Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Kehangatan (2)



Kehangatan (2)

0"Aku…" Gu Xiaoran menatap Cheng Peini, setelah itu pandangannya beralih menatap Mo Qing. Kemudian Gu Xiaoran mengambil tas punggungnya dan berjalan keluar kamar. Kopernya masih ada di dalam kamar dan pintu kamar yang dia tempati ini terkunci otomatis dengan sidik jari, jika tidak menggunakan sidik jari Mo Qing, maka Gu Xiaoran tidak bisa mengambil kopernya.     
0

"Ayo." Mo Qing menggandeng tangan Gu Xiaoran, lalu mereka berjalan menuju lift.     

"Kamu pergi temani Ayahmu saja, aku bisa makan sendiri." Gu Xiaoran menatap Cheng Peini sekilas. Mo Zhenzhong dan Mo Qing datang bersamaan ke Kota Huaining berarti mereka ada urusan pribadi. Aku bukan Santa Maria, aku tidak akan mengabulkan keinginan Cheng Peini, tetapi aku juga tidak ingin mengganggu urusan penting Mo Qing. Batin Gu Xiaoran.      

"Jangan banyak omong kosong!" Mo Qing berbicara dengan suaranya yang dingin.     

Cheng Peini langsung tertegun, dia hanya bisa melihat punggung Mo Qing yang berjalan menjauh darinya. Dia percaya bahwa Mo Qing akan meninggalkan dirinya sendiri di sini dan mengajak wanita murahan itu pergi bersamanya.     

Ketika melihat Mo Qing dan Gu Xiaoran masuk ke dalam lift, Cheng Peini yang tercengang itu baru kembali tersadar.     

"Mo Qing!"     

Mendengar Cheng Peini memanggilnya, Mo Qing hanya meliriknya sekilas. Kemudian dia menyuruh petugas penutup lift untuk menutup pintu lift.     

Tangan Cheng Peini yang memegang tas tangan bermerek Channel, menggenggam tasnya lebih erat. Dia mengepalkan tangannya sampai kukunya hampir melukai tangannya.     

Ketika Cheng Peini melihat tabloid yang di dalamnya ada foto Gu Xiaoran bersama dengan Mo Qing, meskipun di dalam hati merasa tidak senang, namun Cheng Peini tidak terlalu menganggap Gu Xiaoran sebagai ancamannya.     

Tetapi, untuk mencegah Gu Xiaoran si rubah itu mendekati Mo Qing, dia tetap mengutus orang lain untuk mencari informasi tentang Gu Xiaoran saat masih di sekolah. Saat itu, dia baru tahu bahwa Feng Gang dan teman-temannya mencoba memperkosa Gu Xiaoran di tempat parkir.     

Setelah mengetahui kejadian itu, Cheng Peini semakin tidak terlalu peduli dengan Gu Xiaoran. Baginya, Gu Xiaoran hanyalah wanita miskin yang tidak pantas berada di kalangan orang-orang kelas atas.     

Namun dia tidak menyangka bahwa ternyata wanita miskin itu akan muncul di Kota Huaining dan keluar dari kamar yang sama dengan Mo Qing. Seketika, Cheng Peini merasa bahwa selama ini analisisnya tentang Gu Xiaoran sudah salah besar.     

Wanita murahan ini benar-benar memiliki hubungan lebih dengan Mo Qing. Batin Cheng Peini.      

Saat ini usia Cheng Peini sudah lebih dari 20 tahun. Tentu saja, dia tahu tentang hawa nafsu seorang pria. Tetapi saat memikirkan bahwa Mo Qing melakukan hubungan intim dengan Gu Xiaoran, dia sangat iri sampai rasanya ingin gila.     

Di dalam benak Cheng Peini penuh adalah gambaran bagaimana Mo Qing sedang berhubungan intim dengan Gu Xiaoran. Dia sangat membenci Gu Xiaoran, bahkan dia sampai menggertakkan giginya, "Gu Xiaoran, dasar wanita murahan! Beraninya kamu menyentuh priaku, aku akan membuatmu menderita!"     

-     

Mo Qing dan Gu Xiaoran berjalan keluar dari pintu utama hotel. Petugas parkir mengemudi mobilnya, kemudian mobil pun berhenti di depannya. Setelah itu Mo Qing mengambil kunci mobilnya sambil menatap Gu Xiaoran, "Gu Xiaoran, kamu harus mulai bekerja."     

"Kerja apa?" Gu Xiaoran mengikuti Mo Qing naik ke dalam mobil. Sebelumnya, dia hanya merasa bahwa pekerjaan sebagai seorang asisten ini hanyalah sebuah alasan Mo Qing, namun dia benar-benar tidak menyangka ternyata ada pekerjaan lain yang harus dia lakukan.     

Ketika Gu Xiaoran bertanya, Mo Qing tidak langsung menjawab. Mobil Pagani berwarna abu-abu melaju keluar dari kota dan menuju ke tempat penghijauan.     

Gu Xiaoran pernah mendengar bahwa tempat ini sama seperti Kota Linjiang. Luasnya 100 mil, dan semuanya dikelilingi oleh pegunungan dan air yang ada di sana juga sangat jernih. Menurut Feng Shui tempat ini adalah wilayah yang strategis dan membawa keberuntungan.     

Ketika melihat Mo Qing dengan ekspresi yang datar, Gu Xiaoran semakin bingung dan tidak tahu mengapa Mo Qing mengemudikan mobilnya menuju ke tempat tersebut.     

Mobil itu melaju melalui jalan yang berliku-liku selama 30 menit, dan tidak lama kemudian mulai masuk ke area taman bunga. Setelah masuk ke dalam area taman bunga, Mo Qing mengurangi kecepatan laju mobilnya, kemudian dia menyentuh wajah Gu Xiaoran dengan lembut. Sentuhannya yang lembut seperti ini, tidak pernah dia lakukan sebelumnya.      

Pada saat itu, tiba-tiba ada sebuah mobil Ferrari merah yang melaju melewati mobil mereka dengan kecepatan yang tinggi, dan dengan cepat mobil tersebut menjauh dari mobil yang mereka naiki.     

Di dalam hati Gu Xiaoran tiba-tiba merasa cemas. Kecepatan mobil itu pasti ada di atas 200 km/jam. Kalau tidak bisa mengontrol mobil dengan baik, mobil tersebut pasti akan melewati taman bunga, kalau sampai melindas bunga-bunga yang ada di taman bunga, bukankah akan merusak banyak bunga yang ada di taman?     

Gu Xiaoran menoleh dan mendapati bahwa tatapan mata Mo Qing tampak tidak senang setelah melihat mobil yang baru saja lewat itu.     

"Ini tempat apa?"     

"Dulu tempat ini adalah tempat tinggal Ibuku."     

"Kenapa kita datang di sini?" Gu Xiaoran tiba-tiba kaget. Ibunya pasti menyukai bunga-bunga ini. Kalau tidak, dia tidak akan masuk ke taman bunga dengan ekspresi yang lembut. Namun ketika melihat ada mobil yang melaju dengan kecepatan yang tinggi, dia tampak sedikit tidak senang. Batin Gu Xiaoran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.