Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Aku Menginginkanmu (1)



Aku Menginginkanmu (1)

0Gu Xiaoran membuka pesan masuk di ponselnya, kemudian dia membaca pesan singkat itu. Setelah membacanya tiba-tiba dia menggenggam ponselnya dengan erat. Jantungnya berdetak sangat cepat.     
0

Ternyata itu adalah pesan singkat yang dikirim oleh seseorang untuk membohongi Ziyan bahwa dirinya diculik pada dua tahun yang lalu. Pesan singkat itu adalah awal dari mimpi buruk Gu Xiaoran dimulai.     

Saat itu, Mo Qing menerima pesan singkat yang dikirim menggunakan nomor ponsel milik Gu Xiaoran. Tetapi di ponsel Gu Xiaoran tidak ada histori tentang pesan singkat itu. Kejadian tersebut sudah dua tahun berlalu, namun Gu Xiaoran masih bisa menerima pesan singkat yang sama.     

Meskipun sudah dua tahun berlalu, tetapi setiap kali Gu Xiaoran mengingat kejadian itu seolah kejadian itu baru saja terjadi kemarin.     

Mungkin, karena dulu Gu Xiaoran dan Cheng Xiaoyue adalah sahabat, sehingga setiap kali Cheng Xiaoyue mengajak Mo Qing bermain, Mo Qing pasti akan menyuruh Cheng Xiaoyue mengajak Gu Xiaoran.     

Dalam ingatan Gu Xiaoran, Mo Qing memang sosok yang selalu bersikap dingin, tetapi dia sangat menjaga mereka berdua. Setiap kali berada di sebelah Mo Qing, dia pasti akan merasakan sebuah kehangatan.     

Tetapi malam itu, Mo Qing menatap Gu Xiaoran dengan sorot mata dingin. Sangat dingin, sampai membuat Gu Xiaoran merasa ketakutan.     

Pusat Imperial Group yang ada di Kota Han dan juga fasilitas lain dalam jarak 100 mil terbakar hingga menjadi abu dalam satu malam.     

Mo Zhenzhong yang merupakan CEO Imperial Group masuk ke dalam penjara karena terlibat dalam kasus tersebut. Imperial Group pun bangkrut, tidak lama kemudian Perusahaan Shengtang yang merupakan perusahan tempat Gu Zhengrong bekerja itu, tiba-tiba menjadi perusahaan terbesar di Kota Han.     

Setelah terjadi peristiwa kebakaran itu, Ziyan tiba-tiba menghilang. Setengah tahun berlalu begitu saja, dan Gu Xiaoran tidak pernah mendengar kabar mengenai Ziyan.     

Ketika Gu Xiaoran mengira Mo Qing mungkin benar-benar menghilang dan tidak akan muncul lagi dalam hidupnya, tiba-tiba ada seorang adik kelas baru yang mengantarkan sebuah kertas, dan memberikan kertas itu kepada Gu Xiaoran.     

Di atas kertas tersebut terdapat tulisan tangan yang dikenal oleh Gu Xiaoran. Isi pesan tersebut yaitu, mengajak Gu Xiaoran bertemu di gedung Imperial Group yang terbakar dan dia tidak boleh memberitahu orang lain.     

Gu Xiaoran tidak mengerti mengapa Mo Qing mengajak dirinya bertemu di tempat seperti itu. Namun Gu Xiaoran tanpa ragu-ragu mengambil tas sekolahnya, lalu keluar dari sekolah, dan naik taksi untuk menuju ke tempat tersebut. Saat itu Gu Xiaoran tidak ingin melewatkan setiap informasi mengenai Mo Qing.     

Ketika Gu Xiaoran turun dari taksi yang dinaikinya, saat itu langit sudah mulai gelap. Gedung Imperial Group yang besar semakin terlihat gelap karena hangus telah terbakar.     

Kemudian Gu Xiaoran melihat sekelilingnya, namun tempat itu kosong, dia tidak menemukan satu orang pun di sana. Suasana di sana juga sangat sunyi, seolah berada dalam kematian.     

Gu Xiaoran merasa ketakutan, tetapi dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan Ziyan. Dia berusaha memberanikan diri untuk mencari Ziyan di dalam gedung yang sudah hangus terbakar, "Ziyan, kamu di mana?"     

Kelontang kelontang...      

Tiba-tiba ada kaleng kosong terlempar di lantai, terdengar suara kaleng tergulir dari jauh di dalam gedung yang besar.     

"Ziyan, apakah itu kamu?" Gu Xiaoran berlari menuju sumber suara tersebut.      

Di dalam sebuah kantor yang telah hangus terbakar, ada seorang pria yang bertubuh gagah duduk di kursi yang sudah rusak.     

Pria itu mengenakan rompi jin tanpa baju, dia kelihatan seperti seorang gangster. Pria itu memegang kaleng bir di tangannya, dan ada beberapa kaleng kosong sedang tergulir di sekitar kakinya.     

Gu Xiaoran tidak mengenal pria itu, dia pun tertegun sejenak. Kemudian dia berbalik badan dan bergegas pergi. Namun saat dia hendak pergi, ada beberapa remaja yang penampilannya seperti gangster sedang menghalangi jalannya di depan pintu.     

Tiba-tiba Gu Xiaoran baru menyadari bahwa ada yang aneh dari kejadian hari ini. Meskipun jantungnya berdetak dengan cepat, namun dia tetap memberanikan diri dan menatap pria-pria itu, "Tolong menyingkir."     

"Dia menyuruh kami menyingkir?" Gangster-gangster ini tertawa lebar.     

Pria yang mengenakan rompi jin itu memandang Gu Xiaoran dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tatapan kedua matanya tampak terkejut, kemudian dia berdiri dan berjalan terhuyung-huyung sampai di depan Gu Xiaoran.     

Pria itu mengulurkan tangannya, lalu memegang dagu Gu Xiaoran, dan berkata, "Tidak kusangka ternyata kamu adalah gadis cantik yang seperti ini. Penjualan kali ini tidak rugi."     

Gu Xiaoran melangkah mundur dan menatap pria yang mengenakan rompi jin itu dengan waspada, "Kalian siapa, mengapa kalian bisa tahu bahwa aku ada di sini?"     

"Kami sudah menunggumu di sini hampir dua jam, jadi menurutmu apakah kami tahu atau tidak? Pria yang mengenakan rompi jin itu melipat kedua tangannya di depan dada dan berjalan mendekati Gu Xiaoran, sikapnya seperti seorang gangster.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.