Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Tidak Akan Menyentuhmu



Aku Tidak Akan Menyentuhmu

0Kemudian Mo Qing mengambil ponselnya.     
0

Jantung Gu Xiaoran tiba-tiba berdetak kencang dan dadanya terasa sakit.     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran sekilas dan tidak mengangkat telepon tersebut, dia malah mematikan ponselnya, lalu melemparkan ponselnya ke meja yang ada di samping tempat tidur.     

Mo Qing menekan Gu Xiaoran dan menurunkan pinggangnya, lalu tiba-tiba dia memasuki titik terdalam Gu Xiaoran. Seketika dia langsung menghentikan semua perkataan yang akan diucapkan oleh Gu Xiaoran.     

Setelah itu, Mo Qing tidak berkata apa-apa lagi. Dia semakin berusaha keras dalam melakukan hal tersebut.     

Gu Xiaoran hampir pingsan karena keganasan yang dilakukan Mo Qing, dia memegang lengan Mo Qing dengan kuat dan berkata, "Ziyan, Kamu jangan membohongi dirimu sendiri lagi, aku adalah Gu Xiaoran bukan Qiqi."     

Gerakan Mo Qing langsung berhenti seketika. Namun tubuhnya masih melekat erat dengan tubuh Gu Xiaoran dan belum terpisah. Tetapi tatapan Mo Qing menjadi dingin daripada sebelumnya, ekspresi wajahnya juga kembali menjadi tenang, dan dia juga menatap Gu Xiaoran dengan tenang.     

Suasana di dalam kamar saat ini terasa sangat sunyi, sepertinya jika ada jarum yang jatuh ke lantai pun akan kedengaran. Kesunyian tersebut membuat Gu Xiaoran menjadi panik dan dia tidak bisa mengendalikan detak jantungnya yang berdetak sangat cepat.     

"Ada yang mengatakan sesuatu padamu?"     

"Tidak ada orang yang memberitahukan apa-apa padaku, aku hanya menebaknya setelah mendengar percakapan mu saat kamu sedang menelepon." Gu Xiaoran tidak ingin mengkhianati Lin Shuangshuang yang sudah menceritakan semua itu padanya.     

Mo Qing yang semula menatap Gu Xiaoran mulai mengalihkan pandangannya ke arah yang lain. Entah Mo Qing percaya atau tidak dengan perkataan Gu Xiaoran. Tiba-tiba dia bangun dari tubuh Gu Xiaoran dan bahkan tidak melihat Gu Xiaoran lagi. Kemudian dia bangkit dari tempat tidur dan mengenakan jubah mandi, lalu membuka tirai jendela, dan berjalan menuju ke balkon untuk merokok.     

Gu Xiaoran perlahan-lahan mulai bangun dan duduk di atas tempat tidur, kemudian dia menarik handuk yang tadi ia pakai setelah selesai mandi untuk menutupi tubuhnya lagi. Ketika melihat sosok kurus dan kesepian yang berdiri di balkon, seketika suasana hatinya menjadi buruk dan ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.     

Gu Xiaoran berkata pada dirinya sendiri. Aku tidak salah dalam melakukan hal ini.     

Meskipun Gu Xiaoran seharusnya tidak secara langsung menguak kembali luka lama di dalam hati Mo Qing seperti ini, tetapi bagaimana pun juga seharusnya Mo Qing tidak membohongi perasaannya sendiri. Dan seharusnya dia juga tidak boleh menganggap Gu Xiaoran sebagai pengganti orang lain.     

Namun ketika melihat Mo Qing seperti ini, entah kenapa Gu Xiaoran merasa kecewa dan sakit hati.     

Kemudian Gu Xiaoran perlahan-lahan turun dari tempat tidur dan berjalan menghampiri Mo Qing, ketika berada tepat di belakangnya Gu Xiaoran mulai bicara, "Ziyan, aku hanya..."     

Mo Qing tetap membelakangi Gu Xiaoran dan tidak bergerak sama sekali. Bagi Gu Xiaoran, tubuh Mo Qing yang tegak dari belakang tersebut bagaikan dinding yang dingin.     

"Aku minta maaf!" Hati Gu Xiaoran merasa tidak nyaman.     

"Kamu tidak ada salah!"     

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasa gelisah. Apakah mungkin dia akan mengakui bahwa seseorang yang dia cintai adalah Qiqi, dan aku hanya pengganti Qiqi? Batin Gu Xiaoran.     

Kemudian Mo Qing membuang puntung rokoknya, lalu berbalik badan, dan melihat Gu Xiaoran sekilas. Tatapan matanya tampak dingin dan asing, "Jangan khawatir, aku tidak akan menyentuhmu lagi."     

Sebenarnya ini adalah hasil yang diinginkan oleh Gu Xiaoran, tetapi saat ini juga suasana hati Gu Xiaoran menjadi kacau dan hatinya terasa hampa. Perasaannya saat ini tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.     

Mo Qing tidak menatap Gu Xiaoran sekali lagi. Kemudian dia berjalan melewati Gu Xiaoran, lalu melewati tirai yang ditiup oleh angin dan pada akhirnya menghilang dari pandangan Gu Xiaoran.     

Saat ini Gu Xiaoran tertegun di tempat yang sama sejak tadi, dia menatap laut yang sunyi di luar sana dan mendengar suara pintu dibuka, lalu ditutup kembali dengan rapat.     

Tiba-tiba, terdengar suara nada dering pesan singkat.      

Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam, dia berusaha untuk menyingkirkan kehampaan yang ada pada hatinya. Kemudian dia mengambil ponselnya dan membuka pesan singkat tersebut.     

Ternyata, pengirim pesan tersebut adalah Mo Qing!     

[Jangan pergi kemana pun sebelum aku kembali. Kalau kamu lapar, telepon ke nomor ini, dia akan melakukan apa saja untuk kamu.]     

Dibawahnya terdapat nomor ponsel orang tersebut.      

Gu Xiaoran dengan cepat membalas pesan singkat dari Mo Qing. [Berikan aku kata sandi kamar, aku akan urus sendiri makananku!]     

Saat hendak keluar dari kamar, Gu Xiaoran mendapati bahwa ternyata pintu ini memiliki 2 cara membuka pintu kamar selain sidik jari Mo Qing hanya bisa dibuka dengan kata sandi.     

Mo Qing membalasnya dengan cepat. [Tidak boleh!]     

Dua kata yang sangat sederhana itu, Mo Qing balasnya tanpa ragu-ragu     

Ehh?! Apakah dia ingin mengurungku lagi? Jauh-jauh mengikuti dia ke Kota Huaining hanya untuk dikurung di sini dan menjadi pelampias nafsunya saja? Batin Gu Xiaoran.      

Ekspresi wajah Gu Xiaoran tampak sangat marah. Perasaannya yang tertekan itu, seketika menjadi kemarahan.      

Di luar pintu.      

Melalui pintu yang tertutup rapat, Mo Qing seolah dapat membayangkan ekspresi wajah Gu Xiaoran saat ini yang sedang kesal padanya. Saat membayangkan hal itu, seketika tatapan mata Mo Qing berubah menjadi gelap!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.