Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Lakukan Itu



Jangan Lakukan Itu

0Gu Xiaoran mengerutkan bibirnya, dan dalam benaknya bertanya-tanya. Apakah karena aku mirip dengan Qiqi, jadi Mo Qing memperlakukanku seperti ini? Dan apa karena aku bukan Qiqi, jadi Mo Qing menyuruhku untuk tidak berekspektasi yang berlebihan?      
0

Gu Xiaoran berharap saat Mo Qing berdekatan dengannya itu karena dia adalah Gu Xiaoran bukan karena dia memiliki wajah yang mirip dengan Qiqi. Jika yang Mo Qing cintai adalah Qiqi, maka Gu Xiaoran akan pergi dari kehidupannya.     

Gu Xiaoran berkata dalam hati, "Ziyan… aku benar-benar sangat berharap, yang kamu cintai adalah aku, Gu Xiaoran."     

Pria yang ada di bawahnya tiba-tiba membuka mata dan bertatapan langsung dengannya.     

Gu Xiaoran pun terkejut. Saat dia sadar kembali, dia langsung meraih ponselnya dan ingin segera pergi. Namun sebelum dia berhasil pergi, tiba-tiba pinggangnya ditarik dengan erat oleh Mo Qing. Seketika badan Gu Xiaoran langsung menegang. Dia tiba-tiba ditarik ke tempat tidur yang empuk dan ditekan oleh tubuh Mo Qing.     

"Aku hanya ingin mengambil kembali ponselku." Gu Xiaoran tergagap sambil menjelaskan, dia mencoba untuk merangkak keluar dari bawah badan Mo Qing.     

Namun tiba-tiba lengan Mo Qing menegang, dia menekan Gu Xiaoran dengan erat dan tidak memberikan Gu Xiaoran kesempatan untuk melarikan diri. Kemudian Mo Qing tersenyum jahat dan bertanya, "Apakah butuh waktu selama ini untuk mengambil ponsel?"     

"Kamu, kamu tadi masih belum tidur?" Gu Xiaoran tercengang, namun tidak lama kemudian tiba-tiba dia sadar, "Jangan-jangan kamu dari tadi sengaja pura-pura tidur ya?"     

"Aku hanya ingin memejamkan mata agar mataku bisa istirahat sebentar, lalu aku sadar ada orang yang menyelinap ke badanku untuk mengintipku." Mo Qing tersenyum dengan jahat, "Kamu ingin melakukan apa padaku?"      

"Aku benar-benar hanya ingin mengambil ponselku, bukan ingin mengintipmu!" Gu Xiaoran seperti anak kecil yang tertangkap oleh orang tua karena telah melakukan hal jahat. Tiba-tiba wajahnya tampak memerah.     

"Benarkah?" Mo Qing melihat Gu Xiaoran dengan tatapan penuh minat, Mo Qing dengan sengaja meletakkan tangannya di kaki Gu Xiaoran yang tidak dilapisi oleh handuk mandi, lalu perlahan tangannya bergerak ke atas dan pada akhirnya tangannya itu berhenti tepat pada bokong Gu Xiaoran.     

Saat badan Gu Xiaoran menjadi tegang, tangan Mo Qing langsung menekan bokong Gu Xiaoran. Pada saat yang sama Mo Qing juga menekan tubuh Gu Xiaoran, sehingga kini mereka tampak sangat berdekatan.     

Gu Xiaoran sadar akan nafsu Mo Qing yang ingin melakukan hubungan intim dengannya, tiba-tiba napasnya menjadi cepat karena panik.     

Gu Xiaoran mengangkat kepalanya dan menatap mata Mo Qing yang penuh nafsu.     

Mo Qing menundukkan kepalanya, bibir panas Mo Qing seolah berapi-api tersebut mencium bibir Gu Xiaoran. Tangan Mo Qing masuk ke dalam handuk dan membelai kulit Gu Xiaoran yang halus dan masih sedikit basah setelah mandi.     

"Jangan… jangan begini!" Di dalam benak Gu Xiaoran muncul foto Qiqi yang sedang tersenyum bahagia, lalu tiba-tiba dia teringat cerita tentang Qiqi yang ditangkap dan diperkosa secara bergilir oleh anak buahnya. Saat tiba-tiba teringat hal itu, suasana hati Gu Xiaoran seketika menjadi buruk.     

"Kenapa?" Mo Qing dengan mudahnya meraih tangan Gu Xiaoran yang ingin mendorongnya. Kemudian Mo Qing mengangkat kepalanya dan dari tatapan matanya tampak ada nafsu yang membara.     

"Aku tidak ingin melakukannya hari ini."     

"Apa karena hal-hal yang terjadi di Vila Linyuan?"     

"Bukan." Gu Xiaoran menggigit bibirnya, hatinya terasa sakit, sebenarnya dia juga ingin bersama dengan pria ini, tetapi… Dia tidak ingin mendapatkannya dengan cara seperti ini.     

"Jadi?" Suara Mo Qing terdengar sangat serak dan rendah. Ini dikarenakan nafsunya yang tinggi sehingga membuat suaranya menjadi serak.     

Kemudian Mo Qing menundukkan kepalanya dan mencium telinganya, tangannya bergegas untuk menyeret handuk mandi yang membungkus badan Gu Xiaoran.     

"Tidak!" Gu Xiaoran langsung menjerit, dia memalingkan wajahnya dan menolak keinginan Mo Qing yang ingin berhubungan intim dengannya.     

Mo Qing dengan paksa kembali menarik wajah Gu Xiaoran yang hendak menghindar, kemudian dia menciumnya dengan kasar. Ciuman Mo Qing kali ini adalah yang mendominasi. Dia sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Gu Xiaoran untuk menolaknya.     

Tiba-tiba terdengar suara ponsel berdering.     

Gu Xiaoran melirik ke arah ponsel tersebut, dan ternyata seseorang yang menelepon itu adalah Qiqi.     

Mo Qing hanya tertegun sebentar saja, kemudian dia kembali mencium Gu Xiaoran. Tetapi gerakan Mo Qing kali ini menjadi lebih lembut daripada sebelumnya.     

Hingga akhirnya ponsel tersebut berhenti berdering, Mo Qing menatap Gu Xiaoran tanpa berkedip sedikit pun. Perlahan lutut Mo Qing mulai memisahkan kedua kaki Gu Xiaoran, kemudian dia langsung memasukkannya dengan tegas.     

Tiba-tiba ponsel Mo Qing berdering kembali, dan lagi-lagi nama Qiqi muncul di layar ponselnya. Karena mendengar suara ponselnya berdering, sehingga Mo Qing seketika langsung menghentikan gerakannya.     

"Angkatlah telepon itu." Kini perasaan dalam hati Gu Xiaoran rasanya campur aduk, bahkan dia sendiri tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.