Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kehangatan (6)



Kehangatan (6)

0"Tidak pulang?" Mo Qing mengalihkan pandangannya dari Mo Zhenzhong ke Cheng Peini. Ini adalah pertama kalinya Mo Qing menatap Cheng Peini dengan tatapan yang serius setelah masuk ke dalam ruang makan.     
0

"Iya, mulai hari ini aku bekerja di Imperial Group sebagai sekretaris Direktur dan kali ini datang ke Kota Huaining untuk membantu Direktur. Jadi aku harus menunggu selesai mengurus masalah di sini baru bisa pulang."     

Mo Qing melihat Ayahnya dan bertanya, "Apa ini yang Ayah maksud?"     

Mo Zhenzhong menganggukkan kepalanya, "Iya, ini maksudku. Kamu terlalu berambisi, kalau ada Peini yang menemanimu, aku baru bisa merasa tenang."     

"Aku tidak perlu bantuan dari siapa-siapa!" Mo Qing mendorong kursi dan langsung berdiri. Ekspresi wajahnya tampak sangat datar, kemudian dia berkata, "Aku sudah selesai makan."     

Setelah itu Mo Qing menoleh ke arah kepada Gu Xiaoran dan bertanya, "Apakah kamu sudah selesai makan?"     

Gu Xiaoran langsung menganggukkan kepalanya, karena dia juga tidak suka berlama-lama di sini.     

Mo Qing tidak peduli dengan emosi Mo Zhenzhong dan dia pun langsung menarik Gu Xiaoran keluar dari ruang makan.     

Gu Xiaoran menoleh ke belakang dan dia mendapati bahwa Cheng Peini menatapnya dengan tatapan yang tajam.     

Setelah keluar dari pintu vila, Mo Qing langsung menyeret Gu Xiaoran masuk ke dalam mobil. Setelah itu dia duduk di tempat pengemudi.     

"Mau pergi ke mana?" Gu Xiaoran melihat raut wajah Mo Qing yang tampak sangat muram. Meskipun demikian, jika dilihat dari samping, wajah Mo Qing terlihat sangat tampan. Namun ekspresinya sangat dingin seperti es, sehingga Gu Xiaoran merasa sedikit khawatir.     

"Keluar untuk jalan-jalan."     

"Dia pasti sangat suka denganmu!"     

"Aku tidak tahu, sejak kapan kamu jadi mak comblang." Suara Mo Qing terdengar sangat dingin seperti salju di musim dingin.     

Seketika Mo Qing langsung menginjak pedal rem mobilnya, dan berkata dengan suara yang dingin, "Kamu jangan lupa identitas dirimu!"     

Badan Gu Xiaoran terdorong ke depan karena Mo Qing mengerem secara tiba-tiba. Untungnya dia mengenakan sabuk pengaman, sehingga badannya masih bisa ditahan oleh sabuk pengaman tersebut. Gu Xiaoran tampak sangat ketakutan, sehingga wajahnya tampak sangat pucat, kemudian dia melirik Mo Qing dan bertanya, "Menurut Tuan Muda Mo, apa identitasku? Alat permainan? Atau lainnya?"     

Kata 'alat permainan' ini terdengar cukup kasar.     

meskipun Gu Xiaoran bertanya seperti itu, namun Mo Qing tidak suka menjelaskan. Karena meskipun dia menjelaskan kepada Gu Xiaoran, percuma saja penjelasannya itu juga tidak akan baik.     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran dalam waktu yang cukup lama, kemudian dia mengerutkan alisnya dan menjawab pertanyaan Gu Xiaoran sambil menggertakkan giginya, "Sangat baik!"     

Kemudian Mo Qing menoleh kembali dan melepaskan pedal rem mobilnya, dan dia pun mulai menginjak pedal gas. Seketika mobil melaju dalam kecepatan yang sangat tinggi, seperti anak panah melesat dari busurnya.     

Gu Xiaoran pun sangat ketakutan, dan dia pun memegang sabuk pengaman dengan erat. Bahkan dia pun tidak berani bicara dengan Mo Qing supaya tidak mengalihkan fokusnya dalam menyetir.     

Mobil melaju melewati taman bunga dan pada akhirnya berhenti di sebuah tempat yang tinggi, sehingga dapat melihat taman tersebut.     

Mo Qing turun dari mobil, kemudian naik ke tempat tinggi tersebut. Setelah sampai di atas dia ke bawah, dan melihat Gu Xiaoran yang masih ketakutan ada di dalam mobil, "Ayo naik ke sini!"     

Gu Xiaoran membuka pintu mobil dan dengan hati-hati melewati tangga untuk naik ke atas. Kemudian dia bersandar di sisi pagar dan melihat ke taman bunga mawar yang sangat luas. Bunga mawar yang warna-warni bermekaran dengan indah di hamparan yang luas. Seperti pelangi yang ada di langit. Bunga mawar yang paling dekat dengan mereka adalah bunga mawar berwarna biru.     

"Wah, sangat cantik! Sangat wangi!" Gu Xiaoran merasakan keharuman dan keindahannya, seketika dia teringat arti dari bunga mawar berwarna biru, yaitu kemustahilan adanya cinta sejati!     

Ketika melihat taman bunga ini, ekspresi wajah Mo Qing yang biasanya terlihat dingin kini berubah menjadi lembut. Kemudian dia berjalan mendekati Gu Xiaoran dan menghentikan langkahnya tepat di belakang Gu Xiaoran. Kedua tangannya memegang di pagar di kedua sisi badan Gu Xiaoran sembari bertanya, "Suka ya?"     

"Iya!" Tidak ada wanita yang tidak suka dengan pemandangan yang seindah ini.     

Angin berhembus meniup rambut Gu Xiaoran yang panjang, dia melihat taman bunga yang sangat luas ini sampai tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam jarak yang sangat dekat dengan Mo Qing.     

"Jangan-jangan ini juga aset yang dimiliki Imperial Group?"     

Di sini ada begitu banyak bunga mawar, tetapi Gu Xiaoran tidak pernah mendengar Cheng Xiaoyue membicarakan hal ini sebelumnya.     

"Bukan! Taman bunga mawar ini tidak ada hubungannya dengan Imperial Group!"     

"Kita sembarangan masuk ke halaman rumah orang lain, apakah akan dianggap sebagai pencuri?"     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran dan merasa malas untuk menjelaskan kepadanya.     

"Kalau ini bukan aset keluargamu dan tidak dapat izin dari pemilik, kita tidak boleh berada di sini." Gu Xiaoran langsung berdiri. Ketika berbalik badan hidungnya hampir mengenai dada Mo Qing, dan saat itu dia baru menyadari bahwa Mo Qing berdiri dalam jarak yang sangat dekat dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.