Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Wajah yang Menjijikkan



Wajah yang Menjijikkan

0"Nenek, apakah kesehatanmu baik-baik saja?" Gu Xiaoran berjalan ke depan Nenek Gu dan memegang tangannya.     
0

"Baik, hanya kamu yang tidak sering melihat Nenek, membuat hati Nenek sedih saja."     

"Dia sibuk menggoda orang kaya, mana mungkin ada waktu menjenguk Nenek." Cibir Gu Shiman.     

Nenek tidak suka mendengar ucapannya, "Kamu sedang bicara apa? Xiaoran bukan orang yang seperti itu."     

"Kalau Nenek tidak percaya, bisa tanya sendiri padanya apakah dia menggoda pria kaya atau tidak." Ucap Song Jiajia yang ikut masuk di belakang dan memandang Gu Xiaoran dengan jijik.     

"Aku lihat kalian hari ini tidak seperti sedang merayakan ulang tahunku, tetapi sengaja menyakiti hatiku. Kalau kalian memang tidak ingin merayakan ulang tahunku, kalian semuanya pergi saja dari sini." Raut wajah Nenek Gu tampak sedih.     

"Ibu, anak-anak hanya berantem seperti biasa saja. Jangan masukan ke dalam hati." Luo Meizhen menatap Gu Xiaoran dengan tajam, dan dia langsung menenangkan hati Nenek Gu.     

Gu Xiaoran menganggap tidak melihat tatapan tersebut, kemudian dia mengeluarkan sebotol obat herbal dari tas selempangnya, "Obat herbal Nenek sudah mau habis bukan? Aku membawa sebotol obat herbal lagi untuk Nenek."     

Nenek Gu memiliki penyakit rematik pada kakinya. Ketika rasa nyeri pada kakinya kambuh, hanya obat herbal yang buatan Kakek dari pihak ibunya yang bisa meredakan rasa sakitnya.     

Tetapi sejak Ibu Gu Tianlei meninggal, Keluarga Ye dan Keluarga Gu memutuskan seluruh hubungan. Secara otomatis, obat herbal buatan Keluarga Ye tidak akan diberikan kepada Keluarga Gu lagi.      

Setiap tahun, Gu Xiaoran dengan muka tebal mencari Kakeknya untuk mengambil obat herbal ini. Meskipun Kakeknya membenci Keluarga Gu, namun ketika mengingat bahwa sebelum Kakek Gu meninggal selalu memperlakukan Gu Tianlei dengan sangat baik. Meskipun Kakeknya itu memarahi Gu Xiaoran, namun dia tetap memberikan obat herbal itu kepada Gu Xiaoran.     

Nenek Gu menarik tangan Gu Xiaoran sembari bertanya, "Kamu dimarahi oleh Kakekmu lagi kan?"     

"Tidak kok, Kakek masih bertanya kepadaku apakah penyakit rematik Nenek masih sering kambuh atau sudah membaik?"     

"Xiaoran anak yang sangat berbakti, tidak seperti orang lain hanya bisa memberi kotak perhiasan yang tidak berguna sama sekali. Saat aku sudah meninggal, barang-barang itu juga akan diambil kembali dan masih menyebutkan harganya sepanjang hari, hanya akan membuatku panik saja."     

Seketika raut wajah Luo Meizhen dan Putrinya tampak cemberut. Mereka sangat membenci Gu Xiaoran, seolah ada paku yang keluar dari mata mereka dan memaku Gu Xiaoran.     

"Kalau duduk terlalu lama pinggang akan sakit. Xiaoran, kamu antar Nenek kembali ke kamar." Nenek Gu mengulurkan tangannya kepada Gu Xiaoran.     

"Nenek, aku membantumu." Song Jiajia dan Gu Shiman berebut maju untuk membantu Neneknya.     

"Tidak perlu, hanya Xiaoran saja sudah cukup." Nenek Gu menolak.     

Kondisi kaki Nenek Gu terasa sakit saat digunakan untuk berjalan, sehingga harus ada satu orang membantunya untuk berjalan. Gu Xiaoran memberikan tas selempangnya kepada pelayan yang bernama Bibi A ling, kemudian membantu Nenek Gu meninggalkan ruang tamu dan menuju ke kamar tidur Nenek Gu.     

Semua orang melihat Gu Xiaoran membantu Nenek Gu berjalan masuk ke kamar, mereka semua merasa sangat kesal, raut wajah mereka tampak sangat marah.     

Luo Meizhen mendengus kesal, kemudian berbalik badan lalu berjalan keluar. Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di sekitarnya juga ikut keluar. Dia hanya anak angkat Gu Zhengrong, seorang wanita murahan, mengapa harus ikut campur urusan Keluarga Gu. Batin Luo Meizhen.      

Song Jiajia semakin memikirkan hal itu dia semakin marah. Kemudian dia pun langsung meraih tas selempang yang ada di tangan A ling dan membantingnya ke lantai.     

Barang-barang yang ada di dalam tas selempang langsung berceceran keluar, Song Jiajia dan Gu Shiman melihat ponsel dari dalam tas itu terjatuh di lantai.     

Jika dilihat sekilas, sepertinya ponsel ini tidak dibeli di pasaran, karena ponsel tersebut masih baik-baik saja meskipun terlempar dengan keras.     

Kemudian Song Jiajia mengambil ponsel tersebut, "Kalau dia tidak punya uang 20.000 atau 30.000 Yuan pasti tidak akan bisa membeli ponsel ini. Wanita murah itu bisa menggunakan ponsel semahal ini, apakah dia mencurinya?"     

Gu Shiman mengambil ponsel dan melihat dengan teliti. Setelah itu, dia tertawa sinis dan mengambil ponsel tersebut, lalu dia pun berbalik badan dan pergi.     

Bisa saja dia mendekati Han Ke, kemudian Han Ke memberikan dia ponsel seharga puluhan ribu Yuan. Itu juga bukan lah hal yang tidak mungkin terjadi. Batin Gu Shiman.      

Kemudian Gu Xiaoran yang menyerahkan tas selempang itu kepada A ling. Ketika melihat Gu Shiman mengambil ponsel tersebut, A ling dengan cepat mengejar Gu Shiman, "Nona Besar, kamu tidak boleh mengambil ponsel ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.