Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Mencari Penindasan



Mencari Penindasan

0"Gu Xiaoran, kamu wanita galak! Aku mengutukmu tidak ada yang mau menikahimu!" Gu Tianlei memeluk kaki yang ditendang oleh Gu Xiaoran tadi.     
0

"Kakak Perempuanmu ini memang berencana tidak mau menikah seumur hidup!" Balas Gu Xiaoran sambil membuka pintu dan dia pun segera keluar.     

Seketika kedua mata Gu Tianlei langsung menjadi gelap. Gu Xiaoran, seumur hidup ini biarkan aku yang menjaga kamu! Batin Gu Tianlei.     

Gu Xiaoran melihat pintu yang tertutup rapat dan menggigit bibirnya dengan pelan.     

Sebenarnya Gu Xiaoran berbohong kepada Gu Tianlei. Hari ini, dia bukan pergi untuk wawancara tetapi pergi ke tempat yang tidak ingin Gu Tianlei pergi yaitu Rumah Gu.      

Gu Zhengrong adalah anak ketiga. Dia memiliki seorang kakak laki-laki, kakak perempuan dan adik laki-laki.     

Sebelum Gu Zhengrong mendapatkan masalah, saudara-saudara Gu Zhengrong memanfaatkan hubungan Gu Zhengrong dengan Imperial Group untuk mengambil banyak uang.     

Ketika Gu Zhengrong mendapatkan masalah, saudara-saudaranya segera menganggap Gu Xiaoran dan Gu Zhengrong seperti wabah penyakit dan tidak ada yang berani berhubungan dengan mereka.     

Tetapi ketika Kakek Gu masih hidup, dia memperlakukan Gu Tianlei dan Gu Xiaoran dengan sangat baik.     

Saat itu Gu Xiaoran sudah berjanji dengan Kakek Gu, bahwa tidak peduli bagaimana pun kondisi Keluarga Gu kelak. Setiap Nenek ulang tahun, dia pasti akan menemani Nenek.     

Hari ini adalah ulang tahun Nenek. Gu Xiaoran tahu jelas bahwa dia akan ditindas jika pergi ke Rumah Gu hari ini, tetapi dia tetap saja masih pergi.     

Gu Xiaoran memakai baju berwarna gelap supaya tidak terlihat mencolok dan tidak mencari banyak masalah. Dia pun masuk ke pintu halaman Rumah Gu, saat masuk dia langsung merasakan tatapan yang tidak baik dari sekitarnya.     

"Ah, ini bukannya anak murahan dari Gu Zhengrong? Bukannya dia bertunangan dengan Han Ke yang merupakan pemilik Perusahaan Xinhe itu, tapi ternyata dia juga memiliki hubungan tidak jelas dengan pemilik Perusahaan Imperial Group? Kenapa dia memakai pakaian yang sangat murahan?" Cibir Putri Bibi Kedua, Song Jiajia. Dia memandang Gu Xiaoran dari ujung rambut hingga ujung kaki.      

Gu Xiaoran sengaja membeli baju ini supaya bisa dia pakai saat mencari pekerjaan kelak. Pakaian ini bukan baju bermerek, tetapi terlihat sopan dan bagus.     

Song Jiajia memberikan penilaian buruk terhadap pakaian yang dikenakan Gu Xiaoran. Namun jika Gu Xiaoran memakai baju yang lebih bagus, Song Jiajia tidak hanya mengucapkan kata-kata yang 'buruk', tetapi kalimat yang jauh lebih pedas.     

"Jiajia, Kenapa kamu bicara seperti ini. Hari ini adalah hari ulang tahun Nenek. Semua orang yang datang ke sini adalah tamu, tidak boleh melayani tamu kita dengan cara seperti ini." Cibir Bibi Kedua Gu Xiaoran yang bernama Gu Liwen, dia melirik Gu Xiaoran dengan pandangan yang jijik.     

Gu Xiaoran mengerti maksud dari ucapan Bibi Kedua ini bahwa di sini adalah Rumah Gu dan mereka semua tidak menganggap Gu Xiaoran sebagai anggota Keluarga Gu.     

Linjiang adalah daerah yang terdiri dari rumah-rumah kuno. Setiap rumah kuno yang ada di wilayah ini merupakan warisan dari nenek moyang. Sudah jarang sekali ada orang yang memiliki satu rumah kuno di wilayah Linjiang.     

Rumah sejarah yang tertua adalah Rumah Mo. Berkat nenek moyang mereka yang sudah bekerja keras, Keluarga Gu baru bisa punya warisan rumah kuno ini.     

Kakek Gu sudah meninggal dunia, dan sekarang Nenek Gu menjadi pemilik rumah kuno ini. Demi rumah kuno tersebut, saudara-saudara di Keluarga Gu menjaga Nenek Gu seperti menjaga Bodhisattva.     

Gu Xiaoran mengabaikan sepasang ibu dan putri ini, dia pun langsung masuk menuju pintu utama.     

Saat itu ada banyak orang mengelilingi Nenek Gu di depannya, mereka memberikan beraneka macam hadiah, seolah sedang memberikan barang berharga.     

Gu Shiman yang merupakan Putri Paman Besar membuka sebuah kotak perhiasan dan berkata, "Nenek, ini adalah hadiah dariku untuk Nenek, sebuah cincin giok."      

Luo Meizhen adalah menantu paling besar di keluarga Gu, dia pun melanjutkan bicara, "Xiaoman meminta tolong temannya yang mengerti giok untuk memilih cincin giok ini. Warna giok ini sangat bagus. Harga cincin giok ini 80.000 Yuan."      

Saat ini Nenek Gu sudah berusia 70 tahun dan telinganya masih dalam kondisi bagus. Dia melihat cincin giok yang seharga 80.000 Yuan, tetapi tidak ada banyak ekspresi di wajahnya, "Nenek tahu kamu adalah anak yang berbakti."     

"Berbakti kepada Nenek adalah sebuah keharusan."     

Ketika Gu Xiaoran melangkah masuk, semua orang yang hadir dalam pesta ulang tahun itu langsung mengalihkan pandangannya kepada Gu Xiaoran. Seketika suasana dalam ruang menjadi hening.     

Ketika melihat Gu Xiaoran datang, Nenek Gu langsung tertawa, kemudian dia melambaikan tangannya untuk memberikan isyarat kepada Gu Xiaoran supaya datang padanya, "Xiaoran kamu sudah datang ya. Cepat ke sini biarkan Nenek melihatmu lebih dekat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.