Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Suasana Menjadi Sedikit Aneh



Suasana Menjadi Sedikit Aneh

Gu Xiaoran dipaksa untuk minum 3 gelas bir, hingga dia tersedak dan batuk.     

Cheng Xiaoyue mengambil gelas kosong sambil menunjuk orang yang ada di sudut, "Hua Zi, Bosmu kenapa?"     

Pria yang bernama Hua Zi ini memiliki fitur wajah yang lembut dan cantik. Wajahnya termasuk campuran fitur wajah perempuan dan laki-laki. Banyak wanita yang melihatnya akan menangis sambil mengeluh, 'Pria dengan fitur wajah yang secantik ini, bagaimana dengan nasib para wanita yang lain?'      

Huaizi melihat ke belakang, "Siapa suruh kalian datang telat. Dia sudah banyak minum bir."     

"Bukannya kemampuannya minum bir sangat bagus? Bagaimana mungkin dia bisa mabuk seperti ini?"     

"Siapa yang tahu dia bisa mabuk seperti ini. Beberapa hari ini, dia dalam suasana hati yang buruk. Dia baru minum beberapa gelas saja sudah mabuk. Abaikan dia, kami main sendiri saja."     

Gu Xiaoran tidak tahu bos yang mereka maksud itu siapa, tetapi melihat Cheng Xiaoyue yang tidak bermaksud untuk memperkenalkan padanya, Gu Xiaoran pun tidak memasukkannya ke dalam hati.     

Hua Zi memandang Gu Xiaoran, kemudian dia berkata, "Ini adalah wanita cantik yang kalian bilang ya? Dia sangat cantik. Cheng Xiaoyue, kamu ini temanku yang sangat tidak baik. Kenapa kamu tidak memperkenalkan teman wanita yang begitu cantik ini kepadaku?"     

"Playboy seperti kamu? Memperkenalkan dia padamu? Itu sama saja seperti memberikan kambing yang lucu ke mulut serigala. Lebih baik jangan merusak Xiaoranku." Cheng Xiaoyue mendorong serigala yang penuh nafsu itu.     

Semua anak muda yang ada di sekelilingnya tertawa saat melihat tindakan Cheng Xiaoyue pada Hua Zi.     

Orang yang ada di sudut itu mengangkatkan kepalanya dan melihat ke arah mereka. Kemudian, dia duduk dengan tegak.     

Tiba-tiba ada seseorang yang mendekati mereka, "Dengar-dengar Nona Gu bertunangan dengan Han Ke yang merupakan pemilik perusahaan Xinhe."     

Cheng Xiaoyue dengan kuat menendang orang itu. Orang itu itu pun langsung menjerit kesakitan dan segera menelan kalimat yang hendak diucapkan.     

Gu Xiaoran merasa sakit hati saat mendengar orang itu berkata demikian, tetapi dia tetap senyum dan berkata dengan tenang, "Aku sudah putus dengan dia."     

Terdengar suara semprotan pengharum ruangan di dalam ruangan, kini suasana tiba-tiba berubah menjadi sedikit canggung.     

Kemudian Cheng Xiaoyue sibuk mengangkatkan gelas birnya sembari berkata, "Ayo ayo ayo, bersulang untuk Xiaoranku yang sudah berhasil keluar dari kondisi kesulitannya itu."     

Gu Xiaoran mengerutkan alisnya, kemudian dia mencubit badan Cheng Xiaoyue dengan pelan dan membantah, "Cheng Xiaoyue, kenapa kamu harus membahas masalah ini?"     

Cheng Xiaoyue menjerit kesakitan, lalu dia berkata, "Yang aku lakukan ini demi kebaikanmu, supaya kamu bisa lebih dewasa dan tidak dirugikan lagi."     

"Bersulanglah demi kebebasan." Teriak semua anak muda sambil bersulang dengan Gu Xiaoran.      

Semua anak muda minum bir dengan ganas dan mulai bermain dengan liar. Ada salah satu kakak kelas bernama Song Tao. Dia merupakan anak pintar di antara teman-teman yang satu tingkat dengannya. Dia terus mengejar Gu Xiaoran.     

Malam ini, dia minum banyak bir hingga kepalanya terasa sedikit pusing. Dia berjalan terhuyung-huyung sampai di depan Gu Xiaoran, "Xiaoran, hatiku untukmu tidak akan berubah selamanya. Kalau kamu masih belum menemukan pasanganmu, pelukanku selalu terbuka lebar untukmu."     

Banyak orang yang berseru padanya, "Song Tao, kamu kira dengan beberapa surat cintamu, kamu bisa memenangkan hati wanita cantik ini ya?"     

"Enyahlah, beberapa surat apaan, itu adalah satu tahun, ada 365 hari, total selama 6 tahun. Tidak peduli ada angin kencang ataupun hujan deras, aku tidak pernah berhenti menuliskan surat cinta itu, apakah kamu bisa?" Song Tao dari SMP kelas 1 hingga sekarang, dan selama 6 tahun itu dia selalu menulis surat cinta untuk diberikan kepada Gu Xiaoran.     

"Kami tidak melihat masa lalu. Kami hanya melihat saat ini." Ada salah satu teman mendekati Gu Xiaoran lagi, "Xiaoran, apakah kamu masih ingat aku? Aku dulu pernah menyatakan cintaku di atas gedung sekolah. Saat itu aku bilang akan mencintaimu selamanya dan kalau kamu tidak mencintaiku, aku akan melompat dari gedung."     

Pria ini adalah kakak kelas lebih tinggi dua tingkat daripada Gu Xiaoran. Sekarang, dia kuliah di Universitas Teknologi Pertahanan Nasional.     

Gu Xiaoran berpikir sejenak, akhirnya mengingat kejadian tersebut dan tertawa.     

Cheng Xiaoyue mendorong pria tersebut, "Kenapa aku tidak melihat kamu lompat dari atas gedung?"     

"Kalau aku sungguh lompat dari atas gedung, siapa yang akan menjaga Xiaoran yang comel ini kelak?" Pria itu tidak merasa malu sama sekali.     

Orang-orang yang ada di sekitarnya tertawa lagi.     

"Enyahlah!" Cheng Xiaoyue dengan tatapan yang tidak tenang melihat sosok pria yang ada di sudut itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.