Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkanmu (5)



Aku Menginginkanmu (5)

0Mo Qing sangat ceroboh sampai membiarkan Gu Xiaoran, si serigala kecil ini berada di sampingnya dan menggigit keluarganya sendiri hingga mati. Ini adalah hukuman yang berlumur darah!     
0

Gu Xiaoran juga menyadari bahwa apa yang dia katakan itu tidak bisa meyakinkan orang lain dan membuat orang lain percaya padanya.     

Mo Qing tidak mungkin tidak menyelidiki masalah sebesar ini, tetapi dia tetap menuduh Gu Xiaoran. Di dalam masalah kali ini, pasti ada konspirasi yang tidak mereka ketahui.     

Dalam waktu dua tahun ini, Mo Qing bisa mendirikan kembali Imperial Group dan bahkan membuat bisnis Imperial Group semakin besar ratusan kali lipat daripada dulu. Kemampuannya tidak perlu diragukan lagi, relasinya juga sangat luas sampai membuat orang lain ketakutan.     

Bahkan Mo Qing dengan kemampuannya yang hebat seperti itu saja tidak dapat menyelidiki masalah ini, jadi bagaimana mungkin Mo Qing bisa yakin bahwa aku bisa menyelidiki masalah ini? Batin Gu Xiaoran.     

Hati Gu Xiaoran terasa sangat sakit, bibirnya tampak gemetar sampai dia tidak bisa bicara.     

Dulu, Gu Xiaoran berpikir bahwa Mo Qing yang tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan, tetapi sekarang dia tidak tahu bagaimana cara bagaimana menjelaskan padanya.     

Kini kancing baju Gu Xiaoran sudah terbuka, sehingga tulang selangkanya terlihat dengan jelas. Tangan Mo Qing yang panjang memegang tulang selangka Gu Xiaoran, lalu mencium mata Gu Xiaoran yang merah, kemudian perlahan turun ke bawah dan mulai mencium hidungnya yang mancung, pada akhirnya dia mencium bibir Gu Xiaoran yang lembab, "Ekspresimu yang tampak sedih ini ingin kamu perlihatkan pada siapa?"     

Tangan Mo Qing perlahan-lahan masuk menyelinap ke pakaian dalam Gu Xiaoran dan meremas pelan payudaranya.     

"Jangan, jangan…" Gu Xiaoran memegang tangan Mo Qing dengan enggan, "Aku tidak tahu mengapa kejadian itu akan menjadi begini, tetapi aku benar-benar tidak tahu."     

Mo Qing tertawa dingin, lalu dia menatap Gu Xiaoran dengan sorot mata yang tajam. Apakah bisa menghapus semua masalah ini hanya dengan tidak tahu? Batin Gu Xiaoran.     

Jika itu adalah uang, Mo Qing tidak akan membalas dendam, tetapi justru karena ini adalah nyawa Ibu dan Kakak Perempuannya yang menjadi korban sehingga Mo Qing tidak bisa menerimanya. Mereka meninggal dengan cara yang tidak manusiawi dan sangat kejam.     

Gu Xiaoran dengan reflek melangkah mundur, tetapi belakangnya adalah dinding yang keras dan dingin, sehingga kini dia sama sekali tidak bisa mundur.     

Detik berikutnya, Mo Qing mengangkat bahu Gu Xiaoran, lalu dia melangkahkan kakinya dengan lebar dan masuk ke kamar mandi. Dia dengan kasar membuka semua pakaian Gu Xiaoran dan melemparnya ke lantai.     

"Beri aku kesempatan, aku pasti akan menyelidiki pesan singkat itu." Badan Gu Xiaoran tampak meringkuk, dia memeluk dirinya sendiri, dan menatap Mo Qing dengan sorot mata penuh dengan rasa takut.     

Hari ini Gu Xiaoran tiba-tiba menerima pesan singkat, ini berarti menandakan bahwa orang tersebut pasti tahu soal pesan singkat yang dikirimkan kepada Mo Qing pada waktu itu.     

Kalau bisa mengecek pengirim pesan singkat ini, mungkin bisa tahu siapa mengirim pesan singkat itu.     

Mo Qing berdiri di depan Gu Xiaoran dan memandang Gu Xiaoran dari ujung rambut hingga ujung kaki. Di dalam benaknya muncul sosok Ibu dan Kakak perempuan, di mana terdapat luka di sudut bibir mereka, seluruh tubuh mereka penuh dengan lebam, memar, dan air mani laki-laki.     

Orang jahat tersebut menggantungkan Mo Qing di atas kepala Ibunya dan menyuntikkan obat bius sehingga membuatnya lumpuh. Dia tidak bisa bergerak, namun dia tidak bisa memejamkan kedua matanya dan hanya bisa melihat sampai matanya berlumur air mata dan darah.     

Di kedua sisi badannya ada terdapat rak besi yang terbakar, jika dia bergerak sedikit saja, maka badannya akan menyentuh besi tersebut. Seiring dengan amarah dan teriakannya, badannya terbakar. Namun dari kesakitan yang dia rasakan itu membuat dia semakin sadar.     

Tiga hari kemudian, penjahat-penjahat itu baru puas mempermainkan Ibu dan Kakak Perempuannya.     

Saat itu Kakak Perempuannya sudah meninggal, dan mayatnya ditendang ke sampingnya, dan meletakkannya di sudut yang dingin.     

Ibunya yang kehabisan napas, ditendang ke bawah kaki Mo Qing. Ketika melihat dia, Ibunya sudah tidak bisa berbicara lagi dan hanya bisa pelan-pelan menggerakkan bibirnya.     

Mo Qing mengerti, Ibunya lagi berkata, "Maaf Putraku, Cepat pergi dari sini, setelah melarikan diri dari sini kamu harus melanjutkan hidup dengan baik."     

"Ibu, kamu harus bertahan, aku pasti bisa menyelamatkan Ibu dan membawa Ibu keluar dari sini."     

"Putraku, maaf. Membuat kamu melihat sesuatu yang tidak senonoh…" Setelah selesai berbicara, Ibunya sudah tidak bergerak lagi. Dia membuka lebar kedua matanya dan sudut matanya mengalir air mata yang berlumur darah.     

Ketika efek dari obat biusnya mulai memudar, Mo Qing langsung berusaha melepaskan tangannya sendiri dari borgol tersebut, tetapi saat itu Ibunya sudah meninggal.     

Tiba-tiba Mo Qing memejamkan kedua matanya, dan dia berusaha menghilangkan gambaran yang ada di benaknya itu. Namun semakin dia ingin melupakannya, dia semakin teringat jelas kejadian tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.