Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Ingin Poligami?



Ingin Poligami?

0Lin Shuangshuang tiba-tiba berdiri, dan langsung berjalan menghampiri Gu Xiaoran lalu meraih tangannya, "Kakakku meminta aku untuk menjagamu, aku tidak bisa menjelaskan kepada Kakakku jika kamu pergi begitu saja. Kalau kamu tidak ingin mendengarkan omongan kosong seperti ini lagi, pergi ke kamarku saja."     
0

Lin Shuangshuang dengan tidak peduli langsung menarik tangan Gu Xiaoran dan mengajaknya pergi untuk meninggalkan tempat tersebut.     

"Shuangshuang, aku menyuruhmu untuk berhenti." Emosi Mo Zhenzhong tampak sangat besar.     

"Kamu tidak perlu mengusirku untuk pergi. Besok aku akan balik ke Amerika, dan aku tidak akan muncul di hadapanmu lagi." Ucap Lin Shuangshuang tanpa menoleh ke belakang.      

Xie Baoling dengan marah menggebrak meja, kemudian dia berdiri dan memarahi Mo Zhenzhong, "Mo Zhenzhong, apa kamu masih belum cukup? Selama ini aku sudah sangat sabar, dan sekarang aku benar-benar tidak bisa tahan lagi. Shuangshuang adalah anggota dari keluarga Lin, jangan pikir kamu bisa memukul dia sesuka hatimu!"     

"Ibu, Shuangshuang ini semakin lama semakin tidak tahu peraturan."     

"Tidak tahu aturan? Seharusnya kamu sendiri yang tahu lebih jelas siapa yang tidak memiliki peraturan, Shuangshuang atau Cheng Peini? Mo Zhenzhong, dari caramu menyelesaikan masalah, aku menjadi ragu dengan kematian anak perempuanku dan cucu perempuanku pada saat itu. Apakah mereka meninggal karena mereka telah memprovokasi Keluarga Cheng dan kamu bekerja sama dengan Keluarga Cheng untuk membunuh mereka."     

Seketika raut wajah Mo Zhenzhong langsung menjadi pucat, "Ibu, apa yang kamu katakan? Nyawa Xinlan dan Ruru lebih penting dibandingkan nyawaku, mereka mengalami kecelakaan, aku…"     

"Cukup!" Xie Baoling menyela pembicaraannya, "Aku tidak ingin dengar omongan kosongmu lagi. Aku sudah sangat bersabar di saat aku berpergian dan kamu menganiaya anggota Keluarga Lin, dan sekarang kamu bahkan mengganggu anggota Keluarga Lin di hadapanku, tidak mungkin aku hanya tinggal diam! Lagi pula Vila Linyuan adalah milik Keluarga Lin, siapa yang harus pergi dari rumah ini, bukan giliran kamu yang bermarga Mo yang mengaturnya. Kamu ingin pergi, bukan? Kalau begitu, cepat kamu bawa Cheng Peini, si jalang kecil itu pergi tempat milik Keluarga Lin."      

Mo Zhenzhong sangat marah hingga tubuhnya gemetaran, bagaimana pun dia juga ikut terlibat dalam kematian istri dan putrinya. Tidak peduli seberapa besar amarahnya, dia juga tidak berani membantah Xie Baoling. Ketika melihat Lin Shuangshuang yang menarik Gu Xiaoran pergi, Mo Zhenzhong tidak berani lagi melarangnya.     

Gu Xiaoran dengan lembut mengibaskan tangannya yang ditarik Lin Shuangsuhang dan berbisik, "Shuangshuang, kamu jangan begini, dia adalah Pamanmu. Aku hanya orang luar, ke depannya aku bisa tidak perlu bertemu dengan dia lagi, tapi kamu tidak bisa seperti itu."      

Lin Shuangshuang menoleh ke belakang dan melirik Gu Xiaoran, "Aku pergi bukan karena kamu, justru aku yang tidak ingin melihat wajah Pamanku lagi. Hanya demi kamu, Kakakku bahkan membantah Ayahnya sendiri. Apakah kamu tega meninggalkan dia begitu saja? Lagi pula, sampai saat ini Kakakku tidak bisa lepas dari gangguan Cheng Peini, apakah kamu sama sekali tidak khawatir padanya?"     

Ekspresi Gu Xioaran seketika tampak sedikit buruk.     

Mo Zhenzhong memelototi Lin Shuangshuang sembari berkata, "Apa benar Cheng Peini mengganggu Kakakmu? Aku lah yang menyuruh Mo Qing untuk menemani Peini. Mereka berdua bersamaan adalah hal yang wajar, apa yang harus dikhawatirkan?"     

"Ini adalah kesalahan Paman. Kakakku membawa pacarnya pulang ke rumah, tapi kamu malah menyuruh Kakakku untuk menemani wanita lain, apa maksudmu melakukan ini? Apakah kamu ingin Kakakku mempunyai dua istri? Zaman sekarang tidak memperbolehkan poligami." Ujar Lin Shuangshuang kepada Mo Zhenzhong.     

"Poligami apaan, Kakakmu hanya boleh menikahi Peini."     

Lin Shuangshuang tersenyum, "Bukankah menikah itu juga harus ada persetujuan dari Kakakku?"     

Seketika ekspresi Mo Zhenzhong tampak sangat buruk.      

Xie Baoling suka mendengar kata-kata Lin Shuangshuang yang seperti ini, namun dia juga takut jika hal ini akan membuat Mo Zhenzhong malu, dan nantinya yang akan dipaksa pergi malah adalah Lin Shuangshuang. Tiba-tiba Xie Baoling berdeham dan berkata, "Shuangshuang, jangan bicara lagi. Kamu bawa Xiaoran ke kamarmu untuk istirahat dulu."     

Lin Shuangshuang tidak ingin lagi melihat wajah pamannya yang saat ini sangat marah padanya, sehingga dia pun langsung menggenggam tangan Gu Xiaoran dan menariknya ke arah pintu.     

Xie Baoling melihat Shuangshuang tidak naik ke lantai atas, tetapi malah berjalan ke arah luar. Kemudian dia pun mengejar mereka dari belakang dan berteriak, "Shuangshuang, ini sudah malam, kamu mau pergi ke mana?"     

Meskipun saat ini Mo Zhenzhong sangat marah padanya, namun dia juga mengkhawatirkan keberadaan Lin Shuangshuang, "Lin Shuangshuang, aku menyuruhmu untuk berhenti."     

Lin Shuangshuang tidak menghiraukan ucapan Mo Zhenzhong padanya. Dia terus menarik tangan Gu Xiaoran dan berjalan semakin cepat menuju ke gedung kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.