Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Giliran Kamu Menggangguku, Aku Membiarkanmu Memelukku



Giliran Kamu Menggangguku, Aku Membiarkanmu Memelukku

0Tanpa sadar Gu Xiaoran mundur dan melangkahkan kakinya ke belakang, akan tetapi punggungnya ternyata sudah mengenai ujung pagar sehingga dia tidak bisa mundur lagi.     
0

Gu Xiaoran melihat Mo Qing menundukkan kepalanya, sehingga dari jarak dekat dia bisa melihat wajahnya Mo Qing yang tampan dan memikat hati. Berada dalam jarak yang sangat dekat seperti ini, membuat napas Gu Xiaoran menjadi tidak lancar. Kemudian dengan cepat Gu Xiaoran berbalik badan dan membelakangi Mo Qing, agar Mo Qing tidak bisa melihat wajahnya yang memerah.     

"Bukankah ini milik Imperial Group?"     

"Ini adalah milik Ibuku!" Tatapan mata Mo Qing tiba-tiba menjadi gelap.     

"Ibumu?" Gu Xiaoran baru saja mendengar Mo Qing mengatakan bahwa ini adalah kediaman lama Ibunya, akan tetapi dia tidak menyangka ternyata taman bunga mawar yang tersebar luas melintasi perbukitan ini sebenarnya adalah milik Ibunya Mo Qing.     

"Iya. Keluarga Ibuku telah menanam bunga mawar dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ibuku sangat suka dengan kebun bunga mawar. Kebun ini memiliki sejarah selama dua ratus tahun. Setelah Ibuku meninggal, Nenek dari pihak Ibuku sangat sedih sehingga Beliau tidak lagi memiliki pemikiran untuk mengurus kebun bunga mawar ini. Sehingga kebun bunga mawar ini dibagi-bagikan kepada para anggota keluarga." Ujar Mo Qing.      

Gu Xiaoran dengan tenang mendengarkannya, dia tidak berkata apa-apa supaya tidak memutuskan pembicaraan Mo Qing.     

"Setelah aku pulang, aku mengambil kembali tanah tersebut dan menanam lagi bunga-bunga mawar di sini."     

Gu Xiaoran menoleh dan menatap Mo Qing. Di bawah cahaya matahari yang terbenam, tubuh Mo Qing terlihat seperti ada lapisan cahaya keemasan. Fitur wajahnya yang indah, membuat orang lain tidak bisa mengalihkan pandangan dari dirinya. Pada saat Mo Qing tidak menyebalkan, dia terlihat benar-benar sangat mempesona.     

Dagu Mo Qing perlahan menyentuh telinga Gu Xiaoran, kemudian dia mengencangkan lengannya dan memeluk Gu Xiaoran dari belakang. Mereka terlihat cukup mesra!     

Gu Xiaoran sedikit menggeser tubuhnya karena dia merasa tidak nyaman, "Ayahmu… mereka tidak ada di sini, kamu tidak perlu berakting lagi."     

Mo Qing tidak ingin membiarkan Gu Xiaoran jauh darinya, sehingga dia pun memeluk Gu Xiaoran dan tiba-tiba memutar badannya. Kemudian dia bersandar pada pagar kayu dan duduk, lalu menarik Gu Xiaoran ke dalam pelukannya dan meletakkan dagunya di pundak Gu Xiaoran, "Aku suka memelukmu seperti ini."     

Badan Gu Xiaoran sedikit gemetar, dia pun menoleh ke samping untuk melihat Mo Qing. Dari jarak yang sangat dekat, Gu Xiaoran melihat wajah Mo Qing dari bagian samping, yang memikat hati dan sangat mempesona.     

Mo Qing sedikit menundukkan kepalanya dan perlahan mulai mencium bibir Gu Xiaoran. Dalam posisi yang seperti ini, tubuh Gu Xiaoran tidak bisa bergerak di dalam pelukan Mo Qing.     

Mo Qing pun tersenyum sambil mengencangkan lengannya memeluk Gu xiaoran dan melihat lagi ke arah kejauhan.     

Gu Xiaoran menghela napas panjang, meskipun dia mengetahui bagaimana buruknya Mo Qing, namun dia tetap masih tergila-gila dengan pelukannya. Dia tarik napas dalam-dalam supaya bisa menenangkan dirinya.     

"Mo Qing, aku tidak akan membiarkanmu melakukan apapun yang kamu inginkan lagi."     

"Hmm?"     

"Aku tidak akan membiarkanmu mempermainkan aku lagi. Aku juga tidak akan membiarkanmu menghinaku lagi."     

Mo Qing tersenyum dengan tenang, kemudian dia bertanya "Apapun yang ingin aku lakukan kepadamu, apakah kamu bisa melawannya?"     

"Kenapa masih ada orang yang bisanya cuma mengganggu orang lain, tapi juga masih bisa bersikap sesombong ini?" Gu Xiaoran mengerutkan keningnya. Biasanya jika Mo Qing ingin memeluk Gu Xiaoran, dia langsung memeluknya. Jika ingin menciumnya, dia pun langsung menciumnya. Ketika Mo Qing ingin melakukan apapun yang inginkan, dia langsung melakukannya tanpa berpikir panjang. Bagi Gu Xiaoran, sikap Mo Qing yang seperti ini benar-benar sangat menyebalkan.     

"Kalau begitu giliran kamu yang menggangguku. Aku membiarkanmu memeluk dan menciumku, bagaimana?"     

"Kamu benar-benar menyebalkan!" Gu Xiaoran menggertakkan giginya dengan kesal, namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadap pria ini.     

"Kamu sendiri yang tidak ingin memelukku dan menciumku, sekarang kamu tidak boleh menyalahkanku jika aku memanfaatkanmu." Bantah Mo Qing dengan sikapnya yang tidak tahu malu. Tiba-tiba dia mengambil kesempatan untuk mencium wajah Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran yang awalnya marah tiba-tiba merasa terhibur karena sikap Mo Qing padanya. Kemudian dia pun membalikkan badannya dan memukul Mo Qing.     

Mo Qing tersenyum sambil memegang tangan Gu Xiaoran, dia menatap Gu Xiaoran dengan sorot mata yang mendalam. Kemudian perlahan dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Xiaoran, aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa kamu adalah milikku. Kamu tidak bisa lepas dari genggaman telapak tanganku."     

Gu Xiaoran terpesona dengan sorot mata Mo Qing yang sangat dalam padanya. Dia tidak bisa lagi mengalihkan pandangannya, dan dia hanya bisa membiarkan Mo Qing menciumnya.     

Gu Xiaoran sering mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap menjaga jarak dengan Mo Qing, dan juga tidak boleh memiliki hubungan apapun lagi dengan Mo Qing. Akan tetapi, Mo Qing sering kali menembus garis pertahanannya dengan mudah, sehingga membuat Gu Xiaoran semakin terjerumus ke dalamnya.     

Setelah melewati waktu yang cukup lama, akhirnya bibir Mo Qing baru meninggalkan bibir Gu Xiaoran. Mo Qing dengan tenang menarik Gu Xiaoran ke dalam pelukannya, dia menekuk kakinya yang panjang sambil menopang tubuhnya di pagar kayu.     

Gu Xiaoran hanya diam dan tidak bicara apa-apa lagi, karena dia takut akan merusak suasana hangat seperti yang dia harapkan.     

Saat ini, mereka seperti kembali pada saat masa-masa sekolah menengah pertama, di mana tidak ada kebencian dan saling menyakiti, hanya ada kepolosan anak muda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.