Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Sulit untuk Diperdebatkan



Sulit untuk Diperdebatkan

0Mo Zhenzhong melihat Gu Xiaoran dengan tatapan penuh amarah, seolah ada api di dalam matanya, "Sebaiknya kamu mendoakan Peini yang baik-baik saja. Kalau tidak, aku akan menyuruhmu membayar nyawa Peini!"      
0

Gu Xiaoran menggigit bibirnya dengan panik, ketika dia melihat Mo Zhenzhong menyelamatkan Cheng Peini, dia sudah mengerti masalah apa akan dia hadapi.     

Tadi sebenarnya Cheng Peini sudah melihat Mo Zhenzhong berdiri di dekat jendela, sehingga dia dengan sengaja berakting menjatuhkan dirinya sendiri danau.     

Saat mobil berhenti, Xie Baoling turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Kemudian dia memandang Cheng Peini yang ada di pelukkan Mo Zhenzhong. Dia pun mulai panik dan dengan suara yang gemetar dia berkata, "Ada apa dengan ini? Cepat, cepat panggil dokter."     

Dengan cepat ada seseorang yang mengeluarkan ponsel untuk menghubungi dokter.     

Pada saat itu juga, Mo Qing keluar dari Vila. Dengan sekilas dia melihat ke arah tempat yang terjadinya keributan, kemudian Mo Qing dengan tenang menatap Gu Xiaoran yang berdiri di tepi danau. Lalu Mo Qing menggendong Cheng Peini dari pelukan Mo Zhenzhong.     

Cheng Peini segera membuka matanya dan menggenggam baju Mo Qing dengan erat. Entah karena kesakitan atau kedinginan, seluruh tubuh Cheng Peini gemetar di dalam pelukan Mo Qing.     

Air matanya mulai mengalir dari sudut matanya, dan dengan lemah dia berkata, "Mo Qing, cincinku, tolong bisakah kamu meminta dia mengembalikan cincinku?"     

Seketika semua orang melihat ke arah tangan Gu Xiaoran yang terkepal.     

Pada saat ini, Gu Xiaoran baru sadar bahwa ada sesuatu di telapak tangannya. Perlahan dia membuka kepalan tangannya, dan ternyata di telapak tangannya ada cincin milik Cheng Peini, seketika dia pun langsung tertegun.      

"Aku..."     

Plakk… Tanpa menunggu penjelasan dari Gu Xiaoran, Mo Zhenzhong langsung mengangkat tangan dan menampar wajah Gu Xiaoran dengan keras. Bekas lima jarinya langsung membekas dan terlihat dengan jelas di wajah Gu Xiaoran yang putih itu.     

Mo Qing langsung mengerutkan keningnya.     

"Mo Zhenzhong, kenapa kamu memukul orang tanpa bertanya dengan jelas apa yang telah terjadi terlebih dulu?" Xie Baoling memiliki kesan yang baik terhadap Gu Xiaoran, sehingga dia merasa bahwa Gu Xiaoran tidak mungkin dengan sengaja menyakiti Cheng Peini. Dan dia yakin pasti ada kesalahpahaman dalam hal ini.     

"Aku melihat dia mendorong Peini ke danau dengan kedua mataku sendiri, apa yang harus ditanyakan lagi?"     

Tidak lama kemudian, dokter pribadi keluarga Mo datang. Mo Qing menatap Gu Xiaoran sekilas, kemudian dia menggendong Cheng Peini dan membawanya masuk ke dalam.     

Diam-diam Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Dengan menahan rasa sakit yang hebat akibat tamparan di wajahnya, Gu Xiaoran berusaha untuk tetap tenang dan berjalan mendekati Cheng Peini yang digendong oleh Mo Qing.     

Tubuh Cheng Peini tampak meringkuk ke dalam pelukan Mo Qing, seolah-olah dia merasa ketakutan.     

Ekspresi Mo Zhenzhong menjadi semakin muram, tiba-tiba dia menghentikan Gu Xiaoran, "Apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Aku hanya ingin mengembalikan cincin ini kepadanya!" Gu Xiaoran dengan tenang menatap Mo Zhenzhong yang marah, "Aku tidak merebut cincinnya dan juga tidak mendorongnya."     

"Kalau kamu tidak merebut cincinnya, kenapa cincinnya bisa ada di tanganmu? Aku melihat dengan kedua mataku sendiri, bahwa kamu yang mendorong Cheng Peini sehingga dia jatuh ke lantai bawah. Apa kamu masih ingin berdalih? Usiamu masih muda, akan tetapi perbuatanmu begitu kejam. Sepertinya Anakku sudah buta sampai bisa membawamu ke rumah."      

Kebanyakan orang pasti akan lebih percaya jika sudah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Dan saat ini Gu Xiaoran benar-benar tidak bisa menjelaskan apa-apa lagi padanya. Meski demikian, Gu Xiaoran harus menceritakan kenyataan yang ada. Orang-orang mau percaya atau tidak, sudah tidak penting lagi baginya.     

Gu Xiaoran memandang punggung Mo Qing yang sedang menggendong Cheng Peini, seketika hatinya terasa dingin, seolah tenggelam ke dalam danau.     

Selama ini Gu Xiaoran tidak pernah berharap bisa diterima dengan baik di keluarga Mo, akan tetapi perlindungan Mo Qing membuatnya memiliki ekspektasi yang berlebihan. Namun tamparan Mo Zhenzhong barusan, seolah langsung memecahkan ekspektasi tersebut.     

Gu Xiaoran sama sekali tidak ingin melihat Mo Qing, sehingga dia pun langsung berbalik badannya dan hampir saja meneteskan air matanya. Setelah memberikan cincin itu kepada Xie Baoling, Gu Xiaoran langsung berbalik badan dan berjalan ke arah pintu.     

Tiba-tiba suara Mo Zhenzhong yang dingin dan penuh hinaan terdengar dari belakang, "Jika bukan karena merasa bersalah, akankah ada orang yang setelah menyakiti orang lain langsung lari? Biarkan saja dia pergi jauh-jauh, supaya tidak mengganggu pemandangan saja. Jangan sampai aku melihatmu muncul lagi di sisi Anakku!"     

Kemudian Mo Qing keluar dari rumah, dia melihat Gu Xiaoran sambil menegakkan punggungnya, dan sikapnya masih keras kepala seperti biasanya. Tiba-tiba Mo Qing mengerutkan alisnya semakin erat dan memanggil Gu Xiaoran, "Gu Xiaoran!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.