Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkanmu (10)



Aku Menginginkanmu (10)

0"Jangan pergi!" Mo Qing berkata dengan suaranya yang serak. Kemudian dia pun segera menarik kembali Gu Xiaoran dan memeluknya dengan kuat, "Temani aku."     
0

"Kamu kenapa?" Gu Xiaoran tidak pernah melihat Mo Qing merasa kesepian seperti ini. Meskipun dia sangat membenci Mo Qing, namun saat ini dia tidak tega jika harus mendorongnya pergi.     

Kemudian Gu Xiaoran menjulurkan tanganya dan membelai wajah Mo Qing yang tampan. Jika mereka tidak memiliki begitu banyak kesalahpahaman, mungkin saat ini mereka bisa benar-benar pacaran.     

"Tidak apa-apa, biarkan aku memelukmu sebentar." Mo Qing membenamkan kepalanya ke dalam rambut Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran tidak menyangka, ternyata Tuan Muda dari Imperial Group juga bisa bertingkah seperti anak kecil yang memiliki yang sedang merasa frustasi dalam pelukannya.     

Kemudian Gu Xiaoran mengulurkan tangannya, lalu memeluk pinggang Mo Qing, menepuk bahunya dengan pelan dan berusaha untuk menenangkannya tanpa suara.     

Tidak peduli meskipun dia orang yang kaya atau pun licik, tetap saja dia juga manusia biasa yang memiliki hati. Terkadang dia juga akan merasa kesepian dan frustrasi.     

Tindakan Gu Xiaoran yang menepuk-nepuk punggungnya dengan perlahan itu ternyata telah berhasil menghangatkan hati Mo Qing. Kini Mo Qing memandang wajah Gu Xiaoran, mendekati bibirnya, dan perlahan mencoba mencium bibirnya. Sentuhan kali ini berbeda dengan ciuman ganas yang dia lakukan sebelumnya.     

Entah mengapa, sorot mata Mo Qing yang menunjukkan rasa sakit yang dirasakannya itu juga mempengaruhi suasana Gu Xiaoran.     

Hal itu juga telah membuat Gu Xiaoran tiba-tiba teringat kejadian pada saat dirinya kehilangan memori ingatannya ketika berusia 12 tahun. Saat itu, dia merasa sangat kesepian dan tidak berdaya. Gu Xiaoran menatap Mo Qing lekat-lekat.     

Kemudian Mo Qing kembali menundukkan kepalanya dan mencium lembut Gu Xiaoran. Gu Xiaoran tidak mendorongnya pergi, dan dengan lembut menelan kepahitan yang dia rasakan.     

Ciuman ini termasuk kesakitan yang mendalam di dalam hati Mo Qing, tidak ada keinginan erotis, melainkan keinginan batin.     

Setelah beberapa saat kemudian, Mo Qing melepaskan bibirnya di bibir Gu Xiaoran yang lembut. Tetapi hidung mereka berdua masih tetap saling berdekatan satu sama lain. Mo Qing menatap Gu Xiaoran dalam-dalam, setelah beberapa kemudian, dia baru tersenyum dan mencium Gu Xiaoran lagi dengan lembut, "Ayo, bangunlah."     

Kemudian Gu Xiaoran turun dari kasur dengan linglung. Lalu dia mengambil pakaiannya dalam keadaan yang masih linglung, Setelah itu dia masuk ke kamar mandi dan mulai mandi. Ciuman Mo Qing tadi entah kenapa membuat hatinya meleleh.     

Saat itu, ketika Mo Ziyan tiba-tiba menghilang. Entah kenapa setiap kali Gu Xiaoran melihat setiap para pasangan muda yang ada di sekolah dan saling bergantung sama lain, saat itu juga Gu Xiaoran selalu merasa kesepian.     

Namun setiap kali melihat para pasangan itu, Gu Xiaoran selalu tersenyum. Padahal sebenarnya di dalam hati muncul perasaan sedih, karena bagi Gu Xiaoran ini adalah harapannya yang tidak bisa terkabul.     

Hingga pada akhirnya Gu Xiaoran tidak mendapatkan informasi lagi tentang Mo Ziyan, Saat itu juga Gu Xiaoran berpikir akan menjalani hidup dengan tenang, dan tidak akan mencintai siapapun, dan bahkan dia juga merasa tidak akan mungkin dirinya akan mendapat cinta sejati dari orang lain. Semua ini hanyalah untuk hidup.     

Kemudian Gu Xiaoran menikah dengan Han Ke demi menyelamatkan Ayahnya. Sementara itu, Mo Qing berkali-kali memperkosanya dalam situasi buruk demi membalaskan dendamnya. Setelah semua itu terjadi, Gu Xiaoran tidak lagi berharap mempunyai cinta sejati di dalam hidupnya.     

Tetapi ketika melihat kedua mata Mo Qing yang penuh dengan kesepian, Gu Xiaoran berharap Mo Qing bisa bahagia dan tiba-tiba juga ingin meraih harapan yang tidak dapat dicapai ini.     

Di dalam cermin, tampak bayangan Gu Xiaoran yang sedang mengenakan kemeja longgar berwarna krem dengan rantai manik di depan dadanya dan sabuk pinggang mutiara diikat di pinggangnya. Di bagian bawahnya Gu Xiaoran mengenakan rok pendek berwarna biru dan berbahan denim.     

Kemudian Gu Xiaoran mengikat rambutnya di tinggi-tinggi belakang, kuncir rambutnya itu terlihat seperti ekor kuda. Penampilannya kali ini membuatnya terlihat lebih muda dan elegan.     

Tetapi jika dilihat dari ekspresi wajahnya, sepertinya ada sesuatu yang berbeda dari biasanya. Tatapan matanya tidak terlihat dingin seperti sebelumnya dan hatinya juga tidak kaku seperti sebelumnya.     

Gu Xiaoran membasahi mukanya dengan air dingin supaya hatinya bisa kembali tenang.     

Dia bukanlah Ziyan yang dulu, baginya aku hanyalah sebuah bidak catur untuk melakukan pembalas dendam Ibu dan Kakak Perempuannya. Batin Gu Xiaoran.      

Kalau Gu Xiaoran terjebak dengan perasaan seperti ini, mungkin nantinya dia hanya akan merasa kecewa. Namun Gu Xiaoran tidak akan membiarkan dirinya terjebak dalam perasaan ini.     

Saat ini Gu Xiaoran sedang membaca buku sambil menunggu Mo Qing keluar dari kamar mandi, tiba-tiba jantungnya berdetak dengan cepat.     

Entah sengaja atau tidak, Mo Qing mengenakan kaos berwarna krem yang sama seperti yang pakai Gu Xiaoran, dan bawahannya Mo Qing memakai celana panjang denim berwarna biru.     

Penampilan Mo Qing saat ini terlihat sangat bersih dan energik, tidak seperti penampilannya dulu yang terlihat sangat serius saat keluar dari kantor. Ini adalah pertama kalinya Gu Xiaoran melihat penampilan Mo Qing yang terlihat masih awet muda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.