Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkanmu (7)



Aku Menginginkanmu (7)

Hari ini Mo Qing kelihatan tidak begitu sabar. Ketika dia membuka matanya, dia mendapati bahwa Gu Xiaoran masih berdiri dalam diam, kemudian dia bangun dan melangkah menghampiri Gu Xiaoran.     

Gu Xiaoran merasa ketakutan, sehingga dia pun berbalik badan dan segera berlari. Namun ketika dia bergerak, dia langsung ditangkap kembali oleh Mo Qing. Dia takut jika Mo Qing akan gila seperti tadi, dia pun tidak berani memarahi Mo Qing dan hanya bisa menahan emosinya sehingga wajahnya tampak memerah.     

Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan sorot mata yang dingin dan langsung melemparkan Gu Xiaoran ke dalam kamar mandi.     

"Aku masih belum mengambil baju ganti." Gu Xiaoran memutar-mutar kenop pintu tetapi tidak bisa membukanya. Ternyata si brengsek ini sudah mengunci dari luar, Gu Xiaoran memukul-mukul pintu dan berteriak, "Hei, buka pintunya."     

Kalau tidak ada baju ganti, berarti aku hanya bisa membungkus diri dengan handuk.     

Tapi kalau seperti itu, bukankah aku sama saja seperti menyerahkan diriku sendiri kepadanya? Batin Gu Xiaoran.      

Tiba-tiba badan Gu Xiaoran gemetar. Tidak boleh!     

Tidak lama kemudian pintu pun terbuka, dan sebuah kotak kado yang berisi gaun tidur malam dilempar ke dalam kamar mandi.     

Gu Xiaoran langsung mengambil kotak kado itu ke dalam pelukannya, tiba-tiba dia tertegun sejenak. Dan seketika pipinya terasa panas seolah terbakar hingga ke akar telinganya. Dasar si brengsek ini ternyata membawa barang ini ke sini. Batin Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran pun memukul pintu lebih kuat, "Bukan yang ini, kamu buka pintunya, aku akan mengambilnya sendiri."     

Emosi Mo Qing baru kembali normal, jika Gu Xiaoran memakai baju seperti itu dan berjalan-jalan di depannya, dia pasti akan langsung berubah menjadi serigala lagi.     

"Semuanya adalah baju tidur dan memakai baju tidur yang mana pun juga sama saja bukan? Aku beri kamu waktu 20 menit, kalau masih belum selesai mandi, aku tidak keberatan membantumu mandi."     

Gu Xiaoran kaget mendengar Mo Qing berkata seperti itu, kemudian dia pun mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.     

Harus sabar, tidak boleh membangkitkan gairahnya. Batin Gu Xiaoran.      

Gu Xiaoran mandi dengan menggunakan kecepatannya yang paling cepat. Setelah mengeringkan rambutnya, dia baru menyadari hotel ini sangat 'spesial'.      

Hotel lain biasanya menyediakan dua jubah mandi dan dua handuk, namun hotel ini hanya menyediakan satu jubah mandi dan satu handuk. Jubah mandi satu-satunya sudah dipakai Mo Qing dan begitu juga dengan handuk satu-satunya yang disediakan juga sudah dipakai Mo Qing.     

Sebelum mandi, Gu Xiaoran tidak memperhatikan masalah ini dan baju yang ditanggalkan juga sudah basah, sehingga tidak bisa digunakan lagi.     

Sekarang, satu-satunya pakaian yang masih bisa dikenakan hanyalah gaun tidur malam yang ada di kotak kado tersebut.     

Gu Xiaoran dengan tidak senang mengenakan gaun tidur malam tersebut, lalu melihat bayangannya dirinya sendiri di cermin. Seketika pipinya langsung memerah seolah terbakar sampai ke akar telinganya.     

Di dalam cermin, Gu Xiaoran melihat dirinya sendiri mengenakan gaun tidur malam yang berbahan tipis, sehingga bisa melihat bentuk tubuhnya tubuhnya dengan jelas.     

Gu Xiaoran tidak bisa membayangkan jika dirinya muncul di depan Mo Qing dengan penampilan yang seperti ini, entah konsekuensi apa yang akan dia terima. Saat melihat gaun yang basah itu, Gu Xiaoran merasa sangat depresi sampai ingin menabrak tembok.     

Ketika mengangkat kepalanya, dia mendapati bahwa jam di dinding sudah 19 menit berlalu. Gu Xiaoran percaya jika dia tidak keluar lagi, Mo Qing pasti akan menangkapnya dan pada saat itulah dia akan lebih menderita.     

Dengan hati-hati Gu Xiaoran membuka pintu kamar mandi, melalui celah kecil pintu yang hendak terbuka, Gu Xiaoran melihat Mo Qing tidak bergerak sama sekali dan sepertinya dia sudah tertidur. Melihat hal itu, Gu Xiaoran bisa menghela napas panjang dan merasa lega, kemudian perlahan dia mulai berjalan keluar.     

Saat memejamkan kedua matanya, Mo Qing tidak kelihatan sombong seperti biasanya. Dan justru dia malah terlihat tampan, alisnya yang tampak bersih, serta fitur wajah juga bagus. Ketampanannya itu bagaikan kembang api yang indah.     

Sangat menggoda!      

Gu Xiaoran tidak mengatakan secara langsung, namun dalam hatinya dia berkata demikian!     

Di lantai kamar hotel itu terdapat karpet yang tebal. Meskipun saat menginjak karpet tersebut, tidak akan ada suara, tetapi Gu Xiaoran tetap bergerak pelan-pelan menuju lemari pakaian.     

Aku harus mengganti gaun sialan ini sebelum dia bangun. Batin Gu Xiaoran.      

Tiba-tiba Gu Xiaoran merasa pinggangnya dipegang dengan erat, dengan cepat tubuhnya ditarik ke belakang. Karena kehilangan keseimbangannya, Gu Xiaoran pun terjatuh ke dalam pelukan Mo Qing yang dingin.     

Kemudian Gu Xiaoran di lempar ke tengah-tengah kasur yang besar. Dia berusaha untuk berdiri, tetapi kedua tangannya ditekan oleh Mo Qing dan ditahan di atas kasur.     

Setelah selesai mandi, Gu Xiaoran terlihat seperti bunga teratai yang segar setelah hujan. Bibirnya tampak pucat seperti kelopak bunga yang lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.