaoran tidak ingin memberitahukan hal ini kepada Mo Qing.     

Karena orang yang mengirim pesan singkat tersebut pasti mempunyai tujuan yang tersembunyi. Keberadaan Gu Xiaoran bisa diketahui dengan jelas oleh orang tersebut, namun berada orang tersebut masih tersembunyi. Jika Gu Xiaoran memberitahukan hal itu kepada Mo Qing sekarang, yang ditakutkan adalah orang tersebut akan mengetahui rencana Gu Xiaoran. Dan jika hal itu terjadi, maka Gu Xiaoran akan kehilangan petunjuk.     

Namun, ternyata hasil yang didapatkan oleh Gu Xiaoran, membuat Gu Xiaoran tiba-tiba mengerutkan keningnya tanpa sadar.     

Nomor tersebut adalah nomor kosong tanpa identitas!     

Ini berarti bahwa orang tersebut telah menyamarkan nomornya dan bahkan mematikan ponselnya setelah mengirim pesan singkat itu kepada Gu Xiaoran. Dengan begini Gu Xiaoran tidak bisa melacak di mana lokasi orang tersebut melalui sinyal. Kecuali orang tersebut menghidupkan ponselnya, Gu Xiaoran baru bisa mendapatkan kesempatan untuk mencari sinyalnya.     

Gu Xiaoran tidak memiliki peralatan yang canggih, sehingga yang bisa dia lakukan saat ini hanyalah terus menatap layar komputer dan menunggu orang tersebut menyalakan ponselnya.     

Jadi bisa dikatakan, Gu Xiaoran tidak berhasil melacak keberadaan orang tersebut menggunakan cara ini.     

Kemudian Gu Xiaoran menganalisis data dengan teliti, dan akhirnya dia menargetkan Desa Feng. Di mana lokasi tersebut berjarak 30 meter dari Kota Huaining.      

Setelah itu Gu Xiaoran menghapus riwayat penjelajahan dan menelepon nomor yang diberikan oleh Mo Qing.     

Tidak lama kemudian panggilan diangkat, "Halo, Nona Gu!"     

"Halo, aku harus memanggil Anda siapa?" Sebuah suara yang sangat sopan terdengar di dalam telepon.     

"Zhuo Ran!"     

"Apa hubunganmu dengan Paman An?"     

"Dia adalah Ayah Angkatku, apa yang bisa saya bantu Nona Gu?"     

"Aku sudah lapar, aku ingin meminta kamu untuk membelikan makanan untukku."     

"Nona Gu ingin makanan apa?"     

"Aku ingin makan bakpao dan bubur Restoran Huaji." Ketika Gu Xiaoran sedang mengakses internet, dia sekalian mencari makanan dan minuman khas yang ada di Kota Huaining. Dan dia menemukan bahwa Restoran Huaji membuka cabang di Kota Huaining.     

"Mohon tunggu sebentar, aku segera pergi untuk membelinya."     

"Terima kasih!"     

Sepuluh menit kemudian, Zhuo Ran muncul di depan Gu Xiaoran dengan membawa bakpao dan bubur yang dibeli dari Restoran Huaji.      

Zhuo Ran berumur 24 tahun, dia adalah orang yang lemah lembut dan penampilannya seperti kutu buku.     

"Terima kasih!" Gu Xiaoran mengambil bakpao dan bubur tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.