Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kehangatan (3)



Kehangatan (3)

0Tatapan mata Mo Qing tampak suram. Mengenai kasus yang terjadi pada Ibunya, Mo Qing dan Mo Zhenzhong mempunyai satu tujuan yang sama, tetapi dalam cara kerja mereka berbeda.     
0

Meskipun Mo Qing menggunakan segala macam cara untuk mencapai tujuannya, tetapi dia tetap teliti dan berhati-hati. Setelah menyebar jaringannya, dia akan mengintai dengan hati-hati dan tidak akan melepaskan setiap petunjuk dan informasi yang dia dapatkan. Melalui informasi yang dia dapatkan, dia akan mencari informasi yang lengkap tentang pelakunya dan setelah itu dia baru menangkapnya.     

Tetapi cara yang dilakukan Mo Qing ini berbeda dengan Ayahnya yang sudah terbiasa membunuh. Sehingga ketika berada di tempat ilegal yang penuh dengan ancaman dan kekerasan, Ayahnya pasti akan memilih untuk membunuh orang lain, demi dirinya bisa hidup. Bahkan jika dia harus membunuh seribu orang pun, dia tidak akan melepaskan satu orang pun. Lama-kelamaan Ayahnya itu terbiasa menggunakan cara kejam seperti ini.     

Bahkan jika di kemudian hari akan mulai berbisnis legal, orang tersebut tidak akan bisa mengubah kebiasaannya yang selalu melakukan cara kejam.     

Akhir-akhir ini, Ayah Mo Qing telah mengutus orang lain untuk menyelidiki Gu Xiaoran. Jika Mo Qing tidak melakukan tindakan apa-apa, ketika Ayahnya mendapat informasi tertentu, Ayahnya pasti akan melakukan kekerasan terhadap Gu Xiaoran. Dan pada saat itu, Mo Qing pasti akan berdiam diri dan hanya melihat Ayahnya memberikan hukuman kepada Gu Xiaoran dengan kekerasan.     

Karena itu lah, Mo Qing harus bertindak terlebih dulu, dan dia tidak ingin membiarkan Ayahnya ikut campur semua rencana atau tindakannya.     

Tetapi Mo Qing tidak mungkin memberitahu Gu Xiaoran tentang semua hal ini. Ketika melihat Mo Qing tidak ingin menjawab pertanyaan darinya, Gu Xiaoran juga memilih diam dan tidak bertanya lagi lebih banyak.     

10 menit kemudian, mereka tiba-tiba berhenti di depan sebuah vila yang desain bangunannya bergaya arsitektur China. Meskipun bangunan vila ini antik, namun memberikan kesan namun anggun dan mewah, sama sekali tidak terlihat norak.     

Mo Qing merangkul pinggang Gu Xiaoran, lalu mengajaknya berjalan menuju pintu utama. Mereka melewati ruang tamu yang luas, lalu berjalan menuju ke ruang makan.     

Di dalam ruang makan itu sudah ada 4 orang yang duduk di sana. Ada seorang pria yang usianya sekitar 50 tahunan, dan pria tersebut adalah Ayahnya Mo Qing yang bernama Mo Zhenzhong. Di sebelah Mo Zhenzhong duduk seorang wanita yang usia sekitar 40 tahunan, dan dua orang yang lainnya adalah Cheng Peini dan Lin Yizhi.     

Ketika Gu Xiaoran mendengar bahwa dulu tempat ini adalah tempat tinggal Ibunya, dia sudah berpikir bahwa akan bertemu dengan Mo Zhenzhong. Tetapi dia sama sekali tidak menyangka dia akan melihat pemandangan di mana Mo Zhenzhong menunggu Mo Qing pulang untuk makan bersama.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasa tidak nyaman, kemudian dia pun bertanya pada Mo Qing dengan nada rendah, "Apa yang sedang kamu rencanakan?"     

"Makan!" Jawan Mo Qing dengan tagas.      

"Aku mau makan di tempat lain." Gu Xiaoran berbalik badan dan hendak pergi.     

Mo Zhenzhong mengajak Cheng Peini ke sini, tentu saja ingin Cheng Peini mempunyai perasaan yang lebih terhadap Mo Qing. Jika aku di sini pasti hanya akan mengganggu mereka berdua, dan Mo Zhenzhong pasti akan merasa tidak senang. Batin Gu Xiaoran.     

Tiba-tiba Mo Qing menghentikan langkah Gu Xiaoran yang hendak pergi, kemudian mendekati telinganya, menggigit telinganya, dan berkata dengan nada rendah, "Kamu pergi sekarang juga tidak bisa, mungkin saja semua orang sudah tahu bahwa kita tidur di satu kamar tadi malam. Kalau kamu pergi sekarang, berarti kamu sedang merasa bersalah!"     

"Aku merasa bersalah apa?"     

"Karena kamu telah menggodaku!"     

"Mengapa kamu tidak memikir bahwa orang lain akan mengira kamulah yang menggodaku?" Gu Xiaoran menggertakkan giginya dengan kesal.     

"Kalau orang lain tahu kamu adalah putri dari Gu Zhengrong, kamu bilang mereka akan percaya siapa yang menggoda terlebih dulu?" Mo Qing tersenyum, dan terlihat sangat menawan, "Jika seperti itu, maka Gu Zhengrong pasti ingin kembali membangkitkan bisnisnya dan menyuruh Putrinya menggoda Tuan Muda Imperial Group."     

"Kamu sangat licik!" Gu Xiaoran merasa sangat kesal, bahkan dia sampai menendang kaki Mo Qing dengan kuat.     

Kemudian Mo Qing hanya mengangkat alisnya dan dengan suara yang rendah dia berkata, "Bantu aku berakting dengan baik. Aku pastikan, tidak akan ada orang lain yang menyebarkan masalah ini."     

Setelah selesai berbicara, Mo Qing merangkul bahu Gu Xiaoran dan berjalan masuk ke dalam ruang makan.     

"Ayahmu..."     

"Tenang saja, hari ini dia tidak akan melakukan apa-apa kepadamu."     

Hanya hari ini ya. Batin Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran merasa sangat depresi, hingga rasanya dia ingin mati saja.     

Mo Zhenzhong adalah mantan CEO Imperial Group. Saat masih SMP, Gu Xiaoran tahu bahwa Ziyan bekerja di Imperial Group dan sengaja mencari informasi mengenai Imperial Group.     

Gu Xiaoran masih mengingat, saat itu masyarakat umum memberikan komentar tentang cara kerja CEO Mo Zhenzhong yang sangat tegas, bahkan bisa dibilang dia adalah orang yang kejam!     

Dan ada juga salah satu orang yang berkomentar bahwa Mo Zhenzhong adalah orang yang pendendam.     

Jika sampai membuat Mo Zhenzhong marah dan mencari masalah dengannya, maka saat itu sudah tidak ada jalan lain lagi untuk melanjutkan hidup!     

Meskipun Gu Xiaoran tidak ingin makan bersama dengan mereka, tetapi dia tidak ingin bertengkar dengan Mo Qing di depan umum. Sehingga dengan terpaksa dia mengikuti Mo Qing masuk ke ruang makan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.