Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Jangan Menyentuh Garis Batasku



Jangan Menyentuh Garis Batasku

0"Aku dibesarkan di keluarga Mo, dan aku juga bekerja dengan mempertaruhkan nyawa ku demi keluarga Mo. Harusnya Paman tahu apakah aku berhak mengurus masalah keluarga Mo atau tidak? Tetapi kedepannya aku tidak akan ikut campur lagi urusan keluarga Mo. Setelah mengeluarkan Kakakku dari kamar, aku akan segera pergi dari sini."      
0

"Berani-beraninya kamu."     

"Shuangshuang!" Gu Xiaoran dengan pelan menarik Lin Shuangshuang. Gu Xiaoran yakin bahwa Mo Qing bukanlah orang yang bisa dikunci oleh Mo Zhenzhong di dalam kamar. Jika Mo Qing berada di kamar Cheng Peini, berarti dia sendiri yang tidak ingin meninggalkan kamar tersebut.     

Tapi mengenai obat itu… Gu Xiaoran menggigit bibirnya dengan ringan, dia sangat gelisah sampai detak jantungnya berdenyut dengan cepat.     

"Laki-lakimu dikunci di kamar wanita lain, kamu tidak bergegas ke lantai atas untuk mencarinya, kenapa malah menarikku?" Lin Shuangshuang tampak sangat marah ketika melihat Gu Xiaoran yang masih bisa bersikap tenang, "Gu Xiaoran, apa kamu bisa sedikit mengurangi rasa gengsimu itu?"     

"Shuangshuang, kita harus percaya dengan Kakakmu." 'Kalau benar terjadi hal yang tidak diinginkan dan Shuangshuang pergi sekarang, ini hanya akan mempermalukan Mo Qing. Batin Gu Xiaoran.      

"Ada keributan apa?" Suara Mo Qing yang dingin tiba-tiba terdengar dari belakang.     

Keberadaan Mo Qing langsung menarik perhatian semua orang yang ada di sana.     

Mo Qing muncul dengan ekspresi yang datar, tatapan matanya tampak sangat dingin, tidak terlihat ada sedikit pun kehangatan pada dirinya. Raut wajah Mo Qing tampak sangat suram dan dingin, seolah bisa darah orang lain membeku saat melihatnya.     

Suasana di ruang tamu yang luas tiba-tiba menjadi sunyi.     

Mo Qing memandang semua orang dengan tatapan yang sangat tenang dan berjalan menuju ke lantai bawah.     

Di bawah tatapan Mo Qing yang dingin, Gu Xiaoran tidak tahan lagi untuk tidak menggigil.     

Gu Xiaoran dan Lin Shuangshuang sama-sama memandang Mo Qing, mereka merasa gugup. Mereka tidak tahu apakah Mo Qing telah berhubungan intim dengan Cheng Peini atau tidak.     

Mo Qing tidak melihat orang-orang yang ada di ruang tamu, namun tatapannya hanya tertuju pada wajah Gu Xiaoran.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasa tegang, dan tanpa sadar dia memalingkan wajahnya untuk melihat ke arah lain.     

Di hadapan semua orang, Mo Qing berjalan menuju ke depan Gu Xiaoran tanpa berkata apa pun.      

Gu Xiaoran tidak tahan dengan suasana yang canggung seperti ini. Saat dia ingin mundur ke belakang, Mo Qing langsung mengulurkan tangan dan merangkul bahunya.     

Gu Xiaoran tertegun dan menatap Mo Qing. Di sisi lain, Lin Shuangshuang diam-diam menghela napas lega saat melihat mereka berdua.     

Senyuman kemenangan yang tak terselubung muncul di mata Xie Baoling. Sedangkan raut wajah Mo Zhenzhong kini tampak semakin jelek.     

Mo Qing menatap wajah Gu Xiaoran yang sedang bingung, kemudian perlahan dia membuka mulutnya dan berkata, "Apakah kamu tidak ingin pergi?"     

Gu Xiaoran yang tertegun seketika langsung sadar kembali, dia merasakan suhu tangan Mo Qing yang sedikit dingin, lalu mengangguk kepalanya.     

Tangan besar Mo Qing merangkul erat bahu Gu Xiaoran, lalu menarik Gu Xiaoran ke dalam pelukannya.     

Tubuh Gu Xiaoran ditarik ke dalam pelukannya dengan tenaga Mo Qing yang besar, seketika Gu Xiaoran berada di dalam pelukan Mo Qing yang hangat. Saat ini Gu Xiaoran belum sempat berdiri dengan stabil, namun Mo Qing mempererat tangannya dan memeluk erat-erat Gu Xiaoran.     

Mo Qing seolah sedang menunjukkan kepada Mo Zhenzhong keberadaan Gu Xiaoran yang saat ini ada di sisinya.     

Gu Xiaoran dengan heran mengangkat kepalanya dan menatap Mo Qing yang masih tetap tenang.     

Mo Qing memegang wajah Gu Xiaoran yang dingin dan berkata dengan lembut, "Jangan takut, tidak apa-apa!"      

Setelah selesai berbicara, Mo Qing mengajak Gu Xiaoran berjalan menuju ke depan pintu.     

"Berhenti!" Mo Zhenzhong sangat marah, seolah kedua matanya ada api yang membara.     

Mo Qing menghentikan langkahnya, dan tangannya yang memeluk bahu Gu Xiaoran menjadi lebih erat. Kemudian Mo Qing berbalik dan dengan tenang melihat ayahnya, "Luka Peini baik-baik saja."     

"Kamu tahu bahwa yang aku bicarakan itu bukan luka Peini."     

"Aku tidak peduli dengan tindakan sembrono yang dilakukan oleh Cheng Peini, tetapi jangan sampai melewati garis batasku. Bagaimana Ayah memperlakukan hubungan Ayah dengan keluarga Cheng itu merupakan urusan Ayah, tetapi jangan berharap menggunakan pernikahan ku untuk membalas budi kepada mereka."     

Seluruh tubuh Mo Qing seolah berada di dalam ruangan yang dingin, jelas-jelas suaranya sangat datar dan tenang, tetapi malah memberikan aura dingin yang mematikan.      

"Mo Qing, Apakah kamu bertekad untuk menantangku karena gadis murahan ini?"     

Gu Xiaoran sudah menduga bahwa kata-kata Mo Qing pasti akan membuat Mo Zhenzhong semakin marah lagi, tetapi dia tidak menyangka bahwa ternyata Mo Zhenzhong tidak marah seperti yang dia pikirkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.