Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Hidupmu Tidak Akan Baik



Hidupmu Tidak Akan Baik

0"Mengapa?"     
0

"Aku tidak perlu memberitahumu hal tersebut, sebentar lagi kamu juga akan segera memahaminya." Lin Shuangshuang melirik Gu Xiaoran, "Apakah kamu tidak lelah berdiri terus?"     

Ketika melihat Lin Shuangshuang tidak ingin memberitahukannya, Gu Xiaoran pun tidak melanjutkan lagi pertanyaannya dan langsung duduk pada sofa yang ada di sebelahnya.     

Lin Shuangshuang tidak henti-henti menatap wajah Gu Xiaoran, senyuman di dalam matanya semakin terlihat dengan jelas.     

"Apakah ada sesuatu di wajahku?" Gu Xiaoran bertanya sambil menyentuh wajahnya.     

"Tidak ada apa-apa." Lin Shuangshuang mengalihkan pandangannya, "Demi bisa mendapatkan Kakakku, Cheng Peini sampai mempertaruhkan nyawanya. Pamanku akan merasa merasa sakit ketika dia melihat Cheng Peini yang terluka, dibandingkan dirinya sendiri yang terluka. Sepertinya kehidupan kamu di keluarga Mo tidak akan baik."     

Gu Xiaoran sama sekali tidak berharap Mo Zhenzhong baik padanya. Meskipun Gu Xiaoran merasa bahwa Lin Shuangshuang tidak menyukai Cheng Peini, namun dia tidak tahu bagaimana pandangan Lin Shuangshuang terhadap masalah ini. Gu Xiaoran tahu bahwa Lin Shuangshuang tidak suka dengan penjelasan yang panjang lebar, sehingga Gu Xiaoran tidak ingin menceritakan lagi apa yang sebenarnya telah terjadi.      

"Kenapa kamu tadi tidak menjelaskannya yang sebenarnya?"     

"Aku rasa tidak ada gunanya untuk memberikan penjelasan."     

Lin Shuangshuang tersenyum dengan dingin kemudian dia kembali melanjutkan, "Memang tidak ada gunanya. Jangankan kamu, aku yang bermarga Lin saja, Pamanku juga tidak akan percaya padaku. Jika Cheng Peini menangis, dia pasti akan mengira bahwa aku lah yang telah mengganggunya."      

"Apa kamu tadi juga melihatnya?" Gu Xiaoran tiba-tiba ingat bahwa sebelum Cheng Peini menarik tangannya, ada sebuah mobil sudah masuk ke dalam pintu gerbang. Jika Lin Shuangshuang duduk di kursi bagian depan, pasti dia akan melihat dengan dengan jelas bagaimana peristiwa yang terjadi pada saat itu, karena kebetulan mobil yang dinaikinya berhadapan langsung dengan balkon.     

Gu Xiaoran terdiam selama beberapa saat, namun dari sisi yang Mo Zhenzhong lihat tidak seperti yang dipikirkan Gu Xiaoran.     

Saat itu Cheng Peini meraih tangan Gu Xiaoran dan mengarahkan tangan Gu Xiaoran ke arah dirinya sendiri. Kemudian dia dengan sengaja menjatuhkan dirinya sendiri ke belakang. Jika dilihat dari kaca jendela mobil bagian samping, yang terlihat adalah seolah-olah Gu Xiaoran lah yang mendorong Cheng Peini, sehingga dia terjatuh ke lantai bawah.     

"Di saat Keluarga Mo sedang mengalami kesulitan, Keluarga Cheng pernah membantunya. Jadi Pamanku yakin bahwa jika saat itu tidak ada Cheng Canghai, maka tidak akan ada Keluarga Mo seperti sekarang. Karena itulah Pamanku sangat sayang dengan Cheng Peini, tidak peduli apakah kamu yang mendorong Cheng Peini atau tidak, tetapi dia pasti akan menganggap bahwa kamu telah menyakitinya. Kamu hanya bisa menerima takdir."     

Nada suara Lin Shuangshuang sangat datar, seolah-olah dia hanya menyatakan fakta yang tidak bisa diubah.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran teringat apa yang dikatakan Cheng Peini saat itu. Kelihatannya Lin Shuangshuang juga sering dianiaya di Keluarga Mo. Batin Gu Xiaoran.     

Lupa dengan cara bagaimana menangani masalah ini, Gu Xiaoran samar-samar merasa sedih ketika melihat Lin Shuangshuang yang ada di hadapannya bercerita seperti itu.      

Tidak lama kemudian Xie Baoling turun dari lantai atas.     

Gu Xiaoran langsung berdiri, namun saat melihatnya ternyata dia baru sadar bahwa Mo Qing tidak ikut keluar bersama Xie Baoling.     

Xie Baoling berjalan ke arah Gu Xiaoran, dia melihat Gu Xiaoran dengan tatapan yang ramah dan tidak bermaksud menyalahkan dia.     

"Xiaoran, beritahu Nenek, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Xie Baoling.     

Lin Shuangshuang mengambil stroberi dengan garpu lalu memainkannya sembari berkata, "Nenek, apa yang harus ditanyakan lagi? Tidak heran jika orang lain tidak tahu bagaimana sifat Cheng Peini yang sebenarnya. Apakah Nenek juga tidak tahu? Kalau Kakakku bersikap baik pada wanita mana pun, Cheng Peini pasti akan memperlakukan wanita itu dengan jahat."     

"Percaya padaku, hanya karena Kakakku baik denganku, dia langsung memperlakukan banyak hal-hal jahat dan selalu menuduh aku yang melakukannya. Aku yang masih bermarga Lin saja diperlakukan seperti itu, sampai aku tidak bisa bertahan lagi di sini. Ketika ada wanita lain yang dibawa pulang dan Kakakku mengakuinya sebagai pacar, apakah dia bisa bertoleransi padanya? Jika dia bisa membunuh orang di sini, dia pasti sudah membunuh Gu Xiaoran sejak awal."     

Xie Baoling melirik Gu Xiaoran dan terdiam selama beberapa saat, "Tapi Pamanmu bersikeras mengatakan dia melihat dengan kedua matanya sendiri, bahwa Gu Xiaoran merebut cincin milik Cheng Peini lalu mendorongnya ke danau sehingga Cheng Peini terjatuh ke danau."     

Padahal sebenarnya, tadi Xie Baoling duduk di kursi belakang mobil. Sehingga dia hanya melihat Cheng Peini jatuh ke dalam danau, mengenai kejadian bagaimana Cheng Peini bisa sampai jatuh ke dalam danau dia tidak melihatnya secara langsung.     

"Apa kamu percaya?"     

"Ini bukan masalah percaya atau tidak. Meskipun sifat Mo Zhenzhong sangat menyebalkan, tetapi dia tidak akan berbohong."     

Gu Xiaoran tahu bahwa Xie Baoling ingin mencari tahu kebenaran yang ada, meskipun saat ini penyangkalan Lin Shuangshuang tidak terlalu membuatnya yakin, tetapi dia tetap harus menyangkal dan mengatakan bahwa Gu Xiaoran memang tidak bersalah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.