Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkanmu (8)



Aku Menginginkanmu (8)

0Raut wajah Gu Xiaoran tampak sangat pucat. Kemudian dia menurunkan kelopak matanya, bulu matanya yang tebal tampak sedikit bergetar, dia tidak berani menatap Mo Qing.     
0

Mo Qing mengerutkan bibirnya dan dalam benaknya berkata, gadis ini sepertinya sangat ketakutan.     

Kemudian Mo Qing mengalihkan pandangannya dari wajah Gu Xiaoran perlahan beralih menuju ke bawah.     

Kulit Gu Xiaoran yang putih seperti salju, lekuk tubuhnya yang bagus dibungkus oleh gaun tidur hitam berbahan tipis terlihat dengan jelas di depan mata. Seiring dengan pernapasan, tubuhnya bergetar dengan teratur sehingga membuatnya terlihat semakin menggoda.     

Jika melihat lebih jauh ke bawah, tampak sepasang kaki Gu Xiaoran yang telanjang, terlihat sangat putih dan mulus.     

Tiba-tiba jantung Gu Xiaoran berdetak sangat cepat. Kedua mata Mo Qing tampak penuh nafsu yang berapi-api. Mo Qing menahan dua tangan Gu Xiaoran yang kecil di atas kepalanya dengan satu tangan, kemudian dia mulai mencium bibirnya, dan satu tangannya yang lain perlahan-lahan membelai kulitnya yang putih dan halus.     

Tidak peduli bagaimana Mo Qing membenci Keluarga Ye ataupun hal-hal bodoh yang telah dilakukan Gu Xiaoran pada saat itu, kini Mo Qing tidak bisa lagi menahan diri untuk mendekati Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran menggeliat dengan tidak nyaman. Kain berbahan tipis yang memisahkan kedua tubuh itu bergesekan sehingga menimbulkan iritasi pada kulitnya. Gu Xiaoran ingin melawan, tetapi tubuhnya sudah tidak berdaya.     

Malam ini tindakan Mo Qing masih kuat seperti biasanya, tetapi kali ini gerakannya sangat lembut sehingga membuat Gu Xiaoran lupa bahwa Mo Qing membenci dirinya. Setiap kali melirik Mo Qing yang tampan, Gu Xiaoran merasa terobsesi untuk berhubungan intim dengannya.     

Keesokan harinya saat Gu Xiaoran terbangun. Seluruh tubuhnya terasa sangat capek dan sakit, seolah dia telah diasah berulang kali. Kemudian Gu Xiaoran menarik napas dalam-dalam, seolah ada sesuatu yang menahan bagian dadanya, sehingga dia tidak bisa bernapas dengan baik.     

Saat kembali membuka kedua matanya yang bengkak, Gu Xiaoran melihat tubuh pria yang telanjang dengan santai berada di atas badannya. Kemudian dia mendapati bahwa punggung Mo Qing yang seksi terdapat bekas goresan kuku.     

Tiba-tiba jantung Gu Xiaoran berdetak dengan cepat, dalam diam dia memandang wajah tampan Mo Qing dari samping telinganya.     

Beberapa bayangan yang menggoda kemarin malam muncul di dalam benak Gu Xiaoran, tiba-tiba tenggorokannya terasa kering. Dulu, Mo Qing yang memaksanya, tetapi kemarin malam dia sendiri berinisiatif melayani Mo Qing.     

Tidak lama kemudian, tiba-tiba terdengar suara godaan Mo Qing di ujung telinga, "Hubungan cinta antara wanita dan pria, bukan hanya aku saja yang menikmatinya."     

Gu Xiaoran merasa malu sekaligus marah, sehingga dia berusaha dengan keras mendorong dan menghindari badan pria itu. Karena tenaganya sangat kuat, sehingga pria itu berguling ke bawah kasur bersama selimutnya.     

Badan Gu Xiaoran tiba-tiba merasa kedinginan, dan tidak lama kemudian dia menyadari bahwa tubuhnya yang telanjang itu terlihat oleh Mo Qing.     

Gu Xiaoran merasa ketakutan, kemudian dengan cepat dia menarik kembali selimut itu untuk menutupi badannya.     

Mo Qing mendengus sambil sedikit menundukkan kepalanya ke arah kasur. Kemudian dia mengangkat kakinya, lalu duduk dengan bingung sambil menatap Gu Xiaoran yang sedang berbaring di atas kasur.     

Kemudian Mo Qing mengangkatkan alisnya, sambil menundukkan kepalanya, dia melihat dirinya sendiri. Raut wajahnya perlahan-lahan berubah menjadi jelek, dia memelototi Gu Xiaoran, kemudian dengan cepat dia langsung naik ke atas kasur. Setelah itu dia kembali menyelinap ke dalam selimut. Sebelum Gu Xiaoran meresponnya, Mo Qing sudah berada di atas tubuh Gu Xiaoran sambil menahan dan menekan tubuhnya, "Gu Xiaoran, kamu semakin berani saja!"     

"Aku baru saja bangun, masih belum sadar." Gu Xiaoran berbatuk dengan canggung dan tidak mau mengakui bahwa dirinya sengaja menendang Mo Qing turun ke bawah kasur.     

Tetapi detik berikutnya Gu Xiaoran tidak bisa tertawa lagi. Kulit mereka yang saling bersentuhan di dalam selimut membuat suasana menjadi lebih gugup dan ambigu.     

"Masih belum sadar?" Bibir Mo Qing menempel di hidung Gu Xiaoran. Jika Gu Xiaoran sedikit saja membicarakan hal yang tidak dia sukai, dia pasti akan menelan Gu Xiaoran.     

"Tinggi badan mu berapa sentimeter?" Gu Xiaoran tahu bahwa dirinya tidak bisa membohongi Mo Qing, sehingga dia hanya bisa menghadapinya meskipun rasanya sangat sulit.     

"188 sentimeter!" Mo Qing tidak tahu mengapa Gu Xiaoran tiba-tiba bertanya seperti ini kepadanya.     

"Tinggi badanmu 188 sentimeter menekan aku yang memiliki tinggi badan 167 sentimeter dalam waktu yang cukup lama. Aku tidak kuat menahan bebanmu, sehingga aku mendorongmu ke samping, bukankah ini masuk akal? Kalau kamu ingin menyalahkanku, kamu juga harus salahkan ketangkasan dirimu, siapa suruh hanya berbalik badan saja langsung jatuh ke bawah kasur?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.